Sinekdoke Gaya Bahasa Pertautan

memungkinkan untuk menemukan kembali kata yang hilang”. Berikut adalah contoh penggunaan gaya bahasa elipsis. 31 J’ai reçu un télégramme de l’asile: “ Mère décédée. Enterrement demain. Sentiments disting ués.” “Aku menerima telegram dari panti jompo: “Ibu meninggal. Pemakaman besok. Salam hormat.” http:www.etudes-litteraires.comfigures-de-styleellipse Dalam contoh 31, satuan lingual 1 mère décédée dan 2 enterrement demain secara gramatikal tidak memenuhi pola yang sesuai karena meniadakan unsur penting yang seharusnya ada yaitu verba être. Sehingga jika dituliskan secara lengkap maka satuan lingual di atas menjadi: mère est décédée “ibu telah meninggal” dan l’ enterrement est demain “pemakamannya besok”. Elipsis menonjolkan kesingkatan kalimat dengan menghilangkan unsur dianggap tidak penting karena meskipun tanpa unsur tersebut pembaca atau pendengar masih dapat menafsirkan makna kalimat tersebut.

e. Metonimia

Metonimia adalah gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain karena memiliki pertalian yang sangat dekat Keraf, 2006: 142. Hubungan tersebut dapat berupa penemu dan hasil penelitiannya, pemilik dan barang yang dimilikinya, akibat untuk sebab dan lain sebagainya. Berikut adalah contoh penggunaan gaya bahasa metonimia. 32 Ia membeli sebuah chevrolet. Keraf, 2006: 142 33 Voici un picasso “Lihatlah itu picasso” Peyroutet, 1994: 65 Chevrolet dalam kalimat contoh 32 mengacu pada nama merk otomotif dari Amerika Serikat yang memproduksi berbagai macam jenis kendaraan beroda empat seperti mobil, pick-up, truk dan lain- lain. Kata chevrolet dimaksudkan untuk menggantikan kendaraan otomotif dengan merk tersebut. Selanjutnya, dalam contoh 33 kata Picasso menggantikan nama lukisan karya Pablo Ruiz Picasso, seorang pelukis revolusioner abad ke-20. Dalam hal ini, nama orang digunakan untuk menyebutkan karyanya.

f. Paralelisme

Paralelisme adalah gaya bahasa yang berusaha mencapai kesejajaran dalam pemakaian kata-kata atau frasa-frasa yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk gramatikal yang sama Keraf, 2006: 126. Berikut adalah contoh penggunaan gaya bahasa paralelisme. 34 Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga diberantas. Keraf, 2006: 126 35 Ils aiment mieux la mort que la paix, les autres aiment mieux la mort que la guerre . “Mereka lebih memilih mati daripada damai, yang lain lebih memilih mati daripada perang”. Peyroutet, 1994: 90 Dalam contoh 34, konjungsi bukan saja … akan tetapi menandakan dua kalimat sejajar yaitu, perbuatan yang harus dikutuk dan perbuatan yang harus diberantas. Sedangkan kalimat pada contoh 35, kesejajaran dapat diidentifikasi dari segi sintaksis, leksikal dan oposisi. Paralelisme sintaksis diindikasikan oleh penggunaan predikat verbal yang sama yaitu aimer mieux “lebih memilih”. Paralelisme leksikal ditunjukkan oleh kesamaan kata la mort “kematian” dan paralelisme oposisi mengacu pada kata antonim yaitu; la paix “damai” dan la guerre “perang”. Paralelisme efektif digunakan untuk mengungkapkan pikiran-pikiran atau gagasan-gagasan yang memiliki nilai seimbang untuk lebih mudah dipahami.

g. Pertanyaan Retoris atau Erotesis

Pertanyaan retoris adalah gaya bahasa yang menggunakan semacam pertanyaan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar dan sama sekali tidak menuntut suatu jawaban, didalamnya terdapat asumsi bahwa hanya ada satu jawaban yang mungkin Keraf, 2006: 134. Berikut adalah contoh penggunaan gaya bahasa pertanyaan retoris. 36 Rakyatkah yang harus menanggung akibat semua korupsi dan manipulasi di negara ini? Keraf, 2006: 134 Pada contoh di atas, partikel – kah mengindikasikan sebuah pertanyaan yang berfungsi memberikan tekanan pada kata yang