memberikan penjelasan tentang sosok
un grand homme blanc
“laki-laki putih besar” yang pada larik sebelumnya terkesan misterius. Sosok
tersebut ternyata adalah manusia salju. Jadi, bahasa disini digunakan untuk menjelaskan bahasa itu sendiri.
F. Konteks
Dalam berbahasa, konteks memiliki fungsi yang penting sebagai penentu makna dan maksud suatu ujaran atau ungkapan. Konteks merupakan
aspek-aspek internal wacana dan segala sesuatu secara eksternal melingkupi sebuah wacana Sumarlam, 2003: 47. Hal ini sesuai dengan penyebutan
konteks dalam Dubois 2002: 116 yang menyatakan,
contexte est les éléments qui précèdent ou qui suivent cette unite, son environnement
“konteks merupakan unsur-unsur yang mendahului atau yang mengikuti kesatuan unit,
suasananya lingkungannya ”.
Untuk memahami fungsi penggunaan gaya bahasa yang terkandung dalam lirik lagu Chimène Badi dalam album
Dis Moi Que Tu M’aimes diperlukan adanya pemahaman konteks. Hymes 1989 berpendapat bahwa
komponen-komponen tutur atau berbahasa
components of speech
terdiri dari 8 unsur yang secara singkat disebut dengan SPEAKING. Komponen-
komponen tersebut terdiri dari
S etting and Scene
latar tempat dan suasana,
P articipants
partisipan,
E nds
maksud dan tujuan,
A cts
bentuk dan isi tuturan,
K
ey
nada,
I
nstrumentalities
saluran,
N
orms
norma dan
G
enre
jenis bentuk penyampaian tuturan. Dalam bahasa Prancis sendiri,
komponen-komponen tutur menurut Hymes disebut dengan istilah PARLANT yang terdiri dari
P articipants
partisipan,
A cte
bentuk dan isi pesan,
R aison
ou Resultat
maksud atau hasil,
L
ocale
tempat dan situasi,
A
gents
media,
N orme
norma,
T on et Type
nada dan jenis. Berikut adalah penjelasan tentang komponen-komponen tersebut.
1.
Participants
partisipan
Menurut Hymes 1989: 56,
Speaker or sender, addressor, hearer or receiver or audience, adressee the various components may be
grouped together as Participants.
“Pembicara atau pengirim, mitra tutur, pendengar atau penerima atau penonton, penerima, berbagai macam
komponen tersebut dapat dijadikan satu menjadi partisipan”. Dalam lagu, partisipan diwujudkan dalam penggambaran tokoh pada lirik. Sebagai
contoh pada lirik lagu sebagai berikut. 45
On serait juste Toi et Moi
Près d’ici ou là
-bas Sans règles dignes et sans foi
Quand tu veux on y va
“Kita akan tinggal hanya Kau dan Aku Dekat disini atau disana
Tanpa aturan berguna dan tanpa keyakinan Saat kau mau, kita
pergi.”
Toi et Moi
– Guillaume Grand http:www.paroles.netguillaume-grandparoles-toi-et-moi
Dalam contoh di atas, partisipan yang dimaksud adalah tokoh
je
“aku” sebagai pembicara atau pengirim pesan dan
tu
“kamu” sebagai mitra tutur, pendengar atau penerima pesan.
2.
Acte
bentuk dan isi pesan
Acte
mengacu pada bentuk dan isi pesan, yaitu kata-kata yang digunakan, bagaimana penggunaannya, dan hubungannya dengan topik
pembicaraan. Jika bentuk pesan berkaitan dengan cara penyampaian topik pembicaraan, maka isi pesan berhubungan dengan topik pembicaraan itu
sendiri. Menurut Hymes 1989: 55,
Message Form and message content
are central to the speech act and focus of its “syntactic structure”; they
are also tightly interdependent
. “Bentuk pesan dan isi pesan merupakan
i nti dari tindak tutur dan berpusat pada “struktur sintaksis”; keduanya
juga saling bergantung”. Dalam sebuah lagu, bentuk pesan berupa bahasa tulis yang dilisankan dinyanyikan, dengan bahasa yang cenderung
singkat dan puitis. Sebagai contoh pada lirik lagu sebagai berikut. 46
Non , rien de rien
Non , Je ne regrette rien
C’est
payé, balayé, oublié Je me fous du passé
“Tidak, tidak ada apa-apa Tidak, aku tidak menyesali apapun
Itu telah terbayar, tersapu, terlupakan Aku tidak peduli tentang masa
lalu.”
Je Ne Regrette Rien
– Edith Piaf http:www.metrolyrics.comnon-je-ne-regrette-rien-lyrics-edith-
piaf.html