jiwa dan kepribadian penulis atau pemakai bahasa. Sedangkan menurut Tarigan 2009: 4, gaya bahasa merupakan bentuk
retorik
, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi
penyimak dan pembaca. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya
bahasa tidak sama dengan bahasa pada umumnya karena mengandung variasi bahasa dari segi diksi dan struktur kalimat. Hal ini dikarenakan gaya bahasa
merupakan cara mengekspresikan ide atau gagasan dalam bentuk tulis maupun lisan sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan pengirim pesan
pengguna bahasa dalam memberikan karakteristik dan menciptakan ragam bahasa untuk kepentingan atau tujuan tertentu. Gaya bahasa sendiri memiliki
beberapa macam bentuk yang selanjutnya dibahas dalam bab berikut.
D. Jenis Jenis Gaya Bahasa
Gaya bahasa dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang karena cakupannya yang luas. Keraf 2006 mengungkapkan bahwa sejauh ini
pendapat tentang gaya bahasa sekurang-kurangnya dapat dilihat dari segi nonbahasa dan segi bahasa. Sedangkan, dari segi bahasanya sendiri, gaya
bahasa masih dibagi ke dalam beberapa klasifikasi. Oleh sebab itu, untuk mempermudah pemahaman tentang gaya bahasa sebagai pembelajaran,
Tarigan 2009: 5 menyimpulkan bahwa terdapat sekitar 60 gaya bahasa yang dikelompokkan ke dalam empat kelompok. Kelompok-kelompok gaya bahasa
tersebut antara lain, adalah: 1 Gaya bahasa perulangan, 2 Gaya bahasa perbandingan, 3 Gaya bahasa pertautan, dan 4 Gaya bahasa pertentangan.
Berikut adalah teori-teori bentuk gaya bahasa yang akan digunakan dalam penelitian ini.
1. Gaya Bahasa Perulangan
a. Aliterasi
Aliterasi merupakan gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan yang sama Tarigan, 2009: 175. Berikut adalah contoh
penggunaan gaya bahasa aliterasi. 3 Takut titik lalu tumpah Keraf, 2006: 130
4 Des biches blanches qui broutent l’ache et le cytise.
“Rusa putih yang memakan tumbuhan rawa dan tumbuhan beracun,” Nayrolles, 1996: 33
Pada contoh 3 terdapat dominasi fonem konsonan t, karena
pengulngaan pada kata
t akut, titik,
dan
t umpah
. Kemudian pada contoh
4, pengulangan fonem b pada kata
b iches, blanches,
b routent,
dan fonem
ʃ pada
blanches
dan l’a
ch e
. Pengulangan memberikan penekanan dan menimbulkan efek merdu.
b. Asonansi
Asonansi tergolong dalam bahasa perulangan yang berwujud perulangan bunyi vokal yang sama Tarigan, 2009: 176. Berikut
adalah penggunaan gaya bahasa asonansi. 5 Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu.