Tabel 2.2 menunjukkan hasil analisis fungsi gaya bahasa dalam lirik lagu Chimène Badi di album
Dis Moi Que Tu M’aimes
.
Tabel di atas menunjukkan bahwa fungsi gaya bahasa yang paling dominan adalah fungsi
puitis dengan jumlah banyaknya data 112. Fungsi puitis bertumpu pada pesan, dalam hal ini adalah bentuk lirik itu sendiri yang mengutamakan nilai estetika
atau keindahan. Lirik lagu Chimène Badi di album Dis Moi Que Tu M’aimes
cenderung menggunakan bahasa dengan pilihan kata diksi dan ragam frasa atau kalimat yang ditujukan untuk menciptakan irama, memberikan ciri
musikalitas dan mencapai efek lirik yang indah dan padu.
B. Pembahasan Bentuk dan Fungsi Gaya Bahasa
Berikut adalah pembahasan bentuk-bentuk gaya bahasa beserta dengan fungsi gaya bahasa dalam lirik lagu Chimène Badi di album
Dis Moi Que Tu
M’aimes.
a. Gaya Bahasa Perulangan
1 Aliterasi
Aliterasi merupakan pengulangan bunyi konsonan dalam satu larik atau bait. Penggunaan gaya bahasa aliterasi dalam lirik lagu
Chimène Badi dapat dilihat pada data berikut. 51
Si je maccroche encore à toi, Si jécoute en boucle ta voix
Cest pour mieux ressentir le mal que je tai fait
“Jika aku masih berpegang erat padamu Jika aku masih berulang mendengarkan suaramu.
Itu untuk merasakan sakit yang aku sebabkan padamu dengan lebih baik.”
Je Ne Cherche Pas
– Chimène Badi Kode data: 442004
Contoh data 51 terdapat pada bait keempat lirik lagu yang berjudul
Je Ne Cherche Pas.
Dalam kutipan lirik di atas, fonem konsonan k terkesan dominan. Hal ini disebabkan oleh pengulangan
fonem konsonan k yang terjadi pada kata
accroche
akro
ʃ,
encore
ãk ɔr,
écoute
ɛkut, dan
boucle
bukl
ə. Dengan menggunakan metode padan fonetis artikulatoris, dapat
diketahui bahwa fonem konsonan k merupakan bunyi konsonan velar
hambat tak bersuara yang dihasilkan ketika punggung lidah menempel pada langit-langit lunak. Maka dari itu, fonem k memberikan kesan
bunyi seperti letupan yang memberikan tekanan tambahan pada kata- kata yang bersangkutan. Aliterasi pada fonem k dalam kutipan lirik di
atas menimbulkan irama dan penekanan. Dalam lagu yang berjudul
Je Ne Cherche Pas
di atas, partisipan adalah tokoh
je
“aku” sebagai pengirim pesan
Participant 1
dan tokoh
tu
“kamu” sebagai penerima pesan
Participant 2
. Bentuk pesan berupa nyanyian bahasa lisan dengan bahasa yang indah dan puitis
Acte
. Tujuannya adalah untuk menyatakan suatu penyesalan yang dirasakan oleh tokoh
je
“aku”
Raison ou Résultat
. Latar situasi yang dimunculkan dalam lagu tersebut adalah suasana sendu dan putus asa
Locale
. Tuturan disampaikan dalam bentuk tulisan yang dilisankan atau dinyanyikan dan menggunakan bahasa Prancis
Agents
. Lagu ini menggunakan karakteristik bahasa yang digunakan sehari-hari dengan
leksikon dan struktur bahasa yang indah, menarik dan puitis
Norme
. Kategori lagu ini adalah pop
Type
, yang dinyanyikan dengan tempo sedang dan dinamika yang makin lama makin keras
Ton
. Dalam hal ini, aliterasi pada fonem k pada kata
accroche
akro
ʃ,
encore
ãk ɔr,
écoute
ɛkut, dan
boucle
bukl
ə menghasilkan bunyi yang padu dan menimbulkan penekanan yang
terasa kuat. Hal ini mengindikasikan adanya aspek estetika dalam lirik. Dengan menggunakan teknik HBS, unsur tersebut dipadankan dengan
konteks. Sesuai dengan pemaparan komponen tutur sebelumnya, diketahui bahwa bentuk pesan adalah nyanyian bahasa lisan dengan
bahasa yang indah dan puitis
Acte
. Maka, unsur tersebut menegaskan bahwa kutipan lirik di atas benar mengandung fungsi puitis. Bunyi [k]
menghasilkan penekanan bunyi yang impresif sehingga sesuai untuk
melukiskan perasaan yang suram dan putus asa.
Penggunaan gaya bahasa aliterasi dalam lirik lagu Chimène Badi lainnya dapat dilihat pada data berikut.
52
On a les amours quon mérite Mais aucune vie nest écrite
Rien nest jamais sans suite
“Kita memiliki cinta yang pantas kita dapatkan