Fungsi Metalinguistik Fungsi Gaya Bahasa

Kutipan lirik lagu pada contoh di atas menunjukkan penulisan lirik lagu yang singkat, padat dan puitis. Dapat dilihat disini, pengulangan kata non “tidak” di awal tuturan lirik dan rien “tidak ada sama sekali” di akhir tuturan lirik. Kemudian pengulangan fonem e pada kata payé, balayé, oublié, dan passé. Pengulangan tersebut membuat lirik menjadi menarik, indah dan puitis. Selain itu, penulisan kalimat C’est payé, balayé , oublié “itu terbayar, tersapu, terlupakan” yang masing-masing dipisahkan dengan menggunakan tanda koma , menandakan bahwa kata-kata tersebut sederajat yang dengan demikian menjadi lebih singkat dan padat. 3. Raison ou Resultat maksud atau hasil Raison maksud atau resultat hasil meliputi dua aspek, yaitu purposes goals maksud-tujuan dan purposes outcomes tujuan-hasil. Menurut Hymes 1989: 57, The two aspects of purposes purposes- outcomes and purposes-goals can be grouped together, ends in view goals and ends as outcomes. “Dua aspek dari tujuan tujuan-hasil dan maksud-tujuan dapat dikelompokkan menjadi satu, Ends dalam sebuah pandangan tujuan dan Ends sebagai hasil. Faktor penting yang menentukan tujuan dan hasil yang ingin dicapai adalah partisipan karena partisipanlah yang menentukan rencana, keinginan hingga kualitas tuturan yang tertuang dalam lirik. Pada lagu, hal ini dapat dilihat pada tokoh yang dimunculkan dalam lirik. Sebagai contoh pada lirik sebagai berikut. 47 Je voudrais que tu goûtes leau qui coule au fond de mes yeux Quand tu me dis ces mots damant jamais amoureux Quand jessaie de fuir, je me fais vite rattraper Par le souvenir de tous les mots que tu me chantais “Aku ingin kau merasakan air yang mengalir ke ujung mataku, saat kau mengatakan padaku kata-kata kekasih rahasia tidak pernah sejati. Saat aku mencoba melarikan diri aku dengan cepat menarik diriku kembali dengan ingatan semua kata-kata yang kau nyanyikan untukku. ” Dis Moi Que Tu M’aimes – Chimène Badi Pada contoh kutipan lirik di atas, tokoh yang dimunculkan sebagai partisipan adalah tokoh je “aku” sebagai pembicara atau pengirim pesan dan tu “kamu” sebagai pendengar atau penerima pesan. Tokoh je “aku” dalam lirik bermaksud untuk menyatakan keinginan atau harapannya kepada tokoh tu “kamu”. Hal tersebut dimaksudkan agar tokoh tu “kamu” dalam lirik yang digambarkan sebagai kekasih tokoh je “aku” dapat mengerti dan memahami perasaan tokoh je “aku” yang merasa sedih dan terluka. 4. Locale tempat dan situasi Locale terbagi dalam setting “latar” dan scene “suasana”. Menurut Hymes 1989: 55, Setting refers to the time and place of speech act and in general, to physical circumstances . “Setting mengacu pada waktu dan tempat tuturan berlangsung dan pada umumnya, mengenai keadaan fisik”. Scene, which is distinct from setting, designates the “psychological setting“, or the cultural definition of an occasion as a certain type of