67 Penilaian menggunakan lembar observasi terdiri dari lima indikator sikap,
dengan setiap indikator terdapat 4 sub indikator. Penilaian afektif dituangkan dalam bentuk checklist yang terdiri dari 2 alternatif jawaban yaitu “ya” atau
“tidak”. Berikut ini rumus perhitungan nilai akhir aspek afektif: Perolehan skor =
x 100 Purwanto, 2013: 207
3. Lembar Penilaian Unjuk Kerja
Dalam penelitian ini lembar penilaian unjuk kerja digunakan untuk mengukur aspek psikomotor siswa pada kompetensi pembuatan pola blus.
Penilaian unjuk kerja dilakukan dengan cara meneliti dan menilai satu persatu siswa dari persiapan, proses dan hasil. Kisi-kisi instrumen penilaian unjuk kerja
dapat dilihat pada tabel 07 di bawah ini:
Tabel 07. Kisi-Kisi Instrumen Penilaian Unjuk Kerja Psikomotor dalam Kegiatan Pembelajaran Pembuatan Pola Blus di SMKN 3 Klaten
No. Indikator
Sub Indikator Penilaian
Bobot Sumber
Data
4 3 2 1
1. Persiapan
a. Kelengkapan alat b. Kelengkapan bahan
10 Siswa
2. Proses
a. Faham gambar b. Membuat pola blus
sesuai langkah kerja c. Ketepatan ukuran
40 Siswa
3. Hasil
a. Kesesuaian garis pola lengkung
b. Kesesuaian garis pola lurus
c. Kelengkapan tanda pola d. Kerapihan pola
e. Kebersihan pola
50 Siswa
Jumlah 100
Pada penilaian ranah psikomotor menggunakan lembar penilaian unjuk kerja, kriteria penilaian pada aspek persiapan, proses dan hasil dibuat dalam
rubrik penilaian dengan kriteria penskoran 4, 3, 2, 1. Setelah masing-masing
68 aspek dinilai, selanjutnya menghitung pembobotan masing-masing aspek
tersebut agar diperoleh nilai akhir yaitu sebagai berikut: Persiapan :
x 10 Proses :
x 40 Hasil :
x 50 Purwanto, 2013: 207
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Pengujian instrumen digunakan untuk memperoleh item yang benar- benar valid dan reliabel, sehingga apabila instrumen tersebut digunakan untuk
penelitian maka data yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Uji instrumen diambil dari siswa yang tidak termasuk sampel
penelitian pada waktu dan tempat yang berbeda. Sehingga dalam penelitian ini uji coba instrumen dilakukan pada 30 siswa. Adapun tahapan dalam pengujian
instrumen yaitu:
1. Uji Validitas Instrumen
“Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur” Sugiyono, 2012: 173. Menurut Suharsimi Arikunto
2010: 211 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa validitas adalah
ketepatan suatu alat ukur atau instrumen yang mampu digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur. Menurut Sugiyono 2012: 177-183
mengemukakan validitas instrumen dibagi tiga, yaitu: