Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

54 digantung pada suatu tiang gantungan kecil dan cara menyajikannya dibalik satu persatu. Dalam media flip chart materi telah disusun dan direncanakan, sehingga pembelajaran menggunakan media flip chart mempercepat kompetensi yang akan diajarkan. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila peserta didik dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Kompetensi mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang harus dikuasai peserta didik agar dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotor sehingga dapat menunjang keberhasilan. Berdasarkan penjelasan di atas maka penggunaan media flip chart dapat digunakan untuk materi yang diikuti praktik karena penyajian media flip chart mempunyai kelebihan antara lain penyajian pesan secara bertahap sehingga memungkinkan peserta didik untuk mempelajari materi selangkah demi selangkah, penyajiannya dapat dibuka dan dibalik, dapat digunakan berulang- ulang, tidak banyak membuang waktu karena materi sudah disiapkan, menarik perhatian dan minat siswa. Penyampaian materi menggunakan media flip chart yang dilakuakan dengan baik akan menghasilkan kompetensi yang semakin baik pula. Melalui penelitian ini, peneliti juga mencari apakah ada pengaruh penggunaan media flip chart terhadap pencapaian kompetensi pembuatan pola blus di SMKN 3 Klaten. Pemikiran peneliti dapat digambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut: 55 Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir Kompetensi pembuatan pola dapat dikatakan berhasil apabila siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang diharapkan yaitu 76 melalui aspek kognitif, afektif dan psikomotor Pembelajaran pembuatan pola blus dengan menggunakan media flip chart Kognitif: 1. Menjelaskan pengertian blus 2. Menyebutkan macam- macam blus 3. Menyebutkan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat pola blus 4. Menyebutkan ukuran yang digunakan untuk membuat pola blus 5. Menyebutkan langkah- langkah membuat pola blus 6. Menganalisis desain blus 7. Memahami teori mengubah pola blus 8. Memahami teori pecah pola blus 9. Memahami teori memberi tanda pola blus Afektif: 1. Menerima 2. Tanggapan 3. Menilai 4. Organisasi 5. Karakterisasi Psikomotor: 1. Kelengkapan alat 2. Kelengkapan bahan 3. Faham gambar 4. Membuat pola blus sesuai langkah kerja 5. Ketepatan ukuran 6. Kesesuaian garis pola lengkung 7. Kesesuaian garis pola lurus 8. Kelengkapan tanda pola 9. Kerapihan pola 10. Kebersihan pola Pencapaian kompetensi pembuatan pola blus 56

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pencapaian kompetensi pembuatan pola blus tanpa menggunakan media flip chart di SMKN 3 Klaten? 2. Bagaimana pencapaian kompetensi pembuatan pola blus dengan menggunakan media flip chart di SMKN 3 Klaten? 3. Adakah pengaruh penggunaan media flip chart terhadap pencapaian kompetensi pembuatan pola blus di SMKN 3 Klaten?

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir seperti yang telah tertulis di atas maka dapat diajukan hipotesis penelitian: Ho: tidak ada pengaruh penggunaan media flip chart terhadap pencapaian kompetensi pembuatan pola blus di SMKN 3 Klaten. Ha: ada pengaruh penggunaan media flip chart terhadap pencapaian kompetensi pembuatan pola blus di SMKN 3 Klaten. 57

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain dan Prosedur Penelitian 1. Desain Penelitian

Desain penelitian eksperimen adalah penggambaran secara jelas hubungan antar variabel yang dapat dimanfaatkan dalam menyusun hipotesis penelitian dan tindakan yang perlu diambil dalam proses eksperimen selanjutnya Sukardi, 2013: 184. Desain penelitian eksperimen dibedakan menjadi empat, yaitu Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design dan Quasi Experimental Design Sugiyono, 2012: 108. Desain dalam penelitian ini adalah True Experimental Design dengan model penelitian Posttest-Only Control Design yaitu terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random, kelompok pertama diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol, pengaruh adanya perlakuan treatment dianalisis dengan analisis statistik. Model penelitian Posttest-Only Control Design sebagai berikut: Tabel 04. Posttest-Only Control Design Keterangan: R : kelas eksperimen dan kontrol yang dipilih secara random X : perlakuan treatment dengan menggunakan media flip chart O1 : nilai posttest kelas eksperimen O2 : nilai postest kelas kontrol Sugiyono, 2012: 112

2. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan R X O1 R O2