Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

88 Pencapaian kompetensi pembuatan pola blus setelah diberikan treatment kemudian diuji menggunakan uji t untuk menguji hipotesis dengan kriteria penerimaan hipotesis jika harga pada taraf signifikansi 5 atau P 0,05. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ho = tidak ada pengaruh penggunaan media flip chart terhadap pencapaian kompetensi pembuatan pola blus di SMKN 3 Klaten. Ha = ada pengaruh penggunaan media flip chart terhadap pencapaian kompetensi pembuatan pola blus di SMKN 3 Klaten. Pengajuan hipotesis ini dianalisis menggunakan bantuan SPSS 18 for Windows dan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 23. Hasil Uji t Sumber Mean P Keterangan Kesimpulan Nilai Kompete nsi Kontrol= 76,94 Eksperimen = 87,03 9,545 2,042 0,000 = signifikan Ha diterima Berdasarkan hasil uji t tersebut diketahui besarnya kompetensi pembuatan blus sebesar 9,545, df30 sebesar 2,042, dengan nilai taraf signifikansi kurang dari 0,05 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pencapaian kompetensi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Adapun besarnya perbedaan ditunjukkan pada nilai rata-rata mean pada kelas kontrol sebesar 76,94 dan pada kelas eksperimen nilai rata-rata mean sebesar 87,03. Perbedaan nilai rata-rata mean ini menunjukan adanya pengaruh positif dari penggunaan media flip chart terhadap pencapaian kompetensi pembuatan blus di SMKN 3 Klaten. Kemudian karena nilai 9,545 2,042 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 0,000 0,05, maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hasil uji t tersebut menunjukkan bahwa terdapat 89 pengaruh penggunaan media flip chart terhadap pencapaian kompetensi pembuatan pola blus di SMKN 3 Klaten. D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pencapaian Kompetensi Pembuatan Pola Blus pada Kelas Kontrol tanpa Menggunakan Media Flip Chart Pencapaian hasil belajar peserta didik merupakan hasil yang dicapai peserta didik sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang telah ditetapkan dan dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka. Penentuan standar nilai berdasarkan kebijakan yang dibuat oleh sekolah, KKM mata pelajaran dasar pola dengan kompetensi pembuatan pola blus ditentukan pada nilai 76. Sehingga peserta didik yang belum mencapai nilai KKM harus melakukan perbaikan remidiasi. Berdasarkan nilai KKM yaitu 76 untuk pencapaian kompetensi pembuatan pola blus pada kelas kontrol dengan jumlah 31 peserta didik yaitu tanpa menggunakan media flip chart dinyatakan tuntas sebanyak 14 peserta didik 45, sedangkan belum tuntas sebanyak 17 peserta didik 55. Sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh guru pengampu mata pelajaran dasar pola pada kelas X busana butik di SMKN 3 Klaten, ketuntasan belajar harus dicapai 90. Berdasarkan kriteria tersebut, dilihat dari ketuntasan hasil belajar peserta didik pada kelas kontrol masih tergolong di bawah standar ketuntasan yaitu nilai kompetensi peserta didik kurang dari 76 dengan pencapaian ketuntasan kurang dari 90 dari jumlah peserta didik. Dari data yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran pada kelas kontrol tanpa menggunakan media flip chart belum dapat memenuhi KKM seluruhnya, 90 karena ketuntasan belajar belum mencapai 90 dari jumlah peserta didik, sehingga perlu adanya upaya untuk memenuhi ketuntasan tersebut. Belum tercapainya persentase tingkat ketuntasan peserta didik pada kelas kontrol ini, dikarenakan pada pembelajarannya belum menggunakan media flip chart sehingga belum bisa menarik minat dan memotivasi peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran pada kompetensi pembuatan pola blus lebih didominasi dengan pembelajaran ceramah dan penggunaan media job sheet sehingga kurang terdapat interaksi antara guru dan peserta didik. Cara penyampaian materi pembelajaran belum dapat menimbulkan minat dan memotivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sehingga mempengaruhi hasil belajar peserta didik, yaitu menjadi rendah dan tidak dapat mencapai nilai KKM. Gambar 5. Diagram Kategorisasi Kompetensi Pembuatan Pola Blus Kelas Kontrol 55 45 Kelas Kontrol 76 Belum Tuntas 76-100 Tuntas 91 2. Pencapaian Kompetensi Pembuatan Pola Blus pada Kelas Eksperimen dengan Menggunakan Media Flip Chart Pencapaian keberhasilan kompetensi dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh dengan membandingkan pada suatu kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan dan memaksimalkan hasil belajar peserta didik pada kompetensi pembuatan pola blus ini dilakukan dengan menerapkan media pembelajaran. Media yang digunakan pada penelitian ini adalah media flip chart. Setelah penerapan media flip chart kemudian dilihat nilai hasil belajar yang telah dicapai. Berdasarkan nilai KKM yaitu 76 untuk pencapaian kompetensi pembuatan pola blus pada kelas eksperimen dengan jumlah 31 peserta didik yaitu dengan menggunakan media flip chart dinyatakan tuntas sebanyak 31 peserta didik 100. Sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh guru pengampu mata pelajaran dasar pola pada kelas X busana butik di SMKN 3 Klaten, ketuntasan belajar harus dicapai 90. Berdasarkan kriteria tersebut, dilihat dari ketuntasan hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu nilai kompetensi peserta didik lebih dari 76 dengan pencapaian ketuntasan lebih dari 90 dari jumlah peserta didik. Dari data yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan media flip chart sudah dapat memenuhi KKM seluruhnya, karena ketuntasan belajar sudah mencapai 90 dari jumlah peserta didik. Ketercapaian ketuntasan tersebut disebabkan karena adanya pemberian perilaku pada kelas eksperimen yaitu berupa penggunaan media flip chart. Pencapaian kompetensi pembuatan pola blus dengan menerapkan media flip 92 chart dikatakan sebagai pembelajaran yang berhasil. Selain itu proses pembelajaran juga mampu memberikan pengaruh bagi peserta didik, karena lebih menumbuhkan minat dan memotivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dapat memberikan hasil belajar yang lebih maksimal. Gambar 6. Diagram Kategorisasi Kompetensi Pembuatan Pola Blus Kelas Eksperimen 3. Pengaruh Penggunaan Media Flip Chart terhadap Pencapaian Kompetensi Pembuatan Pola Blus di SMKN 3 Klaten Salah satu upaya untuk mencapai ketuntasan hasil belajar peserta didik pada kompetensi pembuatan pola blus pada penelitian ini adalah penerapan media flip chart yang dirancang dapat mengatasi masalah yang terjadi sebelumnya. Media flip chart adalah salah satu media pembelajaran yang sangat mendukung untuk pembelajaran praktik, salah satunya kompetensi pembuatan pola blus. Karena media flip chart mempunyai kelebihan yaitu penyajian pesan secara bertahap sehingga memungkinkan peserta didik untuk mempelajari materi selangkah demi selangkah, penyajiannya dapat dibuka dan dibalik, dapat 100 Kelas Eksperimen 76-100 Tuntas 93 digunakan berulang-ulang, tidak banyak membuang waktu karena materi sudah disiapkan, menarik perhatian dan minat siswa. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji t untuk menguji hipotesis, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh dalam penggunaan media flip chart terhadap pencapaian kompetensi pembuatan pola blus di SMKN 3 Klaten. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengujian, yaitu Ho ditolak dan Ha diterima pada pengujian uji t dengan nilai 9,545 dan 2,042; df30, signifikansi P 0,000. Karena nilai 9,545 2,042 dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 0,000 0,05. Selain itu dapat terlihat pada hasil kompetensi siswa baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen yang disajikan dalam diagram berikut: Gambar 7. Diagram Perbandingan Kompetensi Pembuatan Pola Blus Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Hasil tersebut di atas dapat dinyatakan bahwa ada perbedaan hasil antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yang dibuktikan dengan adanya perbedaan pencapaian kompetensi belajar. Beberapa hal yang mempengaruhi 5 10 15 20 25 30 35 Sudah Tuntas Belum Tuntas 14 17 31 F reku en si Kontrol Eksperimen 94 perbedaan pencapaian kompetensi peserta didik pada pembelajaran kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu meliputi kemauan dan kemampuan peserta didik yang bekaitan dengan pemahaman materi pelajaran serta keaktifan dan motivasi untuk berpartisipai dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pada kompetensi pembuatan pola pada kelas kontrol beberapa peserta didik terlihat kurang memahami materi pembelajaran, tidak aktif serta belum termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, sehingga menyebabkan proses belajar mengajar pada sebagian peserta didik belum siap belajar pada saat guru mengajar. Berbeda dengan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan menggunakan media flip chart, hasil belajar lebih baik dibandingkan pada kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media media flip chart memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pencapaian kompetensi pembuatan pola blus di SMKN 3 Klaten. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa kelas eksperimen yang melakukan pembelajaran dengan media flip chart memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol tanpa menggunakan media flip chart. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media flip chart memberikan perubahan ke arah positif, baik dari segi perilaku maupun pencapaian hasil belajar siswa kelas X busana di SMKN 3 Klaten. 95

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Pencapaian kompetensi pembuatan pola blus pada kelas kontrol tanpa menggunakan media flip chart di SMKN 3 Klaten dari 31 peserta didik, yang termasuk pada kategori tuntas sebanyak 14 peserta didik 45 dan kategori belum tuntas sebanyak 17 peserta didik 55. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pencapaian kompetensi pembuatan pola blus pada kelas kontrol tanpa menggunakan media flip chart di SMKN 3 Klaten belum dapat memenuhi KKM seluruhnya, karena ketuntasan belajar belum mencapai 90 dari jumlah peserta didik. 2. Pencapaian kompetensi pembuatan pola blus pada kelas eksperimen dengan menggunakan media flip chart di SMKN 3 Klaten dari 31 peserta didik, yang termasuk pada kategori tuntas sebanyak 31 peserta didik 100. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pencapaian kompetensi pembuatan pola blus pada kelas eksperimen dengan menggunakan media flip chart di SMKN 3 Klaten sudah mencapai nilai KKM seluruhnya, karena ketuntasan belajar sudah mencapai 90 dari jumlah peserta didik. 3. Media flip chart memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap pencapaian kompetensi pembuatan pola blus di SMKN 3 Klaten. Pengaruh media flip chart dilihat berdasarkan perolehan nilai rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa kelas eksperimen 96 yang melakukan pembelajaran dengan media flip chart memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol tanpa menggunakan media flip chart. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media flip chart memberikan perubahan ke arah positif, baik dari segi perilaku maupun pencapaian hasil belajat siswa kelas X busana di SMKN 3 Klaten. Dengan demikian hipotesis awal penelitian Ha yang diajukan diterima dan dapat dibuktikan melalui analisis data yang diperoleh tersebut.

B. Implikasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media flip chart terhadap pencapaian kompetensi pembuatan blus di SMKN 3 Klaten. Maka dari itu diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan sosialisasi kepada pihak sekolah terhadap pentingnya penggunaan media flip chart sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan pencapaian kompetensi pada mata pelajaran yang bersifat praktik. Siswa juga harus dapat mengambil segi positif dari setiap rangkaian pembelajaran yang diperoleh sehingga dapat memacu semangat belajar. Begitu pula dengan pihak sekolah harus lebih mengupayakan penggunaan media flip chart sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Media flip chart tidak dapat dilihat oleh peserta didik yang duduk di bangku belakang, maka peserta didik secara bergantian dalam kelompok kecil untuk maju dan melihat serta memahami dari dekat.