29 5 Menyajikan gambar. Setelah masuk pada materi, mulailah memperlihatkan
lembaran-lembaran flip chart dan memberikan keterangan yang cukup sehingga mudah dipahami siswa.
6 Memberi kesempatan pada anak didik untuk bertanya dan merespon. Guru harus memberikan rangsangan pada anak didik untuk bertanya atau
merespon materi yang dibahas menggunakan media flip chart ini. 7 Menyimpulkan materi. Kegiatan ini penting agar siswa semakin paham dan
mengerti tentang materi yang baru saja diajarkan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa langkah dalam
menggunakan media flip chart sebagai media pembelajaran dimulai dari mempersiapkan diri, penempatan yang tepat, pengaturan siswa,
memperkenalkan materi inti, menyajikan gambar, memberi kesempatan anak bertanya dan menyimpulkan materi.
Secara garis besar berdasarkan kajian tentang media flip chart, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media flip chart agar mampu
dikomunikasikan secara efektif dan efisien baik dari aspek tampilan maupun pembelajaran, maka penyajiannya harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1 Aspek tampilan media flip chart yang meliputi: kejelasan materi, keterbacaan keterangan gambar, ketepatan penyajian materi, pemilihan dan komposisi
warna, penggunaan bahasa, pemilihan jenis dan ukuran huruf, pemilihan latar belakang background dan kepraktisan media.
2 Aspek pembelajaran media flip chart yang melputi: kesesuaian dengan tujuan kompetensi dasar, ketepatan pemilihan materi yang dimediakan, kemampuan
media sebagai alat bantu, kesesuaian dengan sasaran belajar, kejelasan materi langkah kerja dan ketahanan media.
30
4. Kompetensi Pembuatan Pola Blus di SMKN 3 Klaten a. Pengertian Kompetensi
Kompetensi merupakan kecakapan hidup life skill yang mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan Mimin Hayati, 2007: 6. Menurut E.
Mulyasa 2010: 37 kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. “Kompetensi merupakan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak yang bersifat
dinamis, berkembang dan dapat diraih setiap waktu” Hamzah B Uno, 2011: 112.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah kecakapan hidup yang mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan
yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dalam periode waktu yang lama.
Menurut Gordon dalam E. Mulyasa 2010: 38-39 menjelaskan beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi sebagai berikut:
1 Pengetahuan knowledge, yaitu kesadaran individu dalam bidang kognitif. 2 Pemahaman understanding, yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang
dimiliki oleh setiap individu. 3 Kemampuan skill, yaitu kemampuan yang dimiliki individu untuk melakukan
tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepada dirinya. 4 Nilai value, yaitu standar perilaku yang telah diyakini dan secara langsung
telah menyatu dalam diri individu. 5 Sikap attitude, yaitu perasaan yang berkaitan dengan rasa senang atau tidak
senang, suka atau tidak suka.
31 6 Minat interest, yaitu kecenderungan setiap individu untuk melakukan suatu
perbuatan. Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan bahwa kompetensi
mencakup pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang dikuasai seseorang agar dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotor sehingga
dapat menunjang keberhasilan. Ada beberapa ahli yang mempelajari ranah tersebut dengan hasil
penggolongan kemampuan-kemampuan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotor secara hirarki. Para ahli yang mendalami ranah-ranah tersebut
adalah Bloom. Benyamin Bloom yang dikutip Nana Sudjana 2013: 22-23 mengemukakan secara garis besar membagi kompetensi belajar menjadi tiga
ranah yaitu: 1 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
2 Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi.
3 Ranah psikomotor berkenaan dengan kompetensi belajar keterampilan dan kemampuan bertindak yang terdiri dari enam aspek, yaitu gerakan refleks,
ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, gerakan ekspresif dan interpretatif.
Berdasarkan penjelasan di atas siswa yang telah memiliki kompetensi berarti telah mengembangkan seluruh potensinya dan mampu mewujudkan
peluang untuk berprestasi sesuai potensi yang dimiliki mencakup aspek kognitif yaitu pengetahuan yang dimiliki, sikap afektif terhadap nilai-nilai karakter yang