Langkah Sebelum Pelaksanaan Tindakan

94 b Tindakan dan Observasi Tindakan yang pertama dilakukan pada hari Rabu, tanggal 4 September 2013 di Perpustakaan SMP 15 Yogyakarta. Guru pembimbing mengecek kelengkapan siswa dan membagi name tag tiap siswa. Setelah itu, guru pembimbing memberikan penjelasan dan gambaran umum mengenai jalannya assertive training. Peneliti membagi observer untuk mendampingi siswa guna mencatat perilaku dan sikap yang ditunjukan oleh peserta pada saat berlangsungnya assertive training. Setelah itu, peneliti membantu guru pembimbing membagikan naskah skenario kepada masing-masing siswa. Sebelum permainan peran dimulai, guru pembimbing menginstruksikan kepada siswa untuk mengisi lembar kerja siswa sebagai bahan diskusi. Kemudian, guru pembimbing menawarkan kepada siswa untuk suka rela memainkan peran dalam naskah tersebut. Setelah itu, sebelum melakukan permainan peran, guru pembimbing mengajak siswa untuk berdiskusi mengenai materi dan tema skenario yang akan mereka perankan. Pada pelaksanaan diskusi, hampir semua siswa pasif dan enggan untuk ikut berdiskusi, hanya ada satu atau dua siswa yang terlibat aktif. Dalam situasi ini guru 95 pembimbing nampak sangat antusias untuk melibatkan peran siswa dalam diskusi. Ketika diskusi selesai, guru pembimbing membacakan prolog sebagai pengantar, kemudian menginstruksikan empat siswa untuk memulai permainan peran secara bergantian sedangkan siswa lain tetap memperhatikan dan mengamati. Pada skenario tersebut, siswa harus memerankan sebuah peran dalam gambaran suatu keadaan atau situasi namun dilakukan dengan dua naskah dialog yang berbeda. Pada naskah dialog pertama, siswa berperan sebagai individu yang cenderung tertutup dan enggan memberikan informasi terhadap orang lain, sedangkan pada naskah dialog kedua siswa berperan sebagai individu yang bisa melakukan sikap terbuka dan melakukan interaksi dengan orang lain. Pada tahap ini diharapkan siswa mampu membandingkan dan memiliki pemahaman antara naskah dialog pertama dengan naskah kedua. Setelah itu, guru pembimbing merefleksi perasaan siswa yang sudah memainkan peran. Tahap berikutnya adalah tiap siswa yang tidak memainkan peran diminta untuk menyampaikan tanggapan dan pemahamannya mengenai permainan peran yang dilakukan oleh siswa lain.