Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN
76
mengatakannya baik verbal maupun nonverbal, untuk beradaptasi selama percakapan.
g. Supportiveness Environmental Control, sub indikator :
kemampuan untuk berkomunikasi yang bersifat sementara, spontan fleksibel dan tidak kaku, untuk menyampaikan pesan yang bersifat
deskriptif dan
tidak memberikan
penilaian evaluative,
mendengarkan pendapat dan mengubah pendapat lawan bicara. h.
Immediacy kedekatan, sub indikator : kemampuan untuk melibatkan emosi dalam komunikasi ekspresi senang, kontak
mata, posisi badan. i.
Positiveness Trust, sub indikator : kemampuan untuk menunjukkan sikap positif terhadap lawan bicara menghargai
orang lain menunjukkan rasa percaya terhadap lawan bicara. 4.
Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen. Sebelum menuliskan butir-butir pertanyaan peneliti terlebih
dahulu membuat skala angket kemampuan komunikasi interpersonal dan kisi-kisi angket. Skala angket kemampuan komunikasi
interpersonal dan kisi-kisi angket adalah sebagai berikut: a.
Skala Kemampuan Komunikasi Interpersonal 1
Membuat definisi operasional Kemampuan
komunikasi interpersonal
adalah kemampuan seseorang dalam melakukan interaksi secara
diadik yang mampu menciptakan makna atau kesan secara baik
77
serta mampu mengelola hubungan tersebut dengan baik. Kemampuan komunikasi interpersonal terdiri dari beberapa
aspek yaitu: 1 kemampuan mengungkapkan dan membuka diri Self disclosure Openness, 2 kemampuan berempati
Empathy, 3 kemampuan mengurangi rasa cemas dalam interaksi sosial Social Relaxation, 4 kemampuan melakukan
komunikasi dan menikmati komunikasi Assertivenes, 5 kemampuan
memahami dan
menggunakan prosedur
percakapan Interaction Management Equality, 6 kemampuan menerima orang lain secara penuh Altercentrism,
7 kemampuan mendukung dan mengendalikan proses percakapan Supportiveness Environmental Control, 8
kemampuan untuk bersedia melakukan dialog Immediacy, 9 kemampuan bersikap psoitif dan percaya terhadap lawan bisara
Positiveness Trust. 2
Membuat kisi-kisi skala Sebelum instrumen skala dibuat, terlebih dahulu
ditentukan kisi-kisi skala yang dijabarkan menjadi indikator dan sub indikator. Skala dibuat bertujuan untuk mengukur
tingkat kemampuan komunikasi interpersonal pada siswa. Berdasarkan
aspek-aspek kemampuan
komunikasi interpersonal, kemudian diterjemahkan kembali kedalam
kalimat-kalimat praktis yang mewakii tiap-tiap indikator, dan
78
disusun kembali secara acak. Skala kemampuan komunikasi interpersonal dibuat sebanyak 84 item
yang terdiri dari 41 item favorable positif dan 43 item unfavorable negatif.
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Skala Kemampuan Komunikasi Interpersonal
Indikator Sub Indikator
No. Item ∑
Favorable Unfavorable
1. Self disclosure
Openness a.
Kemampuan untuk membuka diri b.
Kemampuan bersikap dan berkata jujur c.
Kemampuan untuk menghargai lawan bicara d.
Kemampuan bertanggung jawab atas perkataan dan pemikiran yang disampaikan
1,5 7
3 9
4,6 2
8 10
10 2.
Empathy a.
Kemampuan untuk merasakan apa yang dirasakan orang lain tanpa kehilangan identitas diri
b. Kemampuan mengekspresikan empati secara tepat
13,17 11,15
12,14,16 18,19,20
10 3.
Social Relaxation
a. Kemampuan untuk mengurangi kecemasan perasaan
tidak nyaman atau ketakutan dalam interaksi sosial b.
Kemampuan untuk menangani reaksi negatif lain atau menanggapi kritik tanpa stres
21,25 23,27
22,28 24,26
8 4.
Assertivenes a.
Kemampuan untuk melibatkan kesediaan dalam berkomunikasi
b. Kemampuan untuk menikmati proses komunikasi
c. Kemampuan untuk membela hak-hak diri sendiri tanpa
mengabaikan perasaan atau hak orang lain. 29
35 32
31,36 33
30,34 8
5. Interaction
Management Equality
a. Kemampuan menerima lawan bicara secara penuh apa
adanya b.
Kemampuan untuk memahami dalam menggunakan prosedur percakapan pergantian peran kapan sebagai
pembicara dan pendengar c.
Kemampuan untuk memulai dan mengakhiri percakapan d.
Kemampuan mengembangkan topic percakapan 4
39,55 40,47
42 43
44,47 38,77
45 13
6. Altercentrism
a. Kemampuan untuk memperhatikan lawan bicara apa
yang dikatakan dan bagaimana dia mengatakannya baik verbal maupun nonverbal
b. Kemampuan untuk beradaptasi selama percakapan
53,56 37,48,49, 52
51 50,54,57
10 7.
Supportiveness Environmental
Control a.
Kemampuan untuk berkomunikasi yang bersifat sementara, spontan fleksibel dan tidak kaku
b. Kemampuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat
deskriptif dan tidak memberikan penilaian evaluative c.
Kemampuan untuk mendengarkan pendapat lawan bicara
d. Kemampuan mengubah pendapat lawan bicara jika
diperlukan 58
61 41
63,62 59,66
64 65
60 10
8. Immediacy
a. Kemampuan untuk melibatkan emosi dalam komunikasi
ekspresi senang, kontak mata, posisi badan atau gerak tubuh
68,69,71, 72
67,70,73,74 8
9. Positiveness
Trust a.
Kemampuan untuk menunjukkan sikap positif terhadap lawan bicara menghargai orang lain
b. Kemampuan menunjukkan rasa percaya terhadap lawan
bicara 75,76,83
78,84 79,81
82,80 9
Jumlah item 42
42 84
79
3 Menyusun item skala
Siswa diperbolehkan untuk memilih jawaban tiap butir yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai S, dan
Sangat Tidak Sesuai STS. Skor untuk skala kemampuan komunikasi interpersonal yang positif secara berurutan adalah
4,3,2,1. Untuk skala kemampuan komunikasi interpersonal yang negative masing-masing diberi skor 1,2,3,4.
b. Menyusun Pedoman observasi
Pedoman observasi dalam penlitian ini berisi tentang aspek- aspek yang berkaitan dengan keaktifan siswa selama tindakan
dilaksanakan. Pada lembar observasi aspek yang akan diobservasi adalah kemampuan komunikasi interpersonal pada aspek
komponen verbal dan non verbal. Pedoman observasi digunakan untuk mencatat sikap dan perilaku siswa selama dan setelah
pelaksanaan assertive training. Hasil observasi terhadap sikap dan perilaku siswa dapat dijadikan sebagai bahan refleksi guru
Bimbingan dan Konseling untuk melakukan perbaikan tindakan apabilatindakan yang dilakukan belum berhasil dan sebagai data
pendukung. Kisi-kisi observasi sebagai berikut:
80
Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Observasi
No Aspek yang diobservasi
YA TIDAK
Ket
1. Self disclosure
Openness Membuka diri
Bersikap dan berkata jujur Menghargai lawan bicara
Bertanggung jawab atas perkataan yang disampaikan
2. Emphaty
Mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain tanpa kehilangan identitas diri
Mengekspresikan empati secara tepat 3.
Social Relaxation
Mampu mengurangi kecemasan perasaan tidak nyaman atau ketakutan dalam interaksi
sosial
Menangani reaksi negatif lain atau menanggapi kritik tanpa stres
4. Assertivenes
Bersedia berkomunikasi Menikmati proses komunikasi
Membela hak-hak diri sendiri tanpa mengabaikan perasaan atau hak orang lain
5. Interaction
Management Equality
Menerima lawan bicara secara penuh apa adanya
Memahami dalam menggunakan prosedur percakapan pergantian peran kapan sebagai
pembicara dan pendengar
Memulai dan mengakhiri percakapan dengan baik
Mengembangkan topik percakapan 6.
Altercentrism Memperhatikan lawan bicara baik verbal
maupun nonverbal Mampu beradaptasi selama percakapan
7. Supportivenes
s Environmental
Control Berkomunikasi yang bersifat sementara,
spontan fleksibel dan tidak kaku Menyampaikan pesan secara deskriptif dan
tidak memberikan penilaian evaluative Mendengarkan pendapat lawan bicara
Mengubah pendapat lawan bicara 8.
Immediacy Melibatkan emosi dalam komunikasi
ekspresi senang, kontak mata, posisi badan atau gerak tubuh
9. Positiveness
Trust Menunjukkan sikap positif terhadap lawan
bicara menghargai orang lain Menunjukkan rasa percaya terhadap lawan
bicara
81
c. Pedoman Wawancara
Dalam penelitian ini instrumen wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu sebuah
teknik wawancara yang merupakan kombinasi dari interview bebas dan interview terpimpin. Sehingga, peneliti hanya mempersiapkan
pedoman berupa garis besar dari hal-hal yang akan ditanyakan. Pedoman wawancara ini meliputi pertanyaan-pertanyaan yang
merujuk pada peningkatan kemampuan kemampuan komunikasi interpersonal yang dirasakan siswa setelah pemberian tindakan.
Tabel 4. Kisi-kisi Pedoman Wawancara No
Pertanyaan jawaban
1. Apakah Anda merasa kesulitan dalam berkomunikasi
dengan orang lain ? 2.
Apakah yang anda rasakan saat mengikuti kegiatan assertive training ?
3. Menurut Anda, apakah assertive training cukup
membantu Anda untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang komunikasi interpersonal yang efektif?
4. Apakah assertive training mampu meningkatkan
kemampuan komunikasi interpersonal Anda ? 5.
Pelajaran apa yang dapat Anda ambil setelah mengikuti assertive training ?
6. Apakah Anda merasakan perbedaan yang signifikan
terhadap kemampuan komunikasi interpersonal Anda setelah mengikuti assertive training ?
7. Manfaat yang dirasakan setelah mengikuti assertive
training ? 8.
Komitmen untuk menerapkan kemampuan komunikasi interpersonal dalam kesehariannya ?
9. Hambatan yang dialami saat mengikuti assertive
training ?
82