Uji Validitas Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen
85
Menurut Saifudin Azwar 2001: 83 pengujian reliabilitas terhadap hasil ukur skala psikologi dilakukan apabila aitem-aitem yang
terpilih lewat prosedur analisis aitem telah dikompilasikan menjadi satu. Kumpulan aitem ini merupakan format pertama skala yang masih
sangat mungkin mengalami perubahan isi setelah pengujian reliabilitas dan validitas dilakukan. Pada tahapan ini, data jawaban respon yang
dihasilkan dari uji coba dapat digunakan sebagai data pengujian reliabilitas. Karena pengujian reliabilitas dan validitas merupakan
pengujian yang terus berlanjut selama skala yang bersangkutan masih digunakan, maka pada tahapan-tahapan berikutnya data untuk
pengujian reliabilitas diperoleh dari kelompok subjek yang diukur. Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau
keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor
yang tidak dapat dipercaya, karena perbedaan skor yang terjadi diantara individu lebih ditentukan oleh faktor error kesalahan
daripada perbedaan yang sesungguhnya. Pengukuran yang tidak reliabel pasti tidak akan konsisten pula dari waktu ke waktu.
Lebih lanjut Saifudin Azwar 2001: 83 menerangkan bahwa reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya
berkisar antara 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya.
Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0, berarti
86
semakin rendah reliabilitasnya. Setelah diuji reliabilitas dengan menggunakan program komputer SPSS seri 17, instrumen memiliki
koefisien 0.893. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian
memiliki reliabilitas yang tinggi.