91
interpersonal siswa setelah diberikan tindakan. Dari hasil pre test dapat diketahui bahwa dari 7 siswa kelas VIII-H memiliki kemampuan
komunikasi interpersonal dalam kategori rendah. Karena peneliti menggunakan pendekatan kelompok dalam
upaya peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal maka dalam pemberian
tindakan membutuhkan
sebuah kelompok
untuk mengoptimalkan simulasi bermain peran dalam assertive training.
sehingga peneliti hanya membatasi subjek penelitian yaitu 8 siswa kelas VIII-H SMP N 15 Yogyakarta.
Berikut ini adalah skor hasil pre test subyek penelitian.
Tabel 7. Hasil Skor Pre Test 7 Siswa Kelas VIII-H
No Nama Subyek
Skor Pre Test Kategori
1 ASP
97 Rendah
2 ALS
101 Rendah
3 BGN
88 Rendah
4 DS
101 Rendah
5 JL
98 Rendah
6 OA
106 Rendah
7 TR
103 Rendah
Hasil pre test 7 siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11.
3. Langkah Sebelum Pelaksanaan Tindakan
Kondisi awal penelitian sebelum diberikan tindakan terhadap subyek yang diambil, diketahui bahwa subyek di kelas tampak kurang
memiliki kemampuan komunikasi interpersonal. Hal ini dapat dilihat dari perilaku subjek di kelas yang sulit untuk mengungkapkan
pendapat ketika berdiskusi dengan guru, sulit mengungkapkan
92
perasaan kepada teman ketika merasa kecewa, mudah mengeluarkan kata-kata kasar dan negatif saat marah, memanggil nama temannya
dengan sebutan negatif, dan sebagainya. Persiapan yang dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2013,
adalah sebagai berikut: a.
Melakukan diskusi dan koordinasi dengan konselor sekolah tentang rencana tindakan penelitian yang akan dilaksanakan.
b. Menyiapkan materi assertive training
c. Mempersiapkan tempat pelaksanaan dan sarana pendukung yang
diperlukan sesuai dengan kebutuhan. d.
Mempersiapkan skala pre test, post test, lembar observasi dan evaluasi yang diperlukan dalam penelitian.
4. Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan
1 Peneliti menyiapkan materi assertive training.
2 Peneliti yang berperan sebagai fasilitator menjelaskan maksud
dan tujuan kegiatan.
3 Peneliti dan konselor memberikan instruksi dengan memberikan contoh terlebih dahulu jalannya assertive training.
b. Pelaksanaan Tindakan I
93
1 Pelaksanaan Tindakan I a Persiapan
Peneliti menyiapkan materi assertive training terlebih dahulu. Pada tindakan pertama ini peneliti
menyiapkan materi dengan tema “Keterbukaan dan
membuka diri Self disclosure Opnness ”. Tema materi
dalam assertive training ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membuka diri, bersikap dan
berkata jujur, mampu mengahrgai lawan bicara dan bertanggung jawab atas perkataan serta pemikiran yang
disampaikan. Selanjutnya peneliti menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan, antara lain kertas dan bolpoin.
Kemudian peneliti melakukan briefing kepada observer untuk bersiap melaksankan tugas masing-masing.
Sedangkan untuk kegiatan diskusi dalam kelompok. Peneliti menyiapkan materi yang harus didiskusikan
sebelum dan sesudah permainan peran dilakukan. Materi dalam kegiatan diskusi kelompok ini yaitu i pemahaman
komunikasi interpersonal, ii kemampuan komunikasi interpersonal. Materi diskusi berupa daftar pernyataan
dalam kertas yang dibagikan kepada tiap siswa untuk kemudian diisi dan didiskusikan secara bersama-sama.