Belajar Sosial Social Learning

56 komunikasi interpersonal dalam kehidupan sehari-hari pasti tidak selalu berjalan dengan baik, atau bahkan menimbulkan konflik. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah kegiatan pendukung atau pelatihan dalam mengasah dan meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa pada umumnya serta dapat meminimalkan terjadinya konflik atau komunikasi yang tidak efektif antar siswa pada khususnya. Pada kenyataannya memang tidak mudah dalam menguasai, menumbuhhkan dan mengembangkan kemampuan komunikasi interpersonal yang efektif. Maka dari itu perlu adanya dukungan dan diadakan pelatihan. Salah satu pelatihan yang dapat diberikan yaitu latihan asetif assertive training, melalui pelatihan asertif siswa diberikan pemahaman serta kompetensi yang ingin dicapai. Siswa juga dilatih untuk untuk berkomunikasi secara efektif dengan mengungkapkan pikiran, perasaan, keinginan serta pendapatnya secara langsung melalui permainan peran. Siswa akan berperan sebagai pelaku komunikasi yaitu seorang komunikator dan komunikan secara bergantian melalui teknik permainan peran. Ketika siswa bermain peran, maka akan merasakan menjadi komunikator dan komunikan yang baik sehingga mereka akan merasakan kenyamanan ketika komunikasi berlangsung secara efektif. Melalui assertive training siswa akan meningkatkan kemampuan bekomunikasi dan mengubah cara berfikir. Setelah mengikuti assertive training ini siswa diharapkan mampu mengaplikasikannya dalam menjalin komunikasi dan hubungan interpersonal terutama dengan teman sebaya serta 57 orang yang lebih tua dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga mereka mampu melalui proses perkembangan, sosial dan prestasi dengan baik dan tanpa kendala yang berarti.

E. Hipotesis Tindakan

Beradasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan diatas maka dapat diajukan hipotesis dalam penelitian ini adalah assertive training yang dilakusanakan melalui bermain peran dapat meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa.