Tujuan dan Sasaran Modifikasi Perilaku

55 tujuan tertentu. Komunikasi membantu individu untuk mengekspresikan keadaan diri individu kepada orang lain dan lingkungan. Komunikasi juga sebagai alat untuk individu mengerti apa yang diinginkan lingkungan terhadap individu, dengan demikian individu akan menyelaraskan keinginan lingkungan terhadap dirinya dengan keinginan dirinya . Sebelum melakukan komunikasi interpersonal, biasanya individu melakukan pembukaan diri sendiri untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Dalam berkomunikasi dibutuhkan beberapa kemampuan ideal yang harus dimiliki individu agar proses komunikasi interpersonal berlangsung secara efektif. Tahap maupun proses yang dibutuhkan agar mampu memulai, mengembangkan dan memelihara komunikasi yang akrab, hangat, dan produktif dengan orang lain. Namun dalam menerapkan setiap kemampuan dalam berkomunikasi tersebut perlu memperhatikan setiap situasi komunikasi dan aspek budaya yang berbeda pada setiap pelaku komunikasi. Menurut beberapa ahli kemampuan dasar yang paling dibutuhkan dalam berkomunikasi mencakup ketebukaan , berempati, sikap positif, percaya diri, berperilaku asertif, sikap penerimaan, dll. Dalam kehidupan sehari-hari siswa, komunikasi mempunyai peran yang penting dalam mendukung interaksi sosial maupun tingkat prestasinya. Ketika memasuki sekolah siswa dituntut untuk segera menyesuaikan diri baik dengan teman sebaya, guru maupun warga sekolah. Pelakusanaan 56 komunikasi interpersonal dalam kehidupan sehari-hari pasti tidak selalu berjalan dengan baik, atau bahkan menimbulkan konflik. Oleh sebab itu dibutuhkan sebuah kegiatan pendukung atau pelatihan dalam mengasah dan meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa pada umumnya serta dapat meminimalkan terjadinya konflik atau komunikasi yang tidak efektif antar siswa pada khususnya. Pada kenyataannya memang tidak mudah dalam menguasai, menumbuhhkan dan mengembangkan kemampuan komunikasi interpersonal yang efektif. Maka dari itu perlu adanya dukungan dan diadakan pelatihan. Salah satu pelatihan yang dapat diberikan yaitu latihan asetif assertive training, melalui pelatihan asertif siswa diberikan pemahaman serta kompetensi yang ingin dicapai. Siswa juga dilatih untuk untuk berkomunikasi secara efektif dengan mengungkapkan pikiran, perasaan, keinginan serta pendapatnya secara langsung melalui permainan peran. Siswa akan berperan sebagai pelaku komunikasi yaitu seorang komunikator dan komunikan secara bergantian melalui teknik permainan peran. Ketika siswa bermain peran, maka akan merasakan menjadi komunikator dan komunikan yang baik sehingga mereka akan merasakan kenyamanan ketika komunikasi berlangsung secara efektif. Melalui assertive training siswa akan meningkatkan kemampuan bekomunikasi dan mengubah cara berfikir. Setelah mengikuti assertive training ini siswa diharapkan mampu mengaplikasikannya dalam menjalin komunikasi dan hubungan interpersonal terutama dengan teman sebaya serta