Aspek-aspek Kemampuan Komunikasi Interpersonal
29
a. Openness keterbukaan
Maksudnya adalah bahwa komunikasi interpersonal akan efektif apabila terdapat keinginan untuk membuka diri, bersikap dan berkata
jujur terhadap lawan bicara kita, keinginan untuk menghargai bahwa perasaan dan pemikiran yang disampaikan selama proses komunikasi
berlangsung adalah milik kita sendiri owning of feels and thought. Dalam situasi seperti ini maka diantara pelaku komunikasi akan tercipta
keterbukaan perasaan dan pemikiran, serta masing-masing pihak bertanggungjawab atas apa yang disampaikannya.
b. Empathy Empati
Maksudnya yaitu ikut merasakan apa yang orang lain rasakan tanpa kehilangan identitas diri. Melalui sikap empathy kita bisa
memahami baik secara emosi maupun secara intelektual mengenai apa yang pernah dialami oleh orang lain. Empathy harus diekspresikan
secara tepat agar lawan bicara kita mengetahui bahwa kita berempathy padanya, sehingga hal tersebut bisa meningkatkan efektivitas
komunikasi. c.
Supportiveness Sikap mendukung Maksudnya adalah komunikasi interpersonal akan efektif
apabila tercipta suasana yang mendukung. Nuansa dukungan akan tercipta apabila proses komunikasi bersifat deskriptif dan tidak
evaluative, serta lebih fleksibel dan tidak kaku. Dalam proses penyampaian pesan gunakanlah kata-kata atau kalimat yang deskriptif
30
dan tidak memberikan penilaian, kemudian tunjukkan bahwa masing- masing pelaku komunikasi bersedia mendengarkan pendapat lawan
bicara dan bahkan mengubah pendapat kalau memang diperlukan. d.
Positiveness sikap positif Maksudnya adalah dalam komunikasi interpersonal yang
efektif para pelaku komunikasi harus menunjukkan sikap yang positif dan menghargai keberadaan orang lain sebagai seseorang yang penting
stroking. e.
Equality kesetaraan Maksudnya adalah dalam komunikasi interpersonal yang
efektif para pelaku komunikasi harus menunjukan sikap penerimaan dan persetujuan terhadap orang lain yang menjadi lawan bicara. Harus
disadari bahwa semua orang bernilai dan memiliki sesuatu yang penting yang bisa diberikan pada orang lain. Kesetaraan dalam
komunikasi interpersonal harus ditunjukan dalam proses pergantian peran sebagai pembicara dan pendengar.
Hal –hal tersebut di atas menjelaskan kemampuan ideal yang harus
dimiliki agar suatu proses komunikasi interpersonal berlangsung secara efektif. Namun Devito dalam Suranto Aw 2011: 84 menyatakan bahwa
dalam menerapkan kemampuan tersebut perlu memperhatikan setiap situasi komunikasi dan aspek budaya yang berbeda pada pelaku
komunikasi. Dengan kata lain, aturan-aturan komunikasi interpersonal yang efektif tersebut harus diterapkan secara fleksibel.
31
Berdasarkan pendapat para ahli dalam mengemukakan aspek-aspek yang harus dimiliki seseorang dalam
kemampuan komunikasi interpersonal tersebut diatas, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa
kemampuan yang harus dimiliki seseorang agar komunikasi interpersonal berlangsung secara efektif adalah sebagai berikut:
a. Self disclosure Openness
Kemampuan untuk membuka diri, bersikap dan berkata jujur terhadap lawan bicara kita, keinginan untuk menghargai bahwa
perasaan dan pemikiran yang disampaikan selama proses komunikasi berlangsung adalah milik kita sendiri. Maka diantara pelaku
komunikasi akan tercipta keterbukaan perasaan dan pemikiran, serta masing-masing
pihak bertanggung
jawab atas
apa yang
disampaikannya. b.
Empathy Kemampuan merasakan apa yang dirasakan orang lain dan
memiliki rasa peduli dengan sesama tanpa kehilangan identitas diri. Empathy harus diekspresikan secara tepat agar lawan bicara kita
mengetahui bahwa kita berempathy padanya. Seseorang yang memiliki rasa empati dalam komunikasi akan mempunyai kesan yang amat
dalam. c.
Social relaxation Kemampuan untuk mengurangi kecemasan atau ketakutan
dalam sehari-hari dalam interaksi sosial: perasaan nyaman, ketakutan
32
yang rendah, dan kemampuan untuk menangani reaksi negatif lain atau menanggapi kritik tanpa stres yang tidak semestinya.
d. Assertiveness
Kemampuan dalam hal ini melibatkan kesediaan untuk melakukan komunikasi dan menikamti komunikasi. Hal ini juga
melibatkan kesediaan untuk membela hak-hak seseorang tanpa menyangkal orang lain.
e. Interaction management Equality
Kemampuan menunjukan sikap penerimaan dan persetujuan terhadap orang lain yang menjadi lawan bicara. Kesetaraan dalam
komunikasi interpersonal harus ditunjukan melalui pemahaman dan penggunaan prosedur percakapan seperti proses pergantian peran
kapan sebagai pembicara dan pendengar, memulai dan mengakhiri percakapan serta mengembangkan topik percakapan.
f. Altercentrism
Melibatkan kepentingan orang lain, perhatian terhadap apa yang mereka katakan dan bagaimana mereka mengatakannya, bukan
hanya apa yang dikatakan tetapi juga apa yang tidak dikatakan, tanggap terhadap pikiran mereka, dan adaptasi selama percakapan.
g. Supportiveness Environmental control
Komunikasi bersifat sementara, spontan, deskriptif dan bukan evaluative, lebih fleksibel dan tidak kaku, serta berorientasi pada
pemecahan masalah
tidak mengendalikan.
Dalam proses
33
penyampaian pesan gunakanlah kata-kata atau kalimat yang deskriptif dan tidak memberikan penilaian, kemudian tunjukkan bahwa masing-
masing pelaku komunikasi bersedia mendengarkan pendapat lawan bicara dan bahkan mengubah pendapat kalau memang diperlukan.
h. Immediacy kedekatan
Faktor komunikasi melibatkan kedekatan atau bersedia untuk berdialog. Hal ini dapat ditunjukkan dengan menghadapi seseorang
dengan ekspresi wajah yang menyenangkan, kontak mata, bersandar kedepan, memiliki sikap terbuka. Perilaku yang menunjukan
kehangatan interpersonal, kedekatan dan afiliasi. i.
Positiveness Trust Pelaku komunikasi harus menunjukkan sikap yang positif dan
yakin dengan apa yang disampaikan oleh orang lain dan menghargai keberadaan orang lain sebagai seseorang yang penting. Rasa percaya
yang ditunjukan
seseorang akan
menyebabkan orang
lain mengungkapkan isi hati dan pikirannya, sehingga terjadi hubungan
yang akrab dan harmonis.