Perbedaan Perilaku Tidak Asertif, Perilaku Agresif dan

40 keputusan seperti, bertindak tidak asertif atau agresif dalam situasi tetapi melakukannya dengan kesadaran dan bertanggung jawab atas pilihannya. Sejalan dengan pendapat tersebut diatas, Corey 2007: 93 mengemukakan pendapat dalam bukunya yaitu : “Assertion training is not a panacea, but it can be an effective treatment for many clients who have skill deficits in assertive behavior or for individuals who experience difficulties in their interpersonal relationships. Assertion training attempts to equip clients with the skill and attitudes necessary to deal affectively with a wide ra nge of interpersonal situations”. Kalimat tersebut menjelaskan bahwa assertive training memang bukan obat yang mujarab, namun dapat menjadi tritmen yang efektif untuk banyak klien yang memiliki kemampuan yang rendah dalam berperilaku asertif atau bagi individu yang mengalami kesulitan dalam hubungan interpersonal mereka. Assertive training memberikan pelatihan untuk membekali klien dengan ketrampilan dan sikap yang diperlukan untuk menangani perasaan mereka dalam berbagai situasi interpersonal.

2. Tujuan Assertive Training

Tujuan dari assertive training yaitu untuk mengatasi kecemasan yang dihadapi seseorang dalam situasi tertentu, meningkatkan kemampuan bersikap jujur terhadap diri sendiri dan lingkungan, serta meningkatkan efektifitas kehidupan Sunardi, 2010: 4; Edi Purwanto, 2005: 193. 41 Definisi tersebut juga didukung oleh Corey 2007: 95 , “One goal of assertion training is to increase people’s behavioral repertoire so that they can make the choice of whether to behave assertively in certain situations. Another goal is teaching people to express themselves in ways that reflect sensitivity to the feelings and rights of others. Assertion does not mean aggression. Thus, truly assertive people do not stand up for their rights at all costs. Ignoring the feelings of others ”. Salah satu tujuan dari assertive training adalah untuk meningkatkan ketrampilan perilaku individu-individu sehingga mereka dapat membuat pilihan untuk bersikap asertif dalam berbagai situasi tertentu. Tujuan lainnya adalah mengajarkan individu untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang mencerminkan kepekaan terhadap perasaan dan hak orang lain. Sikap asertif yang dimaksudkan bukan sikap agresi. Dengan demikian, tiap individu yang benar-benar asertif dapat membela hak-hak mereka tanpa mengabaikan perasaan orang lain. Assertive training juga bertujuan agar seseorang mampu mengambil keputusan dan bertaggung jawab atas pilihannya Townend, 1991: 9. Berdasarkan berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pelatihan asertif assertive training merupakan salah satu strategi bantuan dari pendekatan terapi tingkah laku yang digunakan untuk mengurangi dan menghilangkan gangguan kecemasan serta meningkatkan kemampuan interpersonal individu dengan mengembangkan perilaku asertif yaitu melatih kemampuan individu