Mengembangkan Kemampuan Merancang Pembelajaran Bagi Guru Kewirausahaan

Kewirausahaan berupa arahan dan pemahaman mengenai kegiatan praktek apa saja yang dapat dilakukan dengan melalui kegiatan sharing dengan guru lainnya. Seperti dijelaskan oleh Sri Rahayu bahwa “Dalam MGMP biasanya melakukan diskusi dengan sesama guru mengenai kegiatan praktek seperti apa harus dilakukan dengan disesuaikan lagi pada materi yang akan diajarkan. Jadi, MGMP hanya memberikan arahan, motivasi, dan juga pemahaman bagi guru dalam praktek untuk membuat produk. ” 67 Selain itu, ada penjelasan oleh MPA. Saputra yang menguatkan penjelasan sebelumnya bahwa “MGMP mengadakan kegiatan lomba bagi peserta didik dalam membuat suatu produk atau biasanya pada saat ujian praktek diadakannya kegiatan bagi peserta didik untuk membuat dan menghasilkan suatu produk atau karya. ” 68 Jadi, untuk mengetahui potensi peserta didik bisa diketahui melalui kegiatan praktek secara langsung dalam membuat suatu karya atau produk sesuai dengan materi yang diajarkan. Kegiatan praktek ini dapat dilakukan kapan saja, tidak harus dilaksanakan untuk mengambil nilai ujian saja, namun juga dapat dilakukan ketika membahas suatu materi Kewirausahaan. 67 Sri Rahayu, Loc. Cit. 68 MPA. Saputra, Loc. Cit. 107

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Kepengurusan MGMP belum berjalan secara efektif, hal ini disebabkan adanya pergantian kepengurusan Ketua MGMP Kewirausahaan Jakarta Timur. Ketua MGMP yang baru memang kurang memiliki koordinasi dengan pengurus dan anggota MGMP Kewirausahaan sehingga tidak adanya data mengenai rencana kegiatan yang akan dilakukan maupun telah dilakukan. Selain itu, Ketua MGMP Kewirausahaan periode 2012- 2015 telah pensiun sekitar pertengahan tahun 2014. 2. Pengembangan kompetensi pedagogik guru oleh MGMP dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, yaitu pelatihan penyusunan kisi-kisi soal dan soal semester, pelatihan penyusunan bahan ajar membedah silabus, membuat RPP, membuat materi, pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis IT, pelatihan pembuatan PTK. Beberapa kegiatan yang telah terlaksana lebih terfokus pada pengembangan program rutin walaupun memang ada salah satu kegiatan yang bukan termasuk ke dalam program rutin. 3. Pada pelatihan penyusunan kisi-kisi soal dan soal semester; pelatihan penyusunan bahan ajar membedah silabus, membuat RPP, membuat materi; pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis IT; dan pelatihan pembuatan PTK dilaksanakan melalui pertemuan MGMP antara guru Kewirausahaan. Pelaksanaannya hanya memberikan penjelasan mengenai cara membuat bahan ajar, kisi-kisi soal dan soal, PTK, serta selanjutnya guru yang hadir diharuskan membuat secara berkelompok dan