Melaksanakan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis
mengukur kemahiran dirinya dalam mengajar dan dalam membuat program”.
26
Definisi tersebut memberi makna bahwa evaluasi hasil belajar merupakan kemampuan yang diperlukan oleh guru untuk dapat
melakukan pengukuran dan penilaian terhadap perubahan dan perkembangan peserta didik, baik dalam materi maupun tingkah laku
. Namun, Fachruddin dan Ali menekankan kembali bahwa dalam
pelaksanaan evaluasi tidak hanya melakukan penilaian terhadap peserta didik saja, tetapi juga kemampuan untuk menilai dan mengukur
keterampilan mengajar, membuat program dan kegiatan pembelajaran, serta pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Jadi, pada evaluasi hasil belajar
tidak hanya satu objek saja yang dinilai, yakni peserta didik, melainkan diri sendiri sebagai guru juga penting untuk dinilai dan diukur
kemampuan dalam menyelenggarakan pembelajaran. Marselus memberikan pernyataan
bahwa “Tugas utama guru dalam pembelajaran adalah menilai proses dan hasil pembelajaran. Guru harus
bisa mengembangkan alat penilaian yang tepat dan sahih untuk dapat mengukur kemajuan
belajar dan hasil
belajar siswa secara
komprehensif”.
27
Berdasarkan pernyataan tersebut memberi makna bahwa guru mempunyai tugas utama selain mengajar adalah melakukan
penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran. Seorang guru harus mampu menilai tidak hanya pada peserta didik saja, melainkan
kemampuan dirinya dalam menyelenggarakan pembelajaran serta kemampuan mengajar juga perlu untuk dinilai. Dalam pelaksanaannya
tidak terlepas dari alat dan indikator penilaian sehingga guru perlu memahami dan mampu menentukan alat dan indikator apa saja yang
digunakan dalam penilaian. Hal ini bertujuan agar dalam pelaksanaan
26
Fachruddin, op. cit., h. 58-59.
27
Marselus, op. cit., h. 40.
penilaian bisa tepat dan terarah pada aspek yang akan dinilai, selain itu memudahkan dalam proses penilaian jika sudah terancang dengan baik.
Berdasarkan rumusan Peraturan Pemerintah Tahun 2013 Nomor 32 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Tahun 2005 Nomor 19
Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 ayat 24 bahwa “Penilaian
adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik”.
28
Sesuai dengan rumusan tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa penilaian adalah suatu aktifitas yang perlu
dilakukan oleh guru dengan cara mengumpulkan berbagai data dan informasi yang diperlukan dalam penilaian, pengolahan data dan
informasi, penafsiran, dan pengambilan keputusan mengenai kemampuan dan perkembangan peserta didik. Hal ini diperlukan untuk melihat dan
mengukur mengenai seberapa jauh pencapaian peserta didik terhadap proses belajar yang telah dilakukan.
Secara lebih lanjut, Fachruddin dan Ali berpandangan bahwa guru harus memiliki kemampuan dalam
melakukan penilaian dan evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik. Hal ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa jauh peserta didik mampu dalam memahami dan menerima pelajaran yang telah disampaikan. Fachruddin dan Ali menekankan
bahwasanya guru tidak hanya mampu dalam mengukur, menilai, dan menafsirkan hasil belajar peserta didik, tetapi juga guru harus mampu
dalam menilai dan mengukur kegiatan pembelajaran dan kemampuan mengajar guru. Kegiatan seperti ini diperlukan untuk mengetahui apakah
guru telah melakukan pembelajaran dengan tepat atau belum, selain itu sebagai
alat pengukur pada kegiatan pembelajaran selanjutnya.
28
Peraturan Pemerintah Tahun 2013 Nomor 32 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Tahun 2005 Nomor 19 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 ayat 24.