mengenai silabus. Pada pertemuan tersebut, akan dibahas tentang materi apa yang harus diberikan dan diajarkan kepada peserta didik
yang sesuai dengan tujuan materi Kewirausahaan. Silabus tersebut dibedah satu persatu sampai kepada indikator
apa yang harus disampaikan kepada peserta didik.
60
d. Mengembangkan Kemampuan Merancang Pembelajaran Bagi Guru Kewirausahaan
Setelah membahas dan membedah satu persatu mengenai isi silabus, barulah dilakukan kegiatan untuk membahas mengenai penyusunan
RPP dari materi yang
akan diajarkan. Biasanya MGMP Kewirausahaan hanya memberikan pemahaman dan arahan kepada
guru Kewirausahaan mengenai cara penyusunan RPP. Setelah itu barulah guru dibentuk secara berkelompok untuk membuat dan
menyusun RPP kemudian ada beberapa yang melakukan presentasi terhadap hasil yang dikerjakan untuk didiskusikan secara bersama.
Seperti penjelasan yang diu ngkapkan oleh Bukhari bahwa “Untuk
kegiatan pembahasan dan penyusunan RPP pelaksanaannya hampir sama dengan kegiatan dalam membahas kurikulum, yaitu dibentuknya
kelompok-kelompok untuk saling membahas dan membuat RPP yang selanjutnya barus dijelaskan kepad
a kelompok atau guru lainnya.”
61
Kemudian diperkuat dengan adanya penjelasan oleh MPA. Saputra bahwa “MGMP memberikan arahan dan juga pemahaman kepada guru
mengenai cara penyusunan RPP. Jadi, pada pertemuan MGMP guru- guru diharuskan untuk menyusun RPP sesuai dengan silabus yang
telah dibahas, setelah selesai barulah dibahas secara bersama mengenai RPP yang telah dibuat untuk sama-sama ditindaklanjuti.
”
62
60
MPA. Saputra, Loc. Cit.
61
Bukhari, Loc. Cit
62
MPA. Saputra, Loc. Cit.
e. Mengembangkan Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis
MGMP Kewirausahaan membantu guru Kewirausahaan dalam melaksanakan pembelajaran yang mendidik melalui pemahaman dan
peringatan bahwa mata pelajaran Kewirausahaan harus diperbanyak dengan praktek bukan teori, sehingga kegiatan pembelajaran yang
dilakukan pun menjadi lebih bervariasi dan tidak monoton. Selain itu, membahas kegiatan apa saja yang harus dilakukan dengan disesuaikan
pada materi yang ada. Seperti yang dikemukakan oleh Siti Nurdjanah bahwa:
MGMP hanya memberikan arahan dan motivasi saja bagi guru Kewirausahaan dalam melaksanakan proses pembelajaran,
serta menekankan dan mengingatkan kepada guru bahwa proses pembelajaran Kewirausahaan bagi peserta didik
diharuskan lebih banyak kegiatan praktek dibandingkan teori. Kegiatan MGMP tidak membahas mengenai praktek
pembelajaran oleh guru secara langsung, karena untuk kegiatan tersebut bukanlah termasuk dalam ranah MGMP itu sendiri.
63
Jadi, secara pelaksanaannya MGMP hanya melakukan sharing, memberikan motivasi, dan pemahaman kepada guru Kewirausahaan
agar tetap melaksanakan pembelajaran secara menarik dan tidak membosankan dalam belajar Kewirausahaaan. Hal ini diperkuat
dengan penjelasan oleh Rina Kartika bahwa “Kegiatan yang dilakukan hampir sama dengan kegiatan lainnya, yakni dilaksanakan secara
berdiskusi dan saling sharing dimana MGMP hanya lebih memberikan pemahaman dan motivasi untuk guru-guru dalam melakukan
pembelajaran yang mendidik namun menyenangkan. ”
64
63
Siti Nurdjanah, Loc. Cit.
64
Rina Kartika, Loc. Cit.
f. Mengembangkan Kemampuan Melakukan Evaluasi Hasil Belajar Bagi Guru Kewirausahaan
Setelah dilakukan pembahasan mengenai penyusunan RPP, maka saat itu juga dilakukannya pembahasan secara bersama, serta guru
diberikan pemahaman mengenai penilaian dan evaluasi yang dapat dilakukan sesuai dengan kegiatan dan materi yang diajarkan. Seperti
penjelasan oleh MPA. Saputra b ahwa “Sama halnya dengan
pembahasan sebelumnya, bahwa ketika dilakukannya pembahasan mengenai RPP, MGMP juga berusaha membantu guru dengan
memberikan pemahaman mengenai evaluasi apa saja yang bisa dilakukan oleh guru dari materi yang diajarkan kepada peserta
didik.”
65
Jadi, guru hanya diberikan pamahaman saja, karena pada pembelajaran dan penilaian secara nyata, guru diberikan kebebasan
dalam melaksanakannya dengan disesuaikan lagi kepada peserta didik yang ada. Hal ini diperkuat dengan penjelasan oleh Siswanto bahwa
“Guru diberikan motivasi dan sekedar mengingatkan dalam melakukan evaluasi bagi peserta didik karena pada dasarnya peserta
didik berbeda antara yang satu dengan yang lain, maka proses penilaian pun juga harus mencakup hal tersebut.
”
66
g. Mengembangkan Kemampuan Mengembangkan Peserta Didik Untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang Dimilikinya
Bagi Guru Kewirausahaan
Guru Kewirausahaan berusaha untuk mengembangkan potensi peserta didik melalui berbagai kegiatan yang dilakukan secara praktek.
Dalam MGMP Kewirausahaan memberikan bantuan bagi guru
65
MPA. Saputra, Loc. Cit.
66
Siswanto, Loc. Cit.
Kewirausahaan berupa arahan dan pemahaman mengenai kegiatan
praktek apa saja yang dapat dilakukan dengan melalui kegiatan sharing dengan guru lainnya. Seperti dijelaskan oleh Sri Rahayu
bahwa “Dalam MGMP biasanya melakukan diskusi dengan sesama guru mengenai kegiatan praktek seperti apa harus dilakukan dengan
disesuaikan lagi pada materi yang akan diajarkan. Jadi, MGMP hanya memberikan arahan, motivasi, dan juga pemahaman bagi guru dalam
praktek untuk membuat produk. ”
67
Selain itu, ada penjelasan oleh MPA. Saputra yang menguatkan penjelasan sebelumnya bahwa “MGMP mengadakan kegiatan lomba
bagi peserta didik dalam membuat suatu produk atau biasanya pada saat ujian praktek diadakannya kegiatan bagi peserta didik untuk
membuat dan menghasilkan suatu produk atau karya. ”
68
Jadi, untuk mengetahui potensi peserta didik bisa diketahui melalui kegiatan
praktek secara langsung dalam membuat suatu karya atau produk sesuai dengan materi yang diajarkan. Kegiatan praktek ini dapat
dilakukan kapan saja, tidak harus dilaksanakan untuk mengambil nilai ujian saja, namun juga dapat dilakukan ketika membahas suatu materi
Kewirausahaan.
67
Sri Rahayu, Loc. Cit.
68
MPA. Saputra, Loc. Cit.