MGMP sebagai Wadah Pengembangan Kompetensi Guru

keahlian khusus, seperti memahami wawasan atau landasan kependidikan, memahami tentang peserta didik, mengembangkan kurikulumsilabus, merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, mengevaluasi hasil belajar, mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Hal tersebut perlu dipahami secara mendalam oleh setiap guru agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat berlangsung secara efektif. Guru hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan, kelalaian, maupun lupa. Maka dari itu, guru perlu melakukan pengembangan dan peningkatan kemampuan dalam menjalankan tugas profesinya. Dalam menjawab permasalahan tersebut, maka dibentuklah organisasi guru secara khusus, yakni kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam bidang studi yang sama atau biasa disebut dengan MGMP. Pembentukan MGMP ini bertujuan untuk memfasilitasi guru dalam pengembangan kompetensi guru, khususnya adalah kompetensi pedagogik. Jadi, guru dalam bidang studi yang sama melakukan pertemuan dan berkumpul secara bersama-sama untuk membahas mengenai gagasan, informasi, materi pelajaran, maupun permasalahan yang sedang dialami untuk dipecahkan dan dicari solusi yang tepat. Maka MGMP sangat bermanfaat bagi guru sebagai wadah mengembangkan kompetensi guru dalam ruang lingkup yang lebih kecil, yakni dalam tingkat kotamadya ataupun kabupaten. Secara lebih lanjut, MGMP memiliki beberapa kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan pada pengembangan dan peningkatan kompetensi guru. Pada MGMP ada tiga program, yakni program umum, program inti program rutin dan pengembangan, dan program penunjang. Dari ketiga program tersebut, terdapat program yang memang sering dilakukan dan bersifat rutin terdapat pada setiap MGMP dengan kegiatan yang dilakukan, sebagai berikut: a Diskusi permasalahan pembelajaran; b Penyusunan dan pengembangan silabus, program semester, dan rencana program pembelajaran; Analisis kurikulum; c Penyusunan laporan hasil belajar siswa; d Pendalaman materi; e Pelatihan terkait dengan penguasaan materi yang mendukung tugas mengajar; e Pembahasan materi dan pemantapan menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah. Selain dari kegiatan tersebut, ada juga kegiatan lain yang termasuk ke dalam program umum, pengembangan, dan juga penunjang, namun diberikan hanya sesekali dan tidak terlalu sering. Hal ini terkait lagi dengan dana yang dimiliki dan juga pihak yang melakukan kegiatan pengembangan. Kegiatan yang dilakukan dalam MGMP diharapkan mampu untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi guru dalam berbagai hal, khususnya dalam pelaksanaan proses pembelajaran; Memberikan kesempatan bagi guru dalam berbagi pengalaman untuk saling memberikan bantuan; Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan; Mengembangkan profesionalisme guru dalam rangka menjamin mutu pendidikan; Mengembangkan kegiatan mentoring maupun sharing antar guru yang senior dengan junior. 52

BAB III METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian dimulai saat penyerahan surat izin penelitian kepada Ketua MGMP Kewirausahaan SMK Negeri Wilayah Jakarta Timur tanggal 1 April 2014 sampai bulan Agustus 2014. MGMP Kewirausahaan Wilayah Timur ini mencakup seluruh SMK dan guru Kewirausahaan yang berada di daerah Jakarta Timur, baik negeri maupun swasta, dimana terdapat 136 SMK swasta dan juga 13 SMK Negeri lampiran 2. Dari SMK swasta terdapat guru yang mengajar Kewirausahaan sebanyak 198 orang, sedangkan untuk SMK Negeri sebanyak 24 orang. Berdasarkan data kehadiran guru pada kegiatan MGMP lampiran 5 lebih banyak guru yang hadir atau pada kegiatan tersebut berasal dari SMK Negeri, oleh sebab itu penulis hanya membatasi penelitian pada SMK Negeri saja. Dengan agenda kegiatan sebagai berikut: Tabel 3.1 Agenda Kegiatan Penelitian No. Kegiatan Waktu bulan April Mei I II III IV I II III IV 1. Melakukan observasi awal terkait MGMP Kewirausahaan dengan melakukan wawancara kepada Ketua MGMP Kewirausahaan Wilayah Jakarta Timur 2. Menyerahkan surat izin penelitian kepada Ketua MGMP Kewirausahaan Wilayah Jakarta Timur 3. Meminta data kepada Suku Dinas Dikmenti Kotamadya Jakarta Timur terkait jumlah guru Kewirausahaan SMK Negeri Wilayah Jakarta Timur 4. Meminta data tentang struktur organisasi kepengurusan dan Surat Keputusan SK MGMP Kewirausahaan Wilayah Jakarta Timur. 5. Meminta data tentang kegiatan pelaksanaan MGMP Kewirausahaan Wilayah Jakarta Timur No. Kegiatan Waktu bulan Juni Juli I II III IV I II III IV 7. Meminta surat persetujuan izin penelitian kepada Ketua MGMP Kewirausahaan Wilayah Jakarta Timur dan Kepala Sekolah SMK Negeri 51, 58, dan 24 untuk melakukan wawancara kepada guru yang mengikuti MGMP Kewirausahaan dan pengurus MGMP Kewirausahaan No. Kegiatan Waktu bulan Agustus I II III IV 1. Melakukan wawancara kepada pengurus MGMP Kewirausahaan Wilayah Jakarta Timur terkait MGMP Kewirausahaan dan kegiatannya 2. Melakukan wawancara kepada guru MGMP Kewirausahaan Wilayah Jakarta Timur terkait kegiatan MGMP Kewirausahaan

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penulis menggunakan pendekatan tersebut dikarenakan penelitian ini membutuhkan data-data yang didapat dari hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data yang telah didapat selanjutnya diolah dan dihasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dengan menghubungkan antara data secara lisan maupun tulisan. Tujuan pendekatan ini untuk mengungkapkan tentang fakta dan keadaan yang terdapat pada MGMP Kewirausahaan SMK Negeri Wilayah Jakarta Timur yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi pedagogik guru Kewirausahaan. Dalam penelitian kualitatif lebih bersifat terbuka, yakni proses penelitian ini memberikan kesempatan kepada subjek untuk menjawab pertanyaan yang diajukan menurut pemahaman dan kerangka berpikir subjek tersebut.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah individu maupun benda yang dijadikan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Subjek penelitian adalah sumber data informasi yang didapat dari orang, benda, danatau suatu proses alamiah yang dibutuhkan penulis dalam mengumpulkan data supaya lebih akurat. Sumber data dapat dibagi menjadi tiga macam, berikut penjelasan secara rinci : 1. Person manusia Person adalah sumber data berupa manusia. Person atau manusia yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Pengurus MGMP Kewirausahaan, yaitu terdiri dari Ketua, Bidang Pendidikan dan Pelatihan, Bidang Hubungan Masyarakat, serta anggota MGMP, yaitu terdiri dari empat guru Kewirausahaan dari SMK Negeri 51, SMK Negeri 58, dan SMK Negeri 24 yang aktif dalam kegiatan MGMP Kewirausahaan Wilayah Jakarta Timur. 2. Place tempat Place adalah sumber data berupa tempat. Tempat yang dijadikan penelitian ini adalah MGMP Kewirausahaan Wilayah Jakarta Timur yang hanya mencakup SMK Negeri Wilayah Jakarta Timur dengan sekolah inti di SMK Negeri 51 Jakarta Timur. 3. Paper kertas simbol Paper disini bukan saja bermaksud kertas, tetapi juga simbol. Paper disini dapat berupa struktur organisasi MGMP Kewirausahaan, Surat Keputusan SK MGMP Kewirausahaan, data guru dan kegiatan MGMP Kewirausahaan Wilayah Jakarta Timur.

D. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan data penelitian, di antaranya: 1. Teknik Wawancara Wawancara adalah proses penelitian yang dilakukan dalam bentuk komunikasi secara verbal antara penulis dengan subjek yang diteliti.