yang optimal”.
19
Dari pendapat tersebut, lebih lanjut dapat diketahui bahwa guru harus memiliki kemampuan yang luas, tidak hanya
memahami materi yang akan diajarkan tetapi juga kemampuan dalam membuat, merancang, serta mengembangkan rencana pembelajaran
untuk dilaksanakan kepada peserta didik. Rencana pembelajaran merupakan suatu gambaran yang menjadi pedoman bagi guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, yakni mencakup tentang materi pelajaran; bahan-bahan yang akan digunakan; kegiatan, metode, dan
strategi yang akan dilakukan; serta penilaian peserta didik. Hal ini perlu diperhatikan oleh seorang guru agar mampu melakukan proses
pembelajaran secara optimal sehingga peserta didik menjadi lebih mudah dalam menerima dan menangkap materi yang dipelajari.
Guru harus
memiliki pemahaman
untuk mengembangkan
kurikulumsilabus, yakni tidak hanya memahami akan kemampuan dan perkembangan peserta didik, bahan dan alat yang digunakan, serta
metode yang akan dilakukan. Akan tetapi, terdapat beberapa aspek lainnya yang juga penting, yaitu mampu mengetahui dan menentukan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai, mampu untuk memilih materi pembelajaran yang akan diterapkan sesuai dengan kemampuan dan
pengalaman belajar peserta didik, mampu merancang kegiatan pembelajaran yang tepat dengan disesuaikan pada materi dan
kemampuan peserta didik, serta mengembangkan dan menentukan aspek penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan belajar dan
peserta didik dalam pembelajaran. Lebih lanjut Lukmanul Hakim berpandangan bahwa kemampuan
guru dalam mengembangkan kurikulumsilabus secara rinci dan tepat memiliki keterkaitan terhadap aspek pemahaman akan kemampuan dan
19
Marselus, op. cit., h. 34.
perkembangan peserta didik, bahan dan metode yang akan digunakan, tujuan yang akan dicapai, materi yang akan dipelajari dan dibahas,
pengalaman belajar peserta didik, serta penilaian yang akan digunakan. Tanpa adanya pemahaman terhadap berbagai aspek tersebut, maka
kegiatan pembelajaran menjadi kurang optimal. Jika guru tidak mampu untuk menentukan tujuan yang hendak dicapai maka kemungkinan
pembelajaran yang dilaksanakan pun menjadi kurang optimal, karena guru kurang memahami apa yang akan dicapai oleh peserta didik.
Jika guru tidak mampu menentukan materi yang akan dipelajari dengan berdasarkan pada kemampuan dan pengalaman peserta didik atau
tidak sesuai dengan jenjang pendidikan, maka siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami dan menerima materi sehingga kegiatan
pembelajaran akan menjadi kurang efektif. Selain itu, jika guru tidak mampu memahami bentuk dan tujuan penilaian yang akan digunakan,
maka guru akan kesulitan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar peserta didik sehingga guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan
kegiatan remedial dan pengayaan.
d. Merancang Pembelajaran
Fachruddin dan Ali menyatakan mengenai perancangan pembelajaran bahwa:
Kemampuan mengelola program pembelajaran mencakup kemampuan merumuskan standar kompetensi dan kompetensi
dasar, merumuskan silabus, tujuan pembelajaran, kemampuan menggunakan metodemodel mengajar, kemampuan menyusun
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, kemampuan melakukan evaluasi, kemampuan mengenal potensi entry behavior peserta
didik, serta kemampuan merencanakan dan melaksanakan pengajaran
remedial”.
20
20
Fachruddin, op. cit., h. 57.
Pernyataan tersebut memberi makna bahwa seorang guru tidaklah diharuskan hanya memiliki satu kemampuan saja, yakni kemampuan
dalam melakukan pembelajaran. Namun, seorang guru juga dituntut untuk memiliki kemampuan dan keahlian yang lain, seperti halnya
merumuskan dan menyusun silabus; menentukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik; kemampuan dalam memilih dan
menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan kreatif; kemampuan dalam menyusun berbagai kegiatan pembelajaran dan
langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran; kemampuan dalam memilih dan menentukan berbagai bentuk penilaian; kemampuan dalam mengenal
dan memahami potensi, bakat, dan minat peserta didik; serta
kemampuan bagi guru dalam melaksanakan pengayaan dan remedial. Menurut Suyanto dan Asep Jihad, guru sebagai perancang
pembelajaran dituntut untuk berperan aktif dalam merencanakan pelaksanaan belajar mengajar tersebut dengan memperhatikan berbagai
komponen dalam sistem pembelajaran yang meliputi: a Memahami landasan kependidikan; b menerapkan teori
belajar dan pembelajaran; c menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik siswa; d menetapkan kompetensi yang
ingin dicapai, dan materi ajar; serta e menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.
21
Berdasarkan pendapat tersebut bahwa guru dituntut untuk berperan aktif, merencanakan, dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dengan berbagai komponen, yakni meliputi memahami landasan kependidikan; menerapkan belajar dan pembelajaran dengan disesuaikan
pada tujuan pembelajaran dan peserta didik; menentukan strategi pembelajaran dengan menyesuaikan pada perkembangan dan kebutuhan
peserta didik dan juga bahan ajar; menetapkan kompetensi dan standar
21
Suyanto dan Asep Jihad, op. cit., h. 41.
yang akan dicapai dari materi yang diajarkan; serta menyusun dan membuat rancangan pembelajaran untuk digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan pembelajaran. Jamil Suprihatiningrum menyatakan bahwa “Perancangan
pembelajaran merupakan salah satu kompetensi pedagogik yang akan bermuara pada pelaksanaan pembelajaran. Perancangan pembelajaran
sedikitnya mencakup tiga kegiatan, yaitu identifikasi kebutuhan, perumusan kompetensi dasar, dan penyusunan program pembelajaran”.
22
Pernyataan tersebut memberi makna bahwa guru harus memiliki kemampuan dalam menyusun dan merancang kegiatan pembelajaran. Hal
ini dikarenakan rancangan pembelajaran dijadikan sebagai suatu alat pengukur dan pengendali kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, agar
kegiatan pembelajaran dapat berjalan optimal dan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka guru diharuskan untuk menyusun langkah-
langkah kegiatan pembelajaran. Rancangan pembelajaran yang dibuat biasanya tidak terlepas dari
beberapa komponen, di antaranya pertama, identifikasi kebutuhan
merupakan suatu kegiatan dalam memilih dan menentukan apa saja kebutuhan
dalam melaksanakan
pembelajaran, seperti
halnya perkembangan peserta didik, sumber belajar, alat, dan juga bahan materi.
Kedua, perumusan kompetensi dasar merupakan kegiatan dalam menentukan kompetensi dasar apa yang hendak dicapai oleh peserta didik
dalam mempelajari suatu materi. Ketiga, penyusunan program pembelajaran merupakan aktifitas dalam menentukan metode, strategi,
dan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung.
22
Jamil, op. cit., h. 102.
Lebih lanjut, Fachruddin dan Ali berpandangan bahwa kemampuan guru dalam merancang pembelajaran memiliki beberapa aspek penting
yang lebih kompleks, yakni salah satunya adalah kemampun guru dalam melaksanakan evaluasi atau penilaian terhadap kegiatan pembelajaran
dan hasil belajar peserta didik. Kegiatan ini penting dilakukan oleh guru, agar guru mampu melakukan perbaikan jika memang masih terdapat
kekurangan, serta dapat melakukan penguatan kembali jika memang hasil penilaian sudah cukup baik. Dan akhirnya pembaharuan dalam kegiatan
pembelajaran dapat terus berlangsung untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
e. Melaksanakan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis
Lukmanul Hakim berpendapat mengenai pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis bahwa:
Guru harus mampu menyelenggarakan pengembangan yang mendidik, meliputi: 1 memahami prinsip-prinsip perancangan
pembelajaran yang mendidik; 2 mengembangkan komponen- komponen rancangan pembelajaran; 3 menyusun rancangan
pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan; 4 melaksanakan pembelajaran
yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan; 5
menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran yang
diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh; 6 mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yang
diampu sesuai dengan situasi yang berkembang.
23
Guru harus mampu dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara mendidik, yakni pertama, guru harus memiliki pemahaman akan
prinsip atau dasar perancangan pembelajaran. Kedua, guru harus mampu
23
Lukmanul. loc. cit.