Definisi Kompetensi Pedagogik Kompetensi Pedagogik Guru

hanya oleh guru saja. Maka dari itu, guru perlu memahami dan mampu dalam mengelola interaksi belajar mengajar. Keenam, guru perlu untuk menilai hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terkait materi yang dipelajari, serta untuk menilai tingkat perkembangan siswa. Ketujuh, guru diharuskan mengenal dan memahami kurikulum yang ada, serta menterjemahkannya dalam bentuk rencana pembelajaran yang disesuaikan berdasarkan materi dan peserta didik serta terkait dengan tujuan pembelajaran. Kedelapan, guru perlu memahami fungsi bimbingan dan penyuluhan serta tindakan yang harus diberikan. Hal ini berguna untuk membimbing serta memberikan bantuan bagi peserta didik, baik dalam masalah akademik, sosial, ataupun pribadi. Kesembilan, guru perlu memahami terkait hasil pengajaran yang telah dilakukan dengan melihat dan menilai dari hasil belajar peserta didik. Dari kegiatan tersebut, maka guru bisa menilai apakah pengajaran yang telah dilakukan berjalan dengan efektif ataukah tidak. Kesepuluh, guru diharuskan mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan terkait dengan kegiatan merencanakan, mencatat, mengimplementasikan, serta melaporkan kegiatan pembelajaran. Buchory menyatakan kompetensi peda gogik meliputi: “a memahami peserta didik; b merancang dan melaksanakan pembelajaran; c mengevaluasi hasil belajar; dan d mengembangkan diri secara profesional”. 7 Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi empat aspek, yaitu: pertama, kemampuan dalam memahami peserta didik adalah kemampuan guru mengenal dan mengidentifikasi berbagai hal tentang peserta didik, baik kemampuan dan kelemahan yang dimiliki oleh tiap peserta didik. Kedua, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran adalah kemampuan guru untuk merancang proses 7 Buchory, Guru: Kunci Pendidikan Nasional, Yogyakarta: Leutikaprio, September 2012, Cet. 1, h. 94. pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan mengacu kepada materi, peserta didik, sarana prasarana, serta strategi pembelajaran, sekaligus kemampuan dalam melaksanakan pembelajaran secara efektif, mendidik, dan dialogis sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah ditentukan. Ketiga, evaluasi hasil belajar adalah proses dalam menilai kemampuan belajar peserta didik, serta guru harus mampu dalam melakukan penilaian secara objektif. Keempat, berusaha untuk mengembangkan diri secara profesional melalui pendidikan dan pelatihan agar semakin terasah dan lebih meningkatkan kemampuan guru dalam melakukan kegiatan positif bagi peserta didik. Jamil Suprihatiningrum menyatakan bahwa “Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman siswa dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis”. 8 Guru adalah seorang tokoh yang berperan dalam mengelola proses pembelajaran dan berkaitan erat dengan siswa. Keterkaitan siswa dalam pembelajaran mengharuskan guru mampu memahami tentang karakter siswa. Dua kemampuan ini membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Kompetensi pedagogik merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki oleh individu yang berprofesi sebagai guru. Kompetensi pedagogik tidak hanya mengacu pada kemampuan guru dalam kegiatan belajar mengajar, tetapi kemampuan guru dalam mengelola peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Sebenarnya sebelum mengelola kegiatan pembelajaran ada baiknya bagi guru untuk menentukan dan mengelola peserta didik, baik dalam faktor perkembangan, kemampuan, dan kebutuhan. Hal ini bertujuan agar peserta didik mampu untuk mengikuti dan menerima kegiatan serta materi yang dipelajari. 8 Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi, dan Kompetensi Guru, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013, Cet. I, h. 101.

2. Ruang Lingkup Kompetensi Pedagogik

Agar proses pembelajaran terlaksana dengan baik dan efektif, maka guru diharuskan merencanakan dan membuat rancangan mengenai kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung. Namun, untuk dapat melaksanakan hal tersebut, guru harus terlebih dahulu memahami mengenai potensi dan karakteristik peserta didik sehingga guru dapat menentukan kegiatan dan metode pembelajaran yang akan digunakan dengan menyesuaikan pada peserta didik. Hal ini bertujuan agar setiap peserta didik dapat mengikuti dan melakukan pembelajaran yang dilaksanakan. Sebenarnya dalam kompetensi pedagogik terdapat banyak lingkup yang harus dipelajari dan dikuasai oleh guru. Tidak hanya dalam merencanakan dan membuat rancangan pembelajaran serta pemahaman terhadap peserta didik, tetapi juga kemampuan dalam memahami akan landasan kependidikan, kemampuan mengevaluasi hasil belajar peserta didik, serta kemampuan mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Untuk pembahasan lebih lanjut mengenai ruang lingkup kompetensi pedagogik, berikut ini adalah penjelasan mengenai hal tersebut.

a. Memahami Wawasan atau Landasan Kependidikan

Uhar Suharsaputra menyatakan mengenai pemahaman wawasanlandasan kependidikan bahwa: Guru harus memiliki kemampuan dalam memahami wawasan kependidikan yang meliputi: 1 memahami visi dan misi pendidikan nasional; 2 memahami hubungan pendidikan dan pengajaran; 3 memahami konsep pendidikan dasar dan menengah; 4 memahami fungsi sekolah; 5 identifikasi permasalahan umum pendidikan dalam proses dan hasil pendidikan; 6 membangun sistem yang menunjukan keterkaitan pendidikan sekolah dan luar sekolah. 9 9 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, Bandung: PT Refika Aditama, Juni 2010, Cet. I, h. 213. Dari pernyataan tersebut, maka dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa guru harus memiliki kemampuan dalam memahami akan wawasan kependidikan agar guru dapat melaksanakan kegiatan pendidikan sesuai dengan dasar dan kebijaksanaan pendidikan nasional. Dalam pemahaman ini, terdapat enam indikator yang perlu diperhatikan, yaitu pertama, guru memiliki pemahaman akan visi dan misi pendidikan nasional; kedua, guru harus mampu memahami kegiatan pendidikan dan pengajaran agar tidak mengalami kesalahan dalam pelaksanaannya; ketiga, memahami konsep pendidikan dasar dan menengah; keempat, guru memiliki pemahaman akan fungsi sekolah sehingga guru mengetahui kegiatan apa saja yang harus dilaksanakan dalam ruang lingkup sekolah; kelima, guru mampu mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi dalam pendidikan, baik mengacu pada proses maupun hasil pendidikan; keenam, guru diharapkan mampu untuk bekerja sama dengan membangun hubungan antara pihak sekolah dengan masyarakat atau luar sekolah. Fachrudddin Ali menyatakan bahwa “Kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan berkaitan dengan kegiatan sebagai berikut: 1 mempelajari konsep, landasan, dan asas kependidikan; 2 mengenal fungsi sekolah sebagai lembaga sosial; 3 mengenali kemampuan dan karakteristik fisik dan psikologis peserta didik”. 10 Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa kemampuan dalam menguasai landasan kependidikan tidak hanya berfokus pada aspek dasar atau asas kependidikan saja, akan tetapi terdapat tiga aspek yang diperlukan, yaitu; pertama, mempelajari dan menguasai konsep, landasan, dan asas kependidikan merupakan landasan pokok bagi guru dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang pendidik. Pada aspek 10 Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus, Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta: Persada, 2011, h. 58. ini, guru harus memahami dengan benar tentang tujuan dan hakikat pendidikan dan pembelajaran. Kedua, mengenal fungsi sekolah sebagai lembaga sosial merupakan kemampuan guru dalam memahami lembaga pendidikan yang menyangkut pada visi dan misi lembaga pendidikan sehingga guru mampu menjalankan profesinya sesuai dengan visi dan misi lembaga pendidikan yang menjadi naungannya. Ketiga, mengenali kemampuan dan karakteristik fisik dan psikologis peserta didik merupakan kemampuan guru untuk dapat mengenal dan memahami potensi peserta didik dalam rangka memudahkan guru maupun peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran. Menurut pendapat Sardiman “Guru sebagai salah satu unsur manusiawi dalam kegiatan pendidikan harus memahami hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan nasional baik dasar, arahtujuan, dan kebijaksanaan- kebijaksanaan pelaksanaannya”. 11 Guru merupakan salah satu pendukung penting dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan sehingga guru tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan dalam bidangnya, namun juga memiliki pengetahuan dalam pelaksanaan pendidikan. Guru harus memiliki pemahaman akan dasar dari kegiatan pendidikan, tujuan pelaksanaan pendidikan, dan juga kebijaksanaan dalam kegiatan pendidikan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesalahan guru dalam mendidik dan membimbing peserta didik. Barnawi dan Mohammad Arifin menyatakan bahwa: Guru harus memiliki wawasan kependidikan yang luas dan dalam. Wawasan yang luas dan mendalam akan memudahkan guru untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menentukan tindakan 11 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, Ed. 1, Cet. 19, h. 171. pendidikan. Keputusan yang tepat akan meminimalisasi kesalahan guru malpraktik dalam menangani peserta didiknya. 12 Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa guru sebagai tiang penyangga dalam pendidikan peserta didik di sekolah, maka diharuskan bagi guru untuk memiliki wawasan yang luas dan mendalam, yakni tidak hanya dalam bidang materi yang diajarkan, tetapi juga dalam kegiatan kependidikan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya kesalahan yang fatal dalam menentukan dan mengambil keputusan ketika menangani peserta didik. Jika guru tidak memiliki dasar pengetahuan tentang kependidikan, maka guru akan sulit menentukan tindakan yang harus dilakukan dalam mendidik sesuai dengan nilai dan norma. Seorang guru wajib memahami landasan kependidikan agar mampu melaksanakan kegiatan pendidikan secara benar sesuai dengan standar nasional pendidikan. Namun, Fachruddin dan Ali juga menegaskan bahwa selain memahami akan landasan kependidikan, guru juga perlu untuk memahami dan mengenal tentang visi dan misi serta tujuan dari sebuah institusi atau lembaga pendidikan sebagai sebuah lembaga sosial. Dan yang lebih penting lagi bahwa guru harus memahami dan mengenal terhadap karakteristik dan psikologis peserta didik. Hal ini bertujuan agar guru lebih mudah dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik.

b. Memahami Tentang Peserta Didik

Menurut Fachruddin dan Ali, “Guru dituntut memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang ciri-ciri dan perkembangan peserta didik, lalu menyesuaikan bahan yang akan diajarkan sesuai dengan karakteristik 12 Barnawi dan Mohammad Arifin, Etika dan Profesi Kependidikan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, Cet. I, h. 122.