Merancang Pembelajaran Ruang Lingkup Kompetensi Pedagogik

Lebih lanjut, Fachruddin dan Ali berpandangan bahwa kemampuan guru dalam merancang pembelajaran memiliki beberapa aspek penting yang lebih kompleks, yakni salah satunya adalah kemampun guru dalam melaksanakan evaluasi atau penilaian terhadap kegiatan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik. Kegiatan ini penting dilakukan oleh guru, agar guru mampu melakukan perbaikan jika memang masih terdapat kekurangan, serta dapat melakukan penguatan kembali jika memang hasil penilaian sudah cukup baik. Dan akhirnya pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran dapat terus berlangsung untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

e. Melaksanakan Pembelajaran yang Mendidik dan Dialogis

Lukmanul Hakim berpendapat mengenai pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis bahwa: Guru harus mampu menyelenggarakan pengembangan yang mendidik, meliputi: 1 memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik; 2 mengembangkan komponen- komponen rancangan pembelajaran; 3 menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan; 4 melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan memperhatikan standar keamanan yang dipersyaratkan; 5 menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh; 6 mengambil keputusan transaksional dalam pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi yang berkembang. 23 Guru harus mampu dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara mendidik, yakni pertama, guru harus memiliki pemahaman akan prinsip atau dasar perancangan pembelajaran. Kedua, guru harus mampu 23 Lukmanul. loc. cit. dalam menentukan dan mengembangkan komponen pembelajaran, seperti halnya tujuan pembelajaran, metode dan strategi pembelajaran, serta alat dan bahan yang dibutuhkan. Ketiga, guru harus mampu dalam menyusun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Keempat, guru harus mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan. Kelima, guru harus mampu menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang relevan dengan materi yang akan dipelajari dan sesuai dengan perkembangan peserta didik. Keenam, guru harus mampu mengambil suatu tindakan atau keputusan dalam pelaksanaan pembelajaran. Marselus menyatakan bahwa “Pembelajaran mendidik adalah pembelajaran yang memotivasi siswa untuk belajar, tidak hanya pembelajaran yang mentransfer pengetahuan dan keterampilan. Karena itu guru dalam pembelajaran yang mendidik hendaknya memposisikan diri sebagai motivator dan pemberi semangat inspirator bagi siswa”. 24 Definisi tersebut memberi makna bahwa guru sebagai tenaga pendidik tidak hanya bertugas dalam memberikan dan mentransfer ilmu kepada peserta didik. Namun, dalam kegiatan pembelajaran perlu adanya sikap memotivasi dan memberikan inspirasi kepada peserta didik. Dengan sikap memotivasi, maka peserta didik akan semakin bersemangat dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam melakukan pembelajaran sehingga hal ini dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Selain itu, guru juga diharapkan mampu mencerminkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma di masyarakat sehingga mampu menjadi sosok yang menginspirasi bagi peserta didik dalam berperilaku. 24 Marselus, op. cit., h. 36. Menurut Jamil Suprihatiningrum “Tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku ke arah yang lebih baik dan pembentukan kompetensi siswa. Umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup tiga hal, yaitu pre-test, proses, dan post-test ”. 25 Dari pendapat tersebut, maka dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa tugas guru tidaklah hanya satu, yakni mengajar dan memberikan pengetahuan. Akan tetapi, lebih penting lagi, yaitu mendidik dan menanamkan pemahaman akan sikap dan perilaku yang baik kepada peserta didik. Kegiatan ini dapat dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan menyesuaikan pada kondisi lingkungan terkait kegiatan pembelajaran. Perubahan perilaku ini jika disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran dapat diterapkan ke dalam tiga aktifitas, yaitu ketika pre-test, proses pembelajaran, dan juga post-test. Secara lebih lanjut, Marselus berpandangan bahwa guru memiliki tugas dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Pembelajaran ini tidak hanya terkait pada pemberian dan pentransferan ilmu pengetahuan, namun juga memberikan motivasi dan inspirasi kepada peserta didik. Kegiatan pembelajaran yang mendidik adalah kemampuan guru untuk dapat memposisikan dirinya sebagai penyemangat, pemberi kekuatan positif, serta pemberi contoh dan teladan yang baik bagi peserta didik. Sehingga peserta didik tidak hanya mampu memiliki pengetahuan yang memadai, tetapi juga sikap dan mental yang kuat.

f. Mengevaluasi Hasil Belajar

Fachruddin dan Ali mendefinisikan evaluasi bahwa “Kemampuan menilai prestasi belajar peserta didik adalah kemampuan mengukur perubahan tingkah laku peserta didik dan juga kemampuan dalam 25 Jamil. loc. cit. mengukur kemahiran dirinya dalam mengajar dan dalam membuat program”. 26 Definisi tersebut memberi makna bahwa evaluasi hasil belajar merupakan kemampuan yang diperlukan oleh guru untuk dapat melakukan pengukuran dan penilaian terhadap perubahan dan perkembangan peserta didik, baik dalam materi maupun tingkah laku . Namun, Fachruddin dan Ali menekankan kembali bahwa dalam pelaksanaan evaluasi tidak hanya melakukan penilaian terhadap peserta didik saja, tetapi juga kemampuan untuk menilai dan mengukur keterampilan mengajar, membuat program dan kegiatan pembelajaran, serta pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Jadi, pada evaluasi hasil belajar tidak hanya satu objek saja yang dinilai, yakni peserta didik, melainkan diri sendiri sebagai guru juga penting untuk dinilai dan diukur kemampuan dalam menyelenggarakan pembelajaran. Marselus memberikan pernyataan bahwa “Tugas utama guru dalam pembelajaran adalah menilai proses dan hasil pembelajaran. Guru harus bisa mengembangkan alat penilaian yang tepat dan sahih untuk dapat mengukur kemajuan belajar dan hasil belajar siswa secara komprehensif”. 27 Berdasarkan pernyataan tersebut memberi makna bahwa guru mempunyai tugas utama selain mengajar adalah melakukan penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran. Seorang guru harus mampu menilai tidak hanya pada peserta didik saja, melainkan kemampuan dirinya dalam menyelenggarakan pembelajaran serta kemampuan mengajar juga perlu untuk dinilai. Dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari alat dan indikator penilaian sehingga guru perlu memahami dan mampu menentukan alat dan indikator apa saja yang digunakan dalam penilaian. Hal ini bertujuan agar dalam pelaksanaan 26 Fachruddin, op. cit., h. 58-59. 27 Marselus, op. cit., h. 40.