110 hasil pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa dengan tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan sebelumnya.
Evaluasi terhadap program pembelajaran bertujuan untuk mengetahui beberapa hal, yaitu:
a. sikap keterampilan sosial siswa terhadap kegiatan pembelajaran secara keseluruhan
b. peningkatan hasil belajar kognitif dalam diri siswa yang merupakan dampak dari keikutsertaan dalam program pembelajaran
3.4.4 Uji Coba Pendahuluan
Produk awal yang telah dikembangkan diujikan dengan angket melalui pengisian angket oleh ahli. Ahli yang dimaksud adalah seorang yang telah dianggap
menguasai pengembangan model pembelajaran. Aspek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ahli materi dan ahli desain pembelajaran. Ahli Materi
adalah Hernawati Siahaan, M.Pd. Beliau merupakan dosen pendidikan ekonomi yang mengajar akuntansi di Universitas Pelita Harapan. Ahli desain pembelajaran
adalah Dr. Adelina, M.Pd yang juga merupakan ketua prodi fakultas pascasarjana teknologi pendidikan Unila. Selain validasi desain dari ahli, uji coba pendahuluan
juga dilakukan uji coba terbatas pada 6 siswa SMA Lentera Harapan Jati Agung
3.4.5 Revisi Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui pengisian angket, maka tahap selanjutnya adalah merevisi beberapa bagian desain produk berdasarkan hasil
111 diskusi dan saran dari ahli dan penemuan kelemahan dari hasil uji coba terbatas
demi penyempurnaan produk selanjutnya.
3.4.6 Uji Coba Kelompok Lapangan
Produk awal dari pengembangan model pembelajaran TAI yang telah diuji oleh beberapa ahli akan diujikan lagi pada kelompok kecil melalui simulasi kegiatan
belajar mengajar. Uji lapangan bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari pengembangan model TAI dalam peningkatan kognitif dan keterampilan sosial.
Populasi Uji lapangan terdiri dari 12 siswa kelas XI SMA Lentera Harapan Jati Agung. Sampel ditentukan dengan teknik simple random sampling Sugiono,
2013:111.
3.4.7 Revisi Produk Utama
Setelah produk dujicobakan kepada beberapa siswa, maka akan diketahui kelemahan dari produk yang dikembangkan. Oleh karena itu, produk direvisi
kembali dengan meminimalkan kelemahan-kelemahan yang telah ditemukan.
3.4.8 Uji Coba Operasional
Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti metode pembelajaran baru dapat langsung diuji cobakan setelah divalidasi dan revisi. Uji coba tahap awal
dilakukan dengan simulasi penggunaan model pembelajaran TAI yang telah dikembangkan. Setelah disimulasikan, maka dapat diujicobakan pada kelompok
yang terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah model pembelajaran yang telah dikembangkan lebih efektif dibandingkan
metode mengajar yang lama atau yang lain.
112 Pada langkah ini, pengembangan dari model TAI akan diujicobakan lagi pada
jumlah populasi yang lebih luas. Populasi pada uji lapangan ini adalah kelas XI IPS1 dan kelas XI IPS2 SMA Assalam Kertosari
Desain eksperimen yang digunakan pada uji lapangan adalah Pretest-posttest control group design. Desain eksperimen ini terdiri dari dari 2 kelompok, yaitu
satu kelompok untuk eksperimen dan satu lagi untuk kelompok kontrol Sugiyono, 2013:111. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi
perlakuan, yaitu akan mengikuti kegiatan belajar mengajar berdasarkan model pengembangan TAI, sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang akan
mengikuti kegiatan belajar mengajar berdasarkan model TAI. Perbandingan Efektivitas dari kedua model pembelajaran tersebut akan dilihat dari perbandingan
hasil belajar melalui tes dan keterampilan sosial melalui lembar observasi. Desain eksperiment tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.3 berikut:
Gambar 3.3 Pretest-Posttest Control Group Design Sumber: Sugiyono, 2013:112
Keterangan: = Nilai pretest hasil belajar dan observasi keterampilan sosial sebelum
tindakan kelas eksperimen = Nilai posttest hasil belajar dan observasi keterampilan sosial setelah
tindakan kelas eksperimen = Nilai pretest hasil belajar dan observasi keterampilan sosial sebelum
tindakan kelas kontrol = Nilai posttest hasil belajar dan observasi keterampilan sosial setelah
tindakan kelas kontrol X = pemberian perlakuan