Mengevaluasi Mencipta Ranah Kognitif

40 Segrin and Gilvertz dalam Goleman, 2007: 30 mendefinisikan keterampilan sosial sebagai : a. kemampuan untuk mengekspresikan perasaan atau mengkomunikasikan kepentingan-kepentingan dan keinginan-keinginan kepada orang lain b. kemampuan untuk mengekspresikan perasaan positif dan negatif dalam konteks interpersonal tanpa menderita kerugian akibat dari penguatan sosial c. kemampuan berinteraksi untuk memilih di antara perilaku komunikatif yang tersedia dalam rangka mencapai tujuannya sendiri secara interpersonal d. proses menghasilkan perilaku terampil yang diarahkan ke suatu tujuan. Definisi lainnya yang masih senada dengan definisi tersebut di atas juga dikemukakan oleh H. Booner dalam Tasrif, 2008: 59 sebagai hubungan antara dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya. Berdasarkan pemaparan definisi keterampilan sosial di atas, maka definisi operasional keterampilan sosial dalam penelitian ini adalah suatu kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dengan cara-cara positif yang dapat diterima atau dihargai secara sosial serta membawa manfaat bagi dirinya dan orang lain. Menurut Tasrif 2008: 60-61, syarat untuk terjadinya interaksi sosial dipengaruhi oleh 2 hal, yaitu: Adanya kontak sosial dan adanya komunikasi. a. Adanya kontak sosial Secara fisik kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah, tetapi gejala sosial kontak tidak perlu terjadi dengan saling menyentuh. Oleh karena itu, manusia bisa saja mengadakan kontak dengan orang lain tanpa harus terjadi 41 kontak fisik. Misalnya, orang berbicara melalui telepon, berkirim kabar melalui surat dan sebagainya. Kontak sosial ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Kontak sosial yang bersifat positif dapat mengarahkan orang lain pada suatu kerja sama dan partisipasi yang baik, namun partisipasi yang negatif dapat mengarahkan orang pada suatu kondisi pertentangan dan konflik, serta dpat terhambatnya laju interaksi sosial. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu: pertama, antara orang perorangan. Misalnya, apabila anak kecil mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarga. proses demikian terjadi melalui sosialisasi yaitu proses yaitu di mana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana dia menjadi anggota. Kedua, antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya. Misalnya seorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat. Ketiga, antara suatu kelompok manusia atau sebaliknya. Misalnya, antara dua organisasi politik mengadakan kerja sama untuk tujuan tertentu. b. Adanya komunikasi Komunikasi merupakan kerja verbalitas seorang untuk menyampaikan ide dan aspirasinya pada pihak lain. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses menyampaikan pesan dari satu pihak ke pihak lain atas tujuan-tujuan tertentu. Dengan komunikasi tersebut, sikap, dan perasaan suatu kelompok masyarakat atau perorangan dapat diketahui oleh orang atau kelompok lain. Hal tersebut merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang dilakukannya. Komunikasi 42 dan kontak sosial merupakan dua hal yang penting dalam kebiduan masyarakat. Suatu kontak dapat terjadi tanpa komunikasi, misalnya orang Indonesia bertemu dan berjabat tangan dengan orang Jerman, lalu ia bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia padahal orang Jerman tersebut tidak mengerti sama sekali. Dalam peristiwa tersebut keduanya telah melakukan “kontak” tetapi tidak tejadi proses, “komunikasi”. Gambar 2.3: Jejaring Keterampilan Sosial Sumber: Maryani, 2011: 19

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 3 Tangerang (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas 8 SMP Negeri 3 Tangerang)

2 9 234

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 2 MARTOBA T.P 2011/2012.

0 0 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG.

0 1 30

PENGEMBANGAN MEDIA PADA MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI DI MAN 2 MADIUN.

0 0 16

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAT. docx

0 0 46

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

1 1 14