Manfaat Praktis Manfaat Penelitian .1
14 demokrasi yang didasarkan atas keyakinan, bahwa semua rakyat terpanggil untuk
mematuhi ketentuan-ketentuan yang akan mengatur mereka.
Tradisi kedua, menekankan bahwa IPS adalah ilmu sosial yang terpadu. IPS berbeda dengan ilmu-ilmu sosial IIS. Ada 5 perbedaan antara IPS dan IIS, yaitu:
a. IPS bukan disiplin ilmu, seperti halnya IIS. IPS lebih tepat dilihat dari 1 bidang kajian, yaitu kajian terhadap masalah sosial.
b. Pendekatan dalam IPS adalah multidisiplin atau interdisiplin, sedangkan IIS menggunakan pendekatan monodisiplin.
c. IPS dirancang untuk kependidikan dunia sekolah, sedangkan IIS dipelajari pada tingkat perguruan tinggi
d. IPS bersifat pedagogis dan psikologis dalam pengajarannya, sedangkan IIS hampir tidak mempertimbangkan hal tersebut.
Tradisi ketiga, IPS diajarkan sebagai pembelajaran Reflective inquiry. Hal ini berarti,
penekankan tujuan
pembelajaran IPS
pada proses
mencari, mengklarifikasi, kemudian menyimak hasil inkuiri untuk menjadi hasil kajian
yang bernilai dan bermakna. Reflektif atau analisis dapat dikategorikan sebagai suatu pendekatan nilai manakala siswa dibantu untuk menggunakan pikirannya
secara rasional, proses menganalisa keterkaitan dan konseptualisasi nilai-nilai tersebut. Kebanyakan program IPS secara tradisional terlalu menekankan pada
belajar yang sifatnya hafalan atau sekedar mengingat. Seperti, menyebutkan nama tempat, tanggal peristiwa, dan informasi lainnya. IPS masih sangat jarang
digunakan sebagai sarana melatih siswa untuk berfikir kritis dan memecahkan
15 masalah. Oleh karena itu, dalam kawasan ini, IPS diharapkan dapat dikembalikan
pada kodratnya sebagai pembelajaran reflektif.
Kawasan keempat menekankan IPS diajarkan sebagai pengembangan pribadi siswa. Hal ini berarti IPS bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi siswa
baik pengetahuan, fisik, sosial, dan emosinya agar siswa mudah bekerja sama dengan orang lain, mampu merancang sebuah tujuan dan merealisasikannya, serta
memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan baik. Mengembangkan sikap kepedulian terhadap kesehatan dirinya Jiwa dan raganya, memiliki kemampuan
membaca dan menghitung yang baik, serta memiliki keterampilan. Jadi tujuan IPS adalah mental, jiwa, dan fisik peserta didik agar menjadi anggota masyarakat
produktif. Untuk mengembangkan potensi siswa tersebut, maka guru sebaiknya menggunakan strategi ‘berpusat kepada siswa’, bukan berpusat kepada guru atau
subjek pelajaran itu sendiri.
Terakhir, IPS diajarkan sebagai proses pengambilan keputusan dan tindakan sosial yang rasional. Pada kawasan ini, IPS memberikan keterampilan intelektual yang
tinggi diajarkan kepada siswa sehingga dapat membuat keputusan dan tindakan yang rasional. Salah satunya adalah mampu menjawab pertanyaan dan persoalan
baik yang datangnya dari individu maupun dari masyarakat. Selain itu, pada tradisi ini juga siswa diharapkan terampil dalam pengambilan keputusan yang
tepat, yang berlangsung pada situasi tak menentu dan setiap pilihan yang tertentu bukan di antara baik dan tidak baik, tetapi di antara apa yang dipandang baik dan
apa yang dilakukan untuk memperbaikinya.