Pembatasan Masalah Rumusan masalah

13 Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas 2006. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dirumuskan atas dasar realistis dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu sosial. definisi kedua, dapat kita amati dari Tasrif. Tasrif dalam karyanya berjudul buku Pengantar Pendidikan Ilmu Sosial, mengemukakan IPS adalah himpunan pengetahuan tentang kehidupan sosial dari bahan realitas kehidupan sehari-hari dalam masyarakat 2008: 2. Definisi serupa juga dikemukan oleh NCSS sebagai lembaga pengembangan IPS: The term social studies is used to include history, economics, anthropogy, sociology, civics, geography and all modifications of subjects whose content as well as aim is social. In all content definitions, the social studies is conceived as the subject matter of the academic disciplines somehow simplified, adapted, midified, or selected for school instruction Gunawan, 2011: 17. Definisi tersebut merujuk pada lima tradisi IPS yang dikemukakan oleh Woolover dan Scoot Efendi, 2010: 9, yaitu: 1 IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan; 2 IPS diajarkan sebagai pendidikan ilmu sosial; 3 IPS diajarkan sebagai pembelajaran Reflective inquiry; 4 IPS diajarkan sebagai pengembangan pribadi siswa; 5 IPS diajarkan sebagai proses pengambilan keputusan dan tindak sosial yang rasional. Tradisi pertama, menekankan pada pentingnya mempersiapkan peserta didik sadar akan kewarganegaraannya. Komponen yang paling penting dari segi kewarganegaraan adalah kemampuan siswa mengidentifikasikan masalah-masalah dan isu-isu sosial dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan kebijakan dan keyakinan. Kewarganegaraan sebagai suatu proses pengambilan keputusan sosio- politik didasarkan atas dua anggapan, yaitu: pertama, kerangka sosio-politik 14 demokrasi yang didasarkan atas keyakinan, bahwa semua rakyat terpanggil untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang akan mengatur mereka. Tradisi kedua, menekankan bahwa IPS adalah ilmu sosial yang terpadu. IPS berbeda dengan ilmu-ilmu sosial IIS. Ada 5 perbedaan antara IPS dan IIS, yaitu: a. IPS bukan disiplin ilmu, seperti halnya IIS. IPS lebih tepat dilihat dari 1 bidang kajian, yaitu kajian terhadap masalah sosial. b. Pendekatan dalam IPS adalah multidisiplin atau interdisiplin, sedangkan IIS menggunakan pendekatan monodisiplin. c. IPS dirancang untuk kependidikan dunia sekolah, sedangkan IIS dipelajari pada tingkat perguruan tinggi d. IPS bersifat pedagogis dan psikologis dalam pengajarannya, sedangkan IIS hampir tidak mempertimbangkan hal tersebut. Tradisi ketiga, IPS diajarkan sebagai pembelajaran Reflective inquiry. Hal ini berarti, penekankan tujuan pembelajaran IPS pada proses mencari, mengklarifikasi, kemudian menyimak hasil inkuiri untuk menjadi hasil kajian yang bernilai dan bermakna. Reflektif atau analisis dapat dikategorikan sebagai suatu pendekatan nilai manakala siswa dibantu untuk menggunakan pikirannya secara rasional, proses menganalisa keterkaitan dan konseptualisasi nilai-nilai tersebut. Kebanyakan program IPS secara tradisional terlalu menekankan pada belajar yang sifatnya hafalan atau sekedar mengingat. Seperti, menyebutkan nama tempat, tanggal peristiwa, dan informasi lainnya. IPS masih sangat jarang digunakan sebagai sarana melatih siswa untuk berfikir kritis dan memecahkan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 3 Tangerang (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas 8 SMP Negeri 3 Tangerang)

2 9 234

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 2 MARTOBA T.P 2011/2012.

0 0 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG.

0 1 30

PENGEMBANGAN MEDIA PADA MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI DI MAN 2 MADIUN.

0 0 16

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAT. docx

0 0 46

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

1 1 14