Teori Belajar Vygotsky Teori Belajar

30 penilaian hasil belajar sebagai suatu proses untuk mengumpulkan informasi, mengadakan pertimbangan-pertimbangan mengenai informasi tadi, serta mengambil keputusan-keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang telah dilakukan. Hal serupa juga dikemukakan oleh Sagala 2013: 53 mengenai hasil belajar. Hasil belajar dapat dimanifestasikan dalam wujud: 1 pertambahan materi yang berupa fakta, informasi, prinsip, hukum, atau kaidah, prosedur atau pola kerja atau teori sistem nilai-nilai dan sebagainay; 2 penguasaan pola-pola perilaku kognitif pengamatan proses berpikir, mengingat atau mengenal kembali, perilaku afektif sikap-sikap apresiasi, penghayatan, dan sebagainya perilaku psikomotorik termasuk yang bersifaat ekspresif; dan 3 perubahan dalam sifat-sifat kepribadian baik yang tengibel maupun yang intangible. Hasil belajar adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha yang dialami secara langsung. Menurut Komalasari 2013: 2, peningkatan hasil belajar dapat mencakup tiga aspek yaitu afektif, kognitif, dan psikomotorik dalam jangka waktu tertentu. Hal tersebut sejalan dengan pendekatan scientific yang digunakan pada kurikulum 2013. 31 Gambar 2.1 Skema hasil belajar pendekatan scientific Sumber: http:kkn.fkip.unila.ac.id Gambar 2.1 sangat jelas memaparkan hasil belajar dalam pendidikan scientific mencakup tiga aspek, yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Kognitif mengacu pada pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Psikomotorik diidentikkan dengan keterampilan siswa, serta afektif merujuk pada sikap seperti sikap sosial, sikap spiritual. Dalam penilaian hasil belajar pendekatan scientific yang digunakan adalah penilaian autentik. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses belajar, dan hasil belajar secara utuh Kurinasih dan Sani, 2014: 48. Keterpaduan penilaian ketiga komponen input, proses, output tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan dampak instruksional dan dampak pengiring dari pembelajaran. Dari beberapa pendapat di atas mengenai hasil belajar, maka peneliti pun setuju bahwa penilaian dalam hasil belajar adalah mencakup tiga aspek, yaitu kognitif, psikomotorik, dan afektif. Tetapi dalam penelitian ini, peningkatan hasil belajar difokuskan pada aspek kognitif saja. 32

2.2.2 Ranah Kognitif

Ranah kognitif meliputi fungsi memproses informasi, pengetahuan dan keahlian mentalitas. Ranah kognitif menggolongkan dan mengurutkan keahlian berpikir yang menggambarkan tujuan yang diharapkan. Proses berpikir mengekspresikan tahap-tahap kemampuan yang harus siswa kuasai sehingga dapat menunjukan kemampuan mengolah pikirannya sehingga mampu mengaplikasikan teori ke dalam perbuatan. Mengubah teori ke dalam keterampilan terbaiknya sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang baru sebagai produk inovasi pikirannya. Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental otak. Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif Sagala, 2013: 33. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam tingkatan tersebut adalah pengetahuan, komprehensi, aplikasi, analisis, sistesis, evaluasi. Pada bulan November 1996, Anderson dan Krathwohl yang merupakan murid Bloom telah mengetuai program untuk merevisi taksonomi bloom. Program ini bertujuan agar dapat memaksimalkan fungsi taksonomi berdasarkan hasil evaluasi pada abad ke-21. Ahli-ahlinya terdiri dari pakar psikologi kognitif, pakar teori kurikulum, pemimpin pendidikan serta pakar pengujian dan pentaksiran. Usaha ini telah berlangsung selama 6 tahun. Akhirnya pada tahun 2001, mereka telah menerbitkan hasil penyelidikan yang mengutarakan perubahan dalam tiga kategori yaitu istilah, struktur dan penekanan perbedaan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 3 Tangerang (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas 8 SMP Negeri 3 Tangerang)

2 9 234

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 2 MARTOBA T.P 2011/2012.

0 0 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU BANGUNAN DI SMK PU NEGERI BANDUNG.

0 1 30

PENGEMBANGAN MEDIA PADA MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI DI MAN 2 MADIUN.

0 0 16

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERAT. docx

0 0 46

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

1 1 14