Merasionalkan Penyebut Bentuk Akar Kita tahu bahwa bentuk-bentuk akar seperti

29 Matematika rasional atau 2 5 2 5 × = adalah bilangan irasional d Jika bilangan irasional dikalikan dengan bilangan irasional, maka hasilnya dapat bilangan rasional atau bilangan irasional. Contoh: • 5 × 125 = 5 × 5 5 = 25 25 adalah bilangan rasional • 3 5 15 × = 15 adalah bilangan irasional e a n disebut bentuk akar apabila hasil akar pangkat n dari a adalah bilangan irasional. Untuk merasionalkan bentuk r p q r p q + − , , r p q + , dan r p q − . dapat dilakukan dengan memperhatikan sifat perkalian a + b a – b = a 2 – b 2 , sehingga p q p q p q p q p q p q p q p q + − = − = − + − = − = − 2 2 2 2 2 Bentuk p q + dan bentuk p q − saling sekawan, bentuk p q + dan p q − juga saling sekawan. Jika perkalian bentuk sekawan tersebut dilakukan maka dapat merasionalkan bentuk akar. Untuk p, q dan r bilangan real. r p q r p q p q p q r p q p q + = + − − = − − . 2 dimana q ≥ 0 dan p 2 ≠ q. 30 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi r p q r p q p q p q r p q p q − = − + + = + − . 2 dimana q ≥ 0 dan p 2 ≠ q. r p q r p q p q p q r p q p q + = + − − = − − . dimana p ≥ 0, q ≥ 0 dan p ≠ q r p q r p q p q p q r p q p q − = − + + = + − . dimana p ≥ 0, q ≥ 0 dan p ≠ q Contoh 1.8 Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut. a. 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 − = − × + + = + − + 2 3 2 3 2 3 2 = + − = + = + 2 3 2 9 2 6 2 2 7 6 7 2 7 7 b. 3 6 3 3 6 3 6 3 6 3 3 6 3 6 3 6 3 + = + × − − = − + − 31 Matematika = − − = − = − 18 3 3 36 3 18 3 3 33 6 11 3 11 c. 4 7 5 4 7 5 7 5 7 5 4 7 5 7 5 7 5 4 7 5 7 5 4 7 4 5 2 2 7 2 5 − = − × + + = + − + = + − = + = + Contoh 1.9 Pikirkan cara termudah untuk menghitung jumlah bilangan- bilangan berikut 1 1 2 1 2 3 1 3 4 1 4 5 1 99 100 + + + + + + + + + = ... ...? Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan cara merasionalkan penyebut tiap suku; yaitu, = 1 1 2 1 2 1 2 + × − − + 1 2 3 2 3 2 3 + × − − + 1 3 4 3 4 3 4 + × − − + Jelaskan cara mera- sionalkan bentuk akar dengan mengalikan ben- tuk sekawan sesuai penye- but dari bentuk rasional seperti pada Contoh 1.9. Beri kesempatan pada siswa untuk mencoba menguji penyelesaian soal pada contoh-contoh yang diberikan. 32 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi 1 4 5 4 5 4 5 + × − − + ... + 1 99 100 99 100 99 100 + × − − = 1 2 1 2 3 1 3 4 1 4 5 1 99 100 1 − − + − − + − − + − − + + − − ... = – 1 2 2 3 3 4 4 5 99 100 + − + − + − + − − + ... = − + = − + = 1 100 1 10 9 . Contoh 1.10 Tentukan nilai dari 1 3 1 3 1 3 + + + ... Alternatif Penyelesaian Perhatikan pola bilangan berikut. Misalkan, P = + + + 3 1 3 1 3 ... atau P P = + 3 1 ⇔ P 2 – 3P – 1 = 0 Dengan mengubah ke bentuk kuadrat sempurna diperoleh: ⇔ P − − = 3 2 13 4 2 ⇔ P = + 6 2 13 4 Minta siswa mengamati Contoh 1.10 dan memberi kebebasan berpikir dalam menganalisis permasala- han yang diberikan. Uji pemahaman dengan men- gajukan berbagai per- tanyaan serta ingatkan kembali materi prasyarat yang dibutuhkan dalam pentelesaian soal terse- but. Bantu siswa memanfaat- kan pemisalan dan ingat- kan kembali materi persa- maan kuadrat yang telah dipelajari di SMP, tentang bentuk kuadrat sempurna, agar siswa dapat melan- jutkan tugas memahami langkah penyelesaian Contoh 1.10 33 Matematika Jadi, nilai 1 3 1 3 1 3 1 6 2 13 4 4 6 2 13 + + + = + = + ... Dengan merasionalkan bentuk tersebut, maka 4 6 2 13 4 6 2 13 6 2 13 6 2 13 4 6 2 13 16 + = + − − = − − . = − 2 1 3 6 2 Jadi, 1 3 1 3 1 3 2 13 6 2 + + + = − ... 3 Menyederhanakan bentuk p q pq + ± 2 Sekarang kita akan menyederhanakan bentuk akar yang mempunyai bentuk khusus; yaitu, bentuk p q pq + ± 2 . Perhatikan proses berikut ini Diskusikanlah masalah berikut dengan temanmu a. p q p q + + b. p q p q − − Dari hasil kegiatan yang kamu lakukan, kamu akan memperoleh bentuk sederhananya menjadi p q pq + ± 2 . Selanjutnya, perhatikan contoh berikut Arahkan siswa mema- hami cara penyederha- naan bentuk akar dengan menjelaskan penyelesaian Contoh 1.11. 34 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi Uji Kompetensi 1.2 1. Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut ini a. 5 15 d. 6 24 b. 2 20 e. 2 2 48 c. 3 18 f. 2 3 a a 2. Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut ini a. 1 5 3 − d. 3 5 10 − b. 4 2 4 2 − + e. xy x y + c. 2 3 5 a a + f. 24 54 150 96 + − Contoh 1.11 Sederhanakan bentuk akar berikut ini a. 8 2 15 + = 5 3 2 5 3 5 2 5 3 3 + + × = + × + = 5 3 5 3 2 + = + b. 9 4 5 − = 5 4 5 4 5 2 5 2 2 − + = − = − Berikan soal-soal pada Uji Kompetensi 1.2 se- bagai pekerjaan rumah sesuaikan dengan materi yang telah dipelajari. Hal ini berguna untuk mengu- kur penguasaan siswa ter- hadap konsep dan prinsip matematika yang telah di- pelajari. 35 Matematika 3. Sederhanakanlah bentuk berikut ini a. 15 75 1 2 3 − − b. 7 2 8 11 2 8 + + − c. 4 3 2 3 2 1 5 3 2 + − − + − d . 10 5 6 12 6 7 14 7 8 + + + + + 4. Jika 2 3 2 3 6 − + = + a b , tentukan nilai a + b 5. Sederhanakan bentuk akar berikut ini a. 19 8 3 + b. 5 2 6 + c. 43 12 7 + d. 21 4 5 − e. 18 8 2 11 6 2 + + − f. 3 14 6 5 21 12 3 − + + SOAL TANTANGAN 1. Tentukanlah nilai dari: a. 2 3 2 3 2 3 ... 3 3 3 3 b. 2 2 2 2 2 + + + + + ... c. 1 1 1 1 1 1 + + + ... 2. Jika a,b bilangan asli dengan a ≤ b dan 3 4 + + a b adalah bilangan rasional, tentukan pasangan a,b. OSN 20052006 3. Nyatakan b dalam a dan c dari persamaan b c c a 3 3 = abc. 4. Sederhanakan bentuk 49 20 6 4 − . 5. Tentukan nilai a dan b dari 1 2 3 1 3 4 1 4 5 1 1 000 000 1 000 001 + + + + + + + + = − ... . . . . a b 6. Hitunglah 54 14 5 12 2 35 32 10 7 + + − + − = 7. Jika3+43 2 +4 2 3 4 +4 4 3 8 +4 8 3 16 +4 16 3 32 +4 32 = 4 x –3 y , tentukan nilai x–y . 36 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi Projek Tidak semua bilangan pecahan desimal tak hingga adalah bilangan irasional. Sebagai contoh 0,333... bukanlah bilangan irasional, karena dapat dinyatakan sebagai pecahan 1 3 . Kenyataannya, bilangan pecahan desimal tak hingga dengan desimal berulang seperti 0,333... dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan. a. Rancang sebuah prosedur untuk mengkonversi bilangan pecahan desimal tak hingga dengan desimal berulang menjadi bilangan pecahan. Beri contoh penerapan prosedur yang kamu rancang. b. Berdasarkan penjelasan di atas, karena bilangan irasional π tidak mungkin sama dengan 22 7 , karena 22 7 hanyalah pendekatan untuk nilai π sebenarnya. 1 Berapakah kesalahan 22 7 terhadap nilai π? 2 Dengan menggunakan prosedur yang kamu rancang di atas tentukan pecahan yang lebih mendekati nilai π daripada 22 7 kesalahannya lebih kecil. 3 Apakah lebih baik menggunakan angka yang kamu peroleh daripada menggunakan 22 7 4 Buat laporan projek ini dan paparkan di depan kelas. Tugas proyek ini sebagai merupakan tugas indi- vidu ataupun kelompok. Setelah tugas ini sele- saikan dikerjakan dalam waktu tertentu minta siswa untuk menyajikan laporannya di depan ke- las.Gunakan rubrik pe- nilaian tugas dan projek yang telah disajikan di bagain akhir buku ini 37 Matematika

9. Menemukan Konsep Logaritma

Telinga manusia dapat mendengar suara dengan intensitas yang rentangnya luar biasa. Suara paling keras yang dapat didengar oleh orang yang sehat tanpa merusak gendang telinga memiliki intensitas 1 triliun 1.000.000.000.000 kali lebih kuat dari pada suara paling rendah yang bisa didengar. Menghitung intensitas bunyi dengan rentang begitu besar tentu sangat tidak nyaman. Namun, dengan logaritma perhitungan ini akan menjadi lebih sederhana. Alexander Graham Bell 1847–1922 menggunakan logaritma untuk menghitung skala bunyi. Skala ini dinamakan decibel, dan dideinisikan sebagai D I I =10 log , dengan D adalah skala decibel bunyi, I adalah intensitas bunyi dengan satuan Watt per meter persegi W m 2 , dan I adalah intensitas bunyi paling minimum yang bisa didengar orang yang sehat, yaitu 1,0 × 10 –12 . Sebagai gambaran, berikut ini adalah tabel intensitas bunyi beberapa objek. Tabel 1.1 Intensitas bunyi beberapa suara Intensitas Bunyi W m 2       Intensitas Bunyi 1,0 × 10 –12 Ambang batas bawah pendengaran 5,2 × 10 –10 Suara bisik-bisik 3,2 × 10 –6 Percakapan normal 8,5 × 10 –4 Lalu lintas padat 8,3 × 10 2 Pesawat jet lepas landas Banyak masalah kehidupan yang penyelesaiannya melibatkan berbagai aturan dan sifat logaritma. Cermatilah masalah berikut. Arahkan siswa mengamati berbagai masalah nyata membangun konsep loga- ritma melalui pemecahan masalah nyata dengan model-model matema- tika yang ditemukan pada langkah pemecahan ma- salah. 38 Buku Guru Kelas X SMAMASMKMAK Edisi Revisi Masalah-1.5 Yusuf adalah seorang pelajar kelas X di kota Kupang. Ia senang berhemat dan menabung uang. Selama ini dia berhasil menabung uangnya sejumlah Rp1.000.000,00 di dalam sebuah celengan yang terbuat dari tanah liat. Agar uangnya lebih aman, ia menabung uangnya di sebuah bank dengan bunga 10 per tahun. Berapa lama Yusuf menyimpan uang tersebut agar menjadi Rp1.464.100,00. Pahami masalah dan tuliskan informasi yang diketahui pada soal. Buat tabel keterkaitan antara jumlah uang Yusuf dengan waktu penyimpanan. Selanjutnya temukan model matematika yang menyatakan hubungan total uang simpanan dengan waktu menyimpan dan bunga uang. Diketahui: Modal awal M = 1.000.000 dan besar uang tabungan setelah sekian tahun M t = 1.464.100, besar bunga yang disediakan bank untuk satu tahun adalah 10 = 0,1. Ditanya: Berapa tahun t Yusuf menabung agar uangnya menjadi M t = 1.464.100.- Alternatif Penyelesaian Perhatikan pola pertambahan jumlah uang Yusuf setiap akhir tahun pada tabel berikut. Tabel 1.2 Perhitungan besar suku bunga pada setiap akhir tahun t Akhir Tahun Bunga uang 10 × Total Uang 1 Rp100.000,00 2 Rp110.000,00 3 Rp121.000,00 4 Rp133.100,00 Ajukan Masalah 1.5, minta siswa mengamati masalah tersebut dan mendorong siswa menga- jukan pertanyaan sekitar pemahaman masalah dan analisisnya. Pahami ma- salah dan tuliskan infor- masi yang diketahui pada soal. Selanjutnya memin- ta siswa membuat tabel keterkaitan antara jumlah uang Yusuf dengan waktu penyimpanan. Arahkan siswa menemukan model matematika yang me- nyatakan hubungan total uang simpanan dengan waktu menyimpan dan bunga uang. Diharapkan siswa menuliskan sesuai dengan penyelesaian yang ada di buku 39 Matematika Total = Modal + Bunga Pola Total Uang pada saat t Rp1.000.000,00 1.000.000 1+0,1 Rp1.100.000,00 1.000.000 1+0,1 1 Rp1.210.000,00 1.000.000 1+0,1 2 Rp1.331.000,00 1.000.000 1+0,1 3 Rp1.464.100,00 1.000.000 1+0,1 4 Dari tabel di atas, jelas kita lihat bahwa Yusuf harus menabung selama 4 tahun agar uangnya menjadi Rp1.464.100,00. Selanjutnya, kita akan menyelesaikan permasalahan di atas dengan menggunakan logaritma, setelah kita mengenal sifat-sifat logaritma. Dalam pembahasan sebelumnya, kita telah membahas tentang pemangkatan suatu bilangan. Kita tahu bahwa 2 3 hasilnya adalah 8 yang dapat ditulis 2 3 = 8. Sehingga bila ada persamaan 2 x = 8, maka nilai x yang memenuhi persamaan tersebut adalah x = 3. Perhatikan Tabel-1.2, kita peroleh 1.464.100 = 1.000.000 1+0,1 4 . Jika 4 = t, maka persamaan tersebut menjadi 1.464.100 = 1.000.000 1 + 0,1 t . Hal ini dapat dikaitkan dengan bentuk eksponen yang sudah dipelajari sebelumnya, yaitu a c = b, dengan memisalkan a = 1 + 0,1, b = 1, 464100, dan c = t. Bagaimana cara menentukan nilai c = t = 4? Permasalahan ini dapat diselesaikan menggunakan invers dari eksponen, yaitu logaritma. Logaritma, dituliskan sebagai “log”, dideinisikan sebagai berikut. Misalkan a, b ∈ R, a 0, a ≠ 1 , b 0, dan c bilangan rasional, a log b = c jika dan hanya jika a c = b. Deinisi 1.7 dimana: a disebut basis 0 a 1 atau a 1 b disebut numerus b 0 c disebut hasil logaritma Tanyakan kepada siswa berbagai batasan yang tersedia pada Deinisi 1.8. Misalnya, menga- pa ada syarat a 0 dan a ≠1 dalam deinisi di atas? Minta siswa berdis- kusi dalam kelompok. Berikan bantuan ketika siswa mengalami kesuli- tan.