Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah

sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan menarik. 15 Penekanan utama dalam pengajaran melalui media audio visual adalah pada nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman konkret, tidak hanya didasarkan atas kata-kata belaka. 16 Teknologi audio-visual merupakan cara untuk menghasilkan atau menyampaikan meteri dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual. pengajaran melalui media audio- visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar seperti: televisi, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. 17 Morgan menyebutkan efektifitas pengajaran orang dewasa seperti yang disebut dalam prinsip pendidikan orang dewasa tergantung pada pengertian yang jelas. 18 Tulisan dan ucapan sangat bermanfaat dalam situasi belajar pada umumnya, tetapi ada beberapa konsep yang tidak dapat disampaikan sejelas atau selengkap jika menggunakan alat bantu audio visual. Sementara itu, menurut Bruner 1966 ada tingkatan utama modusbelajar, yaitu pengalaman langsung enactive, pengalaman pictoral ataugambar iconic, dan pengalaman abstrak symbolic, pengalaman langsung adalah mengerjakan, misal nya arti kata ”simpul” dipahami dengan langsung membuat ”simpul”. Pada tahapan kedua kata simpul dipelajari dari gambar, lukisan, foto, atau film. Meskipun siswa belum pernah mengikat tali untuk membuat simpul mereka dapat memahami dan mempelajarinya dari gambar, lukisan, foto, atau film. Selanjutnya, pada tingkatan simpul, siswa membaca atau mendengar kata simpul dan mencocokkannya dengan simpul pada gambar mental dengan pengalamannya membuat simpul. Ketiga tingkatan pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh ”pengalaman” pengetahuan, keterampilan atau sikap yang baru, 15 Wina Sanjaya, Strateegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan ,Jakarta: 2007 h. 172 16 Nana Sujana dan Ahmad Rifai, Teknologi Pengajaran, Bandung: SInar Baru Offset, 1989 h. 58 17 Azhar Arsyad, Op Cit, h. 30 18 Suprijanto, Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi Jakarta: Bumi Aksara, 2007 h. 172 Sangat mengherankan bahwa begitu banyak usaha untuk meneliti perbedaan cara audio dengan cara visual, sedangkan sedikit sekali tentang perbedaan antara ceramah guru dengan hidup langsung dengan cara guruyang sama melalui perekaman. Popham 1962 tidak menemukan perbedaan antara kedua cara tersebut, dengan memakai siswa sebagai subjek. Hal yang sama ditemukan pula oleh Menne dkk, 1969 yang menggarisbawahi kebebasan fleksibilitas yang ditemukan pada ceramah yang direkam, baik dari pihak guru maupun dari pihak siswa. Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam dua kategori, yaitu: 19 1 Audio-visual diam yaitu: media yang menampilkan suara dan gambardiam seperti: film bingkai suara, film rangkai suara, dan cetak suara. 2 Audio-visual gerak yaitu: media yang dapat menampilkan unsur suaradan gambar yang bergerak seperti: film suara dan video-cassette,televisi, OHP, dan komputer. Dimasa lampau, diskusi tentang alat bantu audio visual lebih condong didominasi oleh apa yang disebut Dwyer 1967 sebagai “teorirealisme”. Pendekatan ini berasumsi bahwa belajar yang sempurna hanya dapat tercapai jika digunakan bahan-bahan audio visual yang mendekati realitas. Dengan kata lain, dalam memilih alat bantu, obyek-obyek sebenarnya lebih disukai dari gambar, gambar foto lebih disukai dari gambar garis sederhana atau sketsa. Miller mengemukakan lebih banyak sifat bahan audio-visual yang menyerupai realitas, makin mudah terjadi belajar. Seperti yang dikatakan Bruner dan Traver realisme tidak menjaminbahwa informasi yang berguna dapat dipersepsi atau dirasakan, dipelajari dan diingat. Ini berarti bahwa suatu gambar garis yang sederhana lebih baik dari sebuah obyek sebenarnya dan karyawisata. 19 Syaiful Bahri Djamarah, Azwan Zaian, Strategi Belajar Mengajarm, Jakarta: Rhineka Cipta, 2002 h. 141

Dokumen yang terkait

Hubungan Beribadah Anak Dirumah Terhadap Hasil Belajar Akidah Akhlak Di Mts. Qotrun Nada Depok

1 6 119

Implementasi pembelajaran akhlak dan pengaruh perilaku akhlak sisw kelas Ix Madrasah Tsanawiyah qotrun nada: studi ksus di MTs qotrun nada Cipayung Jaya kota Depok

0 7 74

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKN pada siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 8 103

Penggunaan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran fikih di MTS Fatahillah Buncit Jakarta Selatan

3 20 116

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Fotosintesis

0 7 233

Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV di MIN 15 Bintaro

1 5 180

Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur

0 17 122

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 2 15

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII A MTs MA’ARIF 2 GRABAG, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

0 0 202