Pengertian Media Media Audio Visual
Sangat mengherankan bahwa begitu banyak usaha untuk meneliti perbedaan cara audio dengan cara visual, sedangkan sedikit sekali tentang
perbedaan antara ceramah guru dengan hidup langsung dengan cara guruyang sama melalui perekaman. Popham 1962 tidak menemukan perbedaan antara
kedua cara tersebut, dengan memakai siswa sebagai subjek. Hal yang sama ditemukan pula oleh Menne dkk, 1969 yang menggarisbawahi kebebasan
fleksibilitas yang ditemukan pada ceramah yang direkam, baik dari pihak guru maupun dari pihak siswa.
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik,
karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam dua kategori, yaitu:
19
1 Audio-visual diam yaitu: media yang menampilkan suara dan gambardiam seperti: film bingkai suara, film rangkai suara, dan cetak suara.
2 Audio-visual gerak yaitu: media yang dapat menampilkan unsur suaradan gambar yang bergerak seperti: film suara dan video-cassette,televisi, OHP,
dan komputer. Dimasa lampau, diskusi tentang alat bantu audio visual lebih condong
didominasi oleh apa yang disebut Dwyer 1967 sebagai “teorirealisme”.
Pendekatan ini berasumsi bahwa belajar yang sempurna hanya dapat tercapai jika digunakan bahan-bahan audio visual yang mendekati realitas. Dengan kata lain,
dalam memilih alat bantu, obyek-obyek sebenarnya lebih disukai dari gambar, gambar foto lebih disukai dari gambar garis sederhana atau sketsa. Miller
mengemukakan lebih banyak sifat bahan audio-visual yang menyerupai realitas, makin mudah terjadi belajar.
Seperti yang dikatakan Bruner dan Traver realisme tidak menjaminbahwa informasi yang berguna dapat dipersepsi atau dirasakan, dipelajari dan diingat. Ini
berarti bahwa suatu gambar garis yang sederhana lebih baik dari sebuah obyek sebenarnya dan karyawisata.
19
Syaiful Bahri Djamarah, Azwan Zaian, Strategi Belajar Mengajarm, Jakarta: Rhineka Cipta, 2002 h. 141
Jadi, pengajaran melalui audio-visual adalah produksi dan penggunaan meteri yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak
seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang ada.