Sementara itu Abdul Hamid Hakim, mendefinisikan Fiqih sebagai berikut:
Yakni: “Fiqih secara etimologi berarti faham, seperti ungkapan „fahimtu
kalamaka‟ berarti saya memahami ucapanmu. Dan secara terminologi Fiqih berarti pengetahuan tentang hukum-
hukum syari‟at yang diperoleh melalui metode ijtihad”.
Ijtihad yang dimaksud pada definisi tersebut di atas berarti menggunakan seluruh daya dan upaya potensi akal untuk menetapkan hukum syari‟at tentang
sesuatu hal dengan metode istinbat memetikmengeluarkan dari kitab dan sunnah.
8
Fiqih merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan-perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalil secara
terinci.
9
Jadi, Ilmu fiqih bertujuan untuk memberi pelajaran, pengetahuan, atau petunjuk tentang hukum, apa yang disuruh dan apa yang dilarang, mana yang
boleh dan mana yang tidak, serta menunjukkan cara melaksanakan suatu perintah ajaran Islam. Sebagaimana lazimnya suatu bidang studi yang diajarkan di
Madrasah, materi keilmuan mata pelajaran fiqih mencakup dimensi pengetahuan knowledge, keterampilan skill, dan nilai-nilai value.
b. Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah
Mata pelajaran Fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah merupakan salah satu mata pelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk
mengenal, memahami, menghayati, dan mengamalkan hukum Islam, yang
8
Op Cit , 124-125
9
Muhammad Hasby Asshiddiqi, Pengantar Hukum Islam Semarang: Pustaka Riski Putra, 1997 h. 2
kemudian menjadi dasar pandangan hidup way of life melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan.
10
Pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
1 Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur
ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fiqih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama
yang diatur dalam fiqih muamalah. 2 Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan
hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Mata pelajaran Fiqih sangat berhubungan erat dengan
dunia nyata siswa, misalnya thaharah, shalat, haji dan umrah, merawat jenazah, jual beli, warisan dan lain-lain. Untuk itu seorang guru harus kreatif dalam
menyampaikan materi pelajaran, menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa merasa tertarik dan mampu memahami
materi yang disampaikan oleh guru secara maksimal. Kerangka berpikir di atas menggambarkan bahwa mata pelajaran Fiqih merupakan mata pelajaran yang
penting untuk diajarkan kepada siswa. Keberhasilan proses pembelajaran terlihat antara lain dari hasil belajar siswa. Sehingga standar bagi keberhasilan belajar
biasanya ditetapkan dengan nilai hasil belajar siswa.
3. Media Audio Visual
a. Pengertian Media
Menurut Yudhi Munadi dalam bukunya, bahwa kata media berasal dari bahasa Latin, yaitu medius yang secara harfiahnya berart
i „tengah‟, „pengantar‟
10
Depag RI, Pendidikan Islam dan Pendidikan Nasional, Jakarta: Direktorat Jendral Kelembagaan Pendidikan Islam, 2005 h.46
atau „perantara‟. Dalam bahasa Arab, media disebut „wasail‟ bentuk jama‟ dari „wasilah‟ yaitu sinonim al-wasth yang artinya juga „tengah‟. Kata tengah itu
sendiri berarti berada di antara dua sisi , maka disebut juga sebagai „perantara‟
wasilah atau yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena posisinya berada di tengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni yang
mengantarkan atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya.
11
Gagne menyatakan bahwa media adalah ”berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu, Briggs
berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar”.
12
Dari beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa media adalah Sesuatu yang digunakan sebagai penyalur pesan dalam proses pembelajaran untuk
memberikan stimulus pikiran, perasaan, dan menumbuhkan minat siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan Media Pembelajaran itu sendiri merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
13
b. Pengertian Media Audio Visual
Media Audio Visual adalah media intruksioanal modern yang sesuai dengan perkembangan zaman Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi,
meliputi media yang dapat dilihat, didengar
14
. Media audio Visual adalah jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang
bisa dilihat. Misalnya rekaman video, berbagai rekaman film, slide suara, dan lain
11
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta : Gaung Persada Press, 2008, h. 6
12
Arief S. Sadiman, dk. Media Pendidikan Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada,1986, h. 6
13
Op Cit, 7
14
Ahmad Rohani, Media Intruksional Edukatif , Jakarta: Rineka Cipta, 1997, h. 97