PENUTUP Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Media Audio Visual di Kelas VII A MTs Qotrun Nada Depok

x DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Observasi Awal Wawancara Responden Guru Pra-Penelitian Lampiran 2 Kisi-kisi Soal Tes Hasil belajar Fiqih Siklus I Lampiran 3 Pretes dan Postes Siklus I Lampiran 4 Kunci Jawaban Siklus I Lampiran 5 Kisi-kisi Soal Tes Hasil belajar Fiqih Siklus II Lampiran 6 Pretes dan Postes Siklus II Lampiran 7 Kunci Jawaban Siklus II Lampiran 8 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus I Lampiran 9 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus I Lampiran 10 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I Lampiran 11 Catatan Lapangan Siklus I Lampiran 12 Lembar Observasi Aktifitas Siswa Siklus II Lampiran 13 Lembar Observasi Aktifitas Guru Siklus II Lampiran 14 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II Lampiran 15 Catatan Lapangan Siklus II Lampiran 16 Hasil Wawancara Responden Siswa Lampiran 17 Hasil Wawancara dengan Guru Setelah Penelititan Tindakan Kelas Lampiran 18 RPP Siklus I dan II Lampiran 19 Materi dan Hand Out Lampiran 20 Lembar Observasi Sekolah Lampiran 21 Lembar Observasi Lampiran 22 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 21 Dokumentasi-dokumentasi Penelitian Di MTs Qotrun Nada 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. 1 Ketika ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, proses pembelajaran tidak lagi dimonopoli oleh adanya kehadiran guru di dalam kelas, siswa dapat belajar dimana dan kapan saja sesuai dengan minat dan gaya belajar. Sesorang desainer pembelajaran dituntut untuk dapat merangcang pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai jenis media dan sumber belajar yang sesuai agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien. 2 Jadi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. 3 Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan zaman. Teknologi pendidikan sebagai suatu cara mengajar yang menggunakan alat-alat tehnik yang sebenarnya dihasilkan bukan khusus untuk keperluan pendidikan akan tetapi dapat dimanfaatkan dalam 1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT raja Grafindo Persada, 2007 h. 1 2 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009 h. 197 3 Azhar Arsyad, Op Cit, h. 2 pendidikan seperti radio, televisi, film, overhead projector, video, tape recorder, komputer, dan lain-lain. Alat-alat in dalam metodologi pengajaran lazim disebut alat peraga, alat pengajaran audio visual. dalam teknologi pendidikan alat-alat itu disebut hardware dan software. 4 Kelengkapan fasilitas belajar memberi pengaruh yang berarti terhadap prestasi belajar siswa. Fasilitas belajar lebih lengkap, prestasi belajarnya menjadi lebih baik. Penemuan ini mendukung beberapa pendapat yang mengatakan bahwa sarana dan fasilitas merupakan salah satu factor mempengaruhi proses dan hasil belajar. 5 Menurut UUD Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 ayat 1 menjelaskan tentang sarana dan prasarana pendidkan yaitu: ”Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik”. 6 Guru harus memandang media pendidikan sebagai alat bantu utama untuk menunjang keberhasilan mengajar dan memperkembangkan metode-metode yang dipakainya dengan memanfaatkan media pendidikan. Ditangan gurulah alat-alat itu bermakna bagi pertumbuhan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap keagamaam siswa. Di samping itu guru mempunyai peran sebagai pengajar, mendidik, melatih dan mengevaluasi. 7 Dalam pembelajaran, siswa menggunakan asas pendidikan dan teori belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru atau pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau siswa. 8 Begitu juga dengan adanya pendidikan agama Islam, upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, 4 Nasution, Teknologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005 h. 2 5 Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994 h. 73 6 Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2008 h. 30 7 Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Metodik Kurikulum Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1995 h. 178 8 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta, 2008 h. 61 dan saling menghormati. 9 Serta usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa memahami ajaran Islam secara menyeluruh, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pedoman hidup. Adapun pendidikan agama Islam dalam penyusunan sikripsi ini adalah tentang fiqih, yaitu bidang studi yang memberikan pendidikan untuk mengamalkan dan memahami fiqih. Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah laku. Bagaimana bentuk tingkah laku yang diharapkan berubah itu dinyatakan dalam perumusan tujuan pembelajaran. Hasil belajar meliputi tiga aspek yaitu, aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. 10 Semua hasil belajar pada dasarnya harus dapat dievaluasi. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru selain untuk memantau proses, kemajuan dan perkembangan hasil nilai peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki, juga sekaligus sebagai umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses program pembelajaran. 11 Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa MTs Qotrun Nada Depok kelas VII A sebanyak 30 orang. Berdasarkan hasil observasi baik melalui pengamatan langsung maupun hasil wawancara dengan siswa kelas VII A pada Hari Sabtu tanggal 25 Januari 2014, penelitian menyimpulkan bahwa pembelajaran fiqih di MTs Qotrun Nada Depok selama ini cenderung lebih banyak mengembangkan kemampuan mendengar materi pelajaran. Siswa belum dibiasakan untuk belajar mandiri dan memanfaatkan media sebagai alat bantu pengajaran Wasaailul Idhoh. Pembelajaran fiqih masih berpusat pada guru dan masih menggunakan metode konvensional yaitu ceramah. Pembelajaran cenderung lebih menempatkan siswa pada aktivitas mencatat, mendengar, atau menjawab pertanyaan guru, serta hanya mengerjakan LKS. Pembelajaran yang diajukan hanya berkisar pada pengetahuan yang ada di buku LKS. Hal ini berdampak pada rendahnya minat 9 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006 cet ke 2, h. 130 10 Team Didaktik Metodik Kurikulum, Op Cit h. 153 11 Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007 h. 13 belajar dan menjadi salah satu penyebab banyaknya nilai siswa yang masih dibawah nilai KKM. Didasari oleh masalah-masalah tersebut peneliti mencoba menerapkan metode yang jarang digunakan oleh guru mata pelajaran fiqih di MTs Qotrun Nada Depok, yakni pembelajaran yang ditunjang oleh pemanfaatan media audio visual dalam proses belajar mengajar fiqih. Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus Siklus I dan Siklus II, masing-masing siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan dan refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti dan guru mata pelajaran yang menjadi kolaborator dan observer, mengembangkan rencana tindakan berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran fiqih dan meningkatkan hasil belajar siswa. Sebelum melakukan tindakan, pada tahapan ini peneliti dan guru mata pelajaran fiqih membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP berkarakter, membuat hand out terkait dengan materi yang akan diajarkan sebagai media pembelajaran siswa, menyiapkan instrumen, tes, lembar observasi, catatan lapangan, angket dan melakuan uji coba instrumen. Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan tindakan, yaitu tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan proses pembelajaran fiqih. Pada tahap pelaksanaan tindakan ini dalam satu siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Berdasarkan pada uraian tersebut maka penulis akan mencoba mengangkat tentang Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Media Audio Visual di Kelas VII A Madrasah Tsanawiyah Qotrun Nada. Dalam hal ini penulis ingin membuktikan apakah ada peningkatan hasil belajar fiqih melalui media audio visual. Dengan demikian dapat dipahami bahwa penggunaan media bukan hanya sekedar upaya membantu guru dalam mengajar, tapi lebih daripada itu yakni sebagai usaha yang bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mempelajari pelajaran pada umumnya dan pelajaran Fiqih pada khususnya. Sehingga Penulis akan mencoba menulis tentang “Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Media Audio Visual di Kelas VII A Madrasah Tsanawiyah Qotrun Nada Depok ”

Dokumen yang terkait

Hubungan Beribadah Anak Dirumah Terhadap Hasil Belajar Akidah Akhlak Di Mts. Qotrun Nada Depok

1 6 119

Implementasi pembelajaran akhlak dan pengaruh perilaku akhlak sisw kelas Ix Madrasah Tsanawiyah qotrun nada: studi ksus di MTs qotrun nada Cipayung Jaya kota Depok

0 7 74

Efektivitas pemanfaatan media audio visual vidio pembelajaran dalam upaya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran sejarah (penelitian kelas di SMP Bina Sejarah Depok)

2 9 235

Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan motivasi belajar PKN pada siswa kelas III di MI Dakwah Islamiyah Cawang Jakarta Timur Tahun pelajaran 2013/2014

0 8 103

Penggunaan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII pada mata pelajaran fikih di MTS Fatahillah Buncit Jakarta Selatan

3 20 116

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Fotosintesis

0 7 233

Peningkatan Hasil Belajar IPS Dengan Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas IV di MIN 15 Bintaro

1 5 180

Peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas V pada kompetensi dasar perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui media audio visual di MI Jauharotul Huda Cakung Jakarta Timur

0 17 122

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Media Audio Visual Pada Siswa Kelas V SDN 01 M

0 2 15

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI WUDHU MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VII A MTs MA’ARIF 2 GRABAG, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

0 0 202