mengalir  ke  arteri  koroner  maupun  ke  bagian  tubuh  yang  lain  Iman  Soeharto, 2004:48.  Dengan  berkurangnya  jumlah  suplai  darah  yang  dipompa  dari  jantung,
berakibat  berkurang  pula  jumlah  oksigen  sehingga  terbentuklah  asam  laktat.  Asam laktat merupakan indikasi adanya kelelahan Eko Nurmianto, 2003:16.
5 Tekanan darah tinggi
Tekanan  darah  tinggi  atau  hipertensi  merupakan  salah  satu  faktor  risiko  penyakit jantung  koroner.  Tekanan  darah  yang  tinggi    secara  terus  menerus  menyebabkan
kerusakan  sistem  pembuluh  darah  arteri  dengan  perlahan –lahan.  Arteri  tersebut
mengalami  suatu  proses  pengerasan.  Pengerasan  pembuluh –pembuluh  tersebut  dapat
juga  disebabkan  oleh  endapan  lemak  pada  dinding.  Proses  ini  menyempitkan  lumen rongga  atau  ruang  yang  terdapat  di  dalam  pembuluh  darah,  sehingga  aliran  darah
menjadi  terhalang  Iman  Soeharto,  2004:97-99.  Terbatasnya  aliran  darah  pada  otot ketika  berkontraksi,  otot  menekan  pembuluh  darah  dan  membawa  oksigen  juga
semakin memungkinkan terjadinya kelelahan Gempur Santoso, 2004:47.
2.2.6 Jam kerja
Orang bekerja maksimal 40 jam per minggu atau 8 jam sehari. Setelah 4 jam kerja seorang  tenaga  kerja  akan  merasa  cepat  lelah  karena  pengaruh  lingkungan  kerja  yang
tidak  nyaman  Budiono,  2003.  Waktu  kerja  bagi  seseorang  menentukan  efisiensi  dan produktifitasnya. Lamanya bekerja seseorang sehari secara baik pada umumnya 6-8 jam
dan sisanya untuk istirahat, kehidupan dalam berkeluarga dan masyarakat, tidur dan lain- lain. Memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan tersebut biasanya tidak disertai
efisiensi  yang  tinggi,  bahkan  biasanya  terlihat  penurunan  produktifitas  serta kecenderungan  untuk  timbulnya  kelelahan,  penyakit  dan  kecelakaan
kerja Suma’mur,
1996.  Jika  diteliti  suatu  pekerjaan  yang  biasa,  tidak  terlalu  berat  atau  ringan produktifitas  mulai  menurun  sesudah  4  jam  bekerja.  Keadaan  ini  terutama  sejalan
dengan menurunnya kadar gula dalam darah, untuk itu perlu bahan bakar dalam tubuh, maka dari itu istirahat setengah jam sesudah 4 jam bekerja terus-menerus sangat penting
artinya. Di Indonesia telah ditetapkan lamanya waktu kerja sehari maksimum 8 jam kerja
dan sisanya untuk istirahatkehidupan dalam keluarga dan masyarakat. Memperpanjang waktu  kerja  lebih  dari  itu  hanya  akan  menurunkan  efisiensi  kerja,  meningkatkan
kelelahan kerja, kecelakaan dan penyakit akibat kerja Tarwaka et al, 2004.
2.2.7 Kerja Shift
1 Definisi kerja Shift
Banyak  teori  yang  mendefinisikan  kerja  shift,  yaitu  diantaranya  International Labour  Organization  ILO,  1998,  membuat  suatu  ciri  khas  dari  kerja  shift  yaitu
terdapatnya kontinuitas, pergantian kerja secara  bergilir dan terdapat  jadwal  khusus. Kerja  bergilir  dikatakan  kontinyu  apabila  dikerjakan  selama  24  jam  setiap  hari
termasuk  hari  minggu  dan  hari  libur.  Colligan  et  al  1997  mendefinisikan  bahwa kerja  shift  merupakan  jadwal  jam  kerja  yang  berada  diluar  jam  kerja  normal  yang
dimulai  dari  sekitar  pukul  07.00  sampai  pukul  18.00,  dengan  lamanya  jam  kerja untuk  seorang  pekerja  7-8  jam  dalam  setiap  shiftnya.  Kemudian  La  Dou  1994
mendefinisikan  kerja  shift  sebagai  pekerjaan  yang  dilakukan  terutama  di  luar  jam kerja  normal.  Simanjuntak  1997  menjelaskan  bahwa  dalam  terminologinya  yang
dimaksud dengan kerja shift adalah kerja  yang dibagi secara bergiliran dalam waktu 24  jam.  Secara  terminologi  menurut  Nasution,  dkk  1989,  yang  dimaksud  dengan
shift  kerja  adalah  kerja  24  jam  dibagi  secara  bergiliran  dalam  waktu  2  jam.  Para pekerja  dibagi  atas  kelompok  kerja  dan  pada  umumnya  dibagi  atas  tiga  kelompok
dimana  lama  giliran  kerja  yaitu  8  jam.  Menurut  Center  for  Disease  Control  and Prevention,  US  Department  of  Health  and  Human  Service,  15.5  juta  orang  di  US
adalah pekerja shift dalam Mardi, 2008.
2 Alasan Diterapkannya Kerja Shift
Alasan  diterapkannya  kerja  shift  dibagi  menjadi  tiga  bagian  berdasarkan kepentingan kelompok, yaitu :
a Kepentingan Sosial
Perusahaan  yang  bergerak  dibidang  jasa  pelayanan  masyarakat  bertujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat  yang dibutuhkan setiap saat seperti
Rumah  Sakit,  transportasi,  pemadam  kebakaran,  polisi,  tenaga  listrik,  tenaga  air, dan lain sebagainya.
b Kepentingan Ekonomi
Hal ini terutama terjadi pada industri yang menggunakan mesin-mesin mahal sehingga  dibutuhkan  operasional  secara  kontinyu  untuk  mencapai  profit  yang
tinggi dan efisiensi penggunaan dari mesin-mesin tersebut. Bagi perusahaan yang bergerak  di  bidang  industri  berlakunya  kerja  shift  disebabkan  karena  proses
produksi  yang  lama  yaitu  lebih  dari  8  jam  sehingga  mesin  harus  dioperasikan secara  terus  menerus  seperti  pada  industri  kimia,  industri  manufaktur,
pertambangan, dan lain-lain.
c Kepentingan Individu
Walaupun  sebagian  besar  orang  tidak  menginginkan  bekerja  secara  shift terutama  shift  malam,  namun  tidak  jarang  yang  menginginkan  kerja  shift  dengan
alasan  ingin  memperoleh  gaji  atau  upah  yang  lebih  baik,  jumlah  pegawai  atau supervisor lebih sedikit, dapat berkumpul dengan keluarga pada siang hari, bekerja
pada  malam  hari  lebih  tenag,  transportasi  lancar  atau  tidak  macet,  atau  memang tidak tersedia pekerjaan lain untuk mereka.
3 Sistem Kerja Shift
Biasanya  kerja  shift  disusun  tergantung  pada  pekerjaan  dan  dari  perusahaan  atau industri  yang  bersangkutan.  Berbagai  macam  model  shift  kerja  dapat  diterapkan  di
berbagai  perusahaan.  Colligan  et  al  1997  menyebutkan  bahwa  terdapat  beberapa karakteristik dalam penyusunan jadwal kerja, yaitu:
a Waktu Shift
Pembagian waktu kerja shift menjadi 2 atau 3 shift biasanya diterapkan untuk perusahaan  yang  beroperasi  selama  24  jam.  Sedangkan  pengaturan  jadwal  mulai
dan  akhir  tergantung  dari  lamanya  shift.  Pembagian  jadwal  kerja  dapat  dilihat sebagai berikut:
1. Shift  pagi  shift  pertama,  dimulai  antara  pukul  05.00-08.00  dan  berakhir
antara pukul 14.00-18.00. 2.
Shift  sore  shift  kedua,  dimulai  antara  pukul  14.00-18.00  dan  berakhir antara pukul 22.00-02.00.
3. Shift malam shift ketiga, dimulai antara pukul 22.00=02.00 dan berakhir
antara pukul 05.00-08.00.
b Jadwal shift permanen atau rotasi
Pekerja  yang  bekerja  secara  permanen  shift  malam  tidak  mudah  beradaptasi walaupun  telah  bekerja  dalam  waktu  lama.  Memang  untuk  beberapa  orang
kadang-kadang  mudah  untuk  beradaptasi.  Dari  pengalaman,  orang-orang  yang bekerja  malam  permanen  mempunyai  metode  untuk  melawan  kelelahan  pada
malam  hari.  Tapi  walau  bagaimanapun  pekerja  malam  permanen  tersebut  masih akan merasakan lelah dan mengantuk pada malam berikutnya selain itu shift
Kelelahan terjadi karena banyak pekerja malam kembali bekerja siang harinya yang  semestinya  mereka  harus  beristirahat,  sehingga  mereka  tidak  pernah
sempurna  dalam  memenuhi  waktu  tidur  dan  istirahatnya  dalam  upaya mengadaptasikan irama tubuh untuk bangun pada malam hari. Kelelahan ini dapat
terjadi dari hari hari ke hari sehingga kelelahan tersebut dapat terakumulasi sampai pada level yang tidak aman.
Sedangkan  pada  pekerja  yang  bekerja  dengan  jadwal  shift  rotasi  dihadapkan pada permasalahan yang hampir sama dengan shift permanen. Karena waktu shift
yang selalu berubah, mereka tidak pernah secara sempurna untuk beradaptasi pada satu set jadwal kerja tersebut. Dengan demikian biasanya jadwal rotasi diterapkan
atas dasar keadilan terhadap pekerjanya. c
Kecepatan dan Arah Rotasi Adaptasi terhadap shift dipengaruhi oleh kecepatan rotasi dan arah dari rotasi.
Kecepatan  rotasi  artinya  jumlah  shift  pagi,  siang  dan  malam  yang  berturut –turut
sebelum  terjadinya  perubahan  shift.  La  Dou  1994  kecepatan  rotasi  kerja  shift terbagi  menjadi  dua  macam  yaitu  rotasi  lambat  dan  rotasi  cepat.  Rotasi  lambat
dimana pekerja mendapat giliran kerjanya setiap 5 hari, hal ini memberikan waktu kepada pekerja untuk beradaptasi baik secara fisiologik maupun sosial. Sedangkan
rotasi  cepat  dimana  pekerjanya  mendapat  giliran  kerjanya  setiap  1-3  hari,  hal  ini menyebabkan  pekerja  tidak  pernah  puas  beradaptasi  terhadap  shift  malam  dan
menyebabkan gangguan terhadap irama sirkardian. Sedangkan arah rotasi berarti: 1.
Rotasi maju adalah menurut arah jarum jam yaitu mulai dari shift pagi ke siang kemudian malam.
2. Rotasi  mundur adalah perubahan berlawanan arah jarum  jam  yaitu mulai
dari shift pagi ke malam kemudian siang. Beberapa  penelitian  menganjurkan  bahwa  rotasi  maju  lebih  baik  daripada
rotasi mundur. Karena rotasi maju lebih memudahkan untuk tidur lebih lambat dan bangun lebih telat sehingga tubuh akan merasa lebih segar dan siap untuk bekerja.
d Rasio istirahat kerja
Orang  yang  bekerja  selama  8  jam  mempunyai  16  jam  untuk  istirahat  dan melakukan  aktifitas  lainnya,  sedangkan  yang  bekerja  selama  12  jam  hanya
mempunyai  sisa  waktu  selama  12  jam  untuk  istirahat,  selain  itu  mereka  masih mempunyai tanggung jawab dan tugas lain di rumah yang tidak dapat digantikan,
sehingga  mereka  mengalami  ketidakpuasan  dengan  waktu  istirahat  dan  tidurnya. Oleh  karena  itu  istirahat  yang  sering  tapi  pendek  lebih  bermanfaat  daripada
istirahat  yang  panjang  tapi  jarang,  jadi  perlu  adanya  pertimbangan  tentang bagaimana istirahat selama shift dan lamanya istirahat.
e Shift yang teratur dan dapat diprediksikan
Dengan  melakukan  penyusunan  jadwal  kerja  shift  yang  teratur  dan  dapat diprediksikan  maka  akan  memudahkan  bagi  pekerja  untuk  membuat  jadwal
kegiatan di luar jam kerja.
Klasifikasi  shift  kerja  berdasarkan  Departemen  Kesehatan  Republik  Indonesia dalam Handayani 2008 :
1. Permanen atau tertutup
Yaitu  shift  yang  bersifat  permanen  atau  tetap.  Misalnya  perawat,  polisi,  dan lain-lain.
2. Rotasi
La Dou 1994 menggolongkan kerja shift berdasarkan beban kerja dengan rincian sebagai berikut:
1. Kontinyu  dengan  cakupan  seimbang  24  jam  sehari,  365  hari  setahun,  dengan
beban  kerja  yang  tetap  seperti  pada  pabrik  pembangkit  tenaga  nuklir, perusahaan pertambangan, kilang minyak dan lain-lain.
2. Kontinyu  dengan  cakupan  tidak  seimbang  24  jam  sehari,  365  hari  pertahun.
Memiliki  beban  kerja  yang  tidak  seragamdengan  cakupan  lebih  banyak dibutuhkan pada shift pagi seperti industri jasa, rumah sakit, kantor polisi.
3. Cakupan  shift  sesuai  dengan  kebutuhan  ekonomis,  dimana  waktu  kerja  tidak
selalu  24  jam  per  hari,  7  hari  per  minggu.  Shift  dapat  dihentikan  tergantung pada iklim bisnis bila pada jam atau hari tertentu tidak perlu dilakukan, artinya
shift  dapat  dihentikan  bila  bisnis  ekonomi  sedang  lesu  seperti  pada  industri mobil, manufaktur, dan lain-lain.
4. Kerja  shift  yang  tidak  teratur,  dikarenakan  kerja  shift  hanya  diperlukan
sewaktu-waktu dan jadwalnya tidak bisa diperirakan seperti pada petugas kereta api, dan lain-lain.
Menurut ILO 1998, desain dari sistem kerja shift adalah sebagai berikut: 1.
Permanen Yaitu kerja  shift  yang tidak bergilir  atau tetap dimana apabila seorang pekerja
mendapat shift malam maka ia akan shift malam terus. Shift malam yang permanen ini  mempunyai  efek  negatif  terhadap  kehidupan  keluarga,  misalnya  pekerja  yang
terkena shift malam permanen harus dapat menyesuaikan gaya hidup keluarganya dengan  jadwal  shiftnya,  efek  terhadap  kehidupan  seksual  dan  kemampuannya
dalam melaksanakn tugasnya di dalam keluarga dan yang lainnya. Selain memiliki efek negatif shift malam permanen juga memiliki efek positif diantaranya pekerja
memperoleh  penghasilan  yang  lebih.  Namun,  pada  dasarnya  shift  malam  yang permanen  tersebut  dapat  merusak  fungsi  tubuh,  tidur  dan  kesejahteraan.  Oleh
karena itu sistem ini tidak dianjurkan dipakai. 2.
Rotasi Sistem shift rotasi cepat lebih menguntungkan dibandingkan dengan shift yang
berotasi  seminggu  sekali,  karena  shift  ini  dapat  menjaga  irama  circardian  sesuai dengan  yang  seharusnya.  Selain  itu  sistem  shift  ini  memungkinkan  pekerja
memiliki  lebih  banyak  waktu  luang  di  sore  hari  untuk  melakukan  kegiatan sosialnya baik dengan keluarga maupun orang lain.
Pembagian menurut jumlah hari kerja malam yang berturut-turut paling sedikit ada tiga jenis Kuswadji, 1997:
1. Metropolitan rota
Pada sistem ini pekerja bekerja menurut giliran 2-2-2 pagi, pagi, siang, siang, malam, malam, libur, libur. Sistem ini banyak dipakai di Inggris. Pada sistem ini
hari libur Sabtu dan Minggu hanya terjadi sekali dalam seminggu.
Tabel 2.4 Metropolitan Rota Shift System
Minggu I Senin
Selasa Rabu
Kamis Jum’at
Sabtu Minggu
Pagi Pagi
Sore Sore
Malam Malam
Libur Minggu 5
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jum’at Sabtu
Minggu Malam
Malam Libur
Libur Pagi
Pagi Sore
Minggu 2 Senin
Selasa Rabu
Kamis Jum’at
Sabtu Minggu
Libur Pagi
Pagi Sore
Sore Malam
Malam Minggu 6
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jum’at Sabtu
Minggu Sore
Sore Malam
Malam Libur
Libur Pagi
Minggu 3 Senin
Selasa Rabu
Kamis Jum’at
Sabtu Minggu
Libur Libur
Pagi Pagi
Sore Sore
Malam Minggu 7
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jum’at Sabtu
Minggu Sore
Sore Malam
Malam Libur
Libur Pagi
Minggu 4 Senin
Selasa Rabu
Kamis Jum’at
Sabtu Minggu
Malam Libur
Libur Pagi
Pagi Sore
Sore Minggu 8
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jum’at Sabtu
Minggu Pagi
Sore Sore
Malam Malam
Libur Libur
Keterangan : Pagi pukul 06.00 – 14.00; sore pukul 14.00 – 22.00; malam pukul 22.00 –
06.00 waktu untuk memulai shift dapat berubah sesuai kondisi perusahaan.
2. Continental rota
Pada sistem ini pekerja bekerja menurut giliran 2-2-3 pagi, pagi, siang, siang, malam,  malam,  malam,  libur,  libur.  Sistem  ini  banyak  dipakai  di  negara-negara
daratan  Eropa.  Pada  sistem  ini  hari  libur  Sabtu  dan  Minggu  akan  terjadi  setiap  4 minggu.
Tabel 2.5 Continental Rota Shift System
1 Minggu I
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jum’at Sabtu
Minggu Pagi
Pagi Sore
Sore Malam
Malam Malam
Minggu 3 Senin
Selasa Rabu
Kamis Jum’at
Sabtu Minggu
Malam Malam
Libur Libur
Pagi Pagi
Pagi
Minggu 2 Senin
Selasa Rabu
Kamis Jum’at
Sabtu Minggu
Libur Libur
Pagi Pagi
Sore Sore
Sore Minggu 4
Senin Selasa
Rabu Kamis
Jum’at Sabtu
Minggu Sore
Sore Malam
Malam Libur
Libur Libur
Keterangan : Pagi pukul 06.00 – 14.00; sore pukul 14.00 – 22.00; malam pukul 22.00 –
06.00 waktu untuk memulai shift dapat berubah sesuai kondisi perusahaan.
3. Sistem 4 orang siklus 32 jam
Dalam  sistem  ini  lepas  jaga  tidak  ada  dan  tidak  ada  libur.  Keuntungannya adalah setiap orang akan mengalami tidak kerja pagi sebanyak lima kali seminggu
baik  buat  mereka  yang  sekolah  di  pagi  hari.  Pergantian  pada  tengah  malam, sehingga pekerja dapat selalu tidur pada malam hari sebelum bekerja atau sesudah
bekerja.
Tabel 2.6 Sistem 4 orang siklus 32 jam
Shift Hari dalam seminggu
S S  R K J S A S S  R K J S A
S S  R K J S A
Malam A B C D A B C
D A B C D A B C D A B C D A
Pagi D A B C D A B
C D A B C D A B C D A B C D
Sore C D A B C D A
B C D A B C D A B C D A B C
Malam B C D A B C D
A B C D A B C D A B C D A B
Pagi A B C D A B C
D A B C D A B C D A B C D A
Sore D A B C D A B
C D A B C D A B C D A B C D
Keterangan : malam pukul 00.00 – 08.00; pagi pukul 08.00 – 16.00; sore pukul 16.00 –
24.00 waktu untuk memulai shift dapat berubah sesuai kondisi perusahaan.
ABCD : orang pertama sampai orang ke empat
Menurut awal dan akhir jam kerja shift, lama satu shift, dan keteraturannya sistem Kuswadji, 1997 dapat dibagi sebagai berikut :
1. Sistem 3 shift biasa
Masing-masing pekerja akan mengalami 8 jam kerja yang sama selama 24 jam : pagi  antara  pukul  06.00
– 14.00; sore antara pukul 14.00 – 22.00; malam antara pukul  22.00
–  06.00.  shift  pagi  memungkinkan  keluarga  dapat  makan  bersama pada malam harinya, bisa mengerjakan hobby baik pada sore hari atau malamnya.
Bila shift pagi dimulai terlalu pagi misalnya pukul 04.00, akan sangat melelahkan
dan  tidur  malam  menjadi  lebih  singkat.  Shift  sore  sangat  tidak  baik  untuk kehidupan  sosial,  namun  sebaliknya  untuk  tidur  sangat  menguntungkan.  Shift
malam buruk dipandang dari berbagai segi. Tidur terganggu akibat berbagai sebab: bising  di  siang  hari,  tidur  terputus  karena  harus  makan  siang,  tidur  terus  sampai
sore. Akhirnya mereka mengalami kelelahan karena tidur yang tidak pulas. 2.
Sistem Amerika Menurut sistem ini Shift pagi mulai pukul 08.00
– 16.00, shift sore antara pukul 16.00
– 24.00 dan shift malam antara pukul 24.00 – 08.00. sistem ini memberikan keuntungan  fisiologik  dan  sosial.  Kesempatan  tidur  akan  banyak  terutama  pada
pekerja pagi dan sore. Setiap shift akan mengalami makan bersama keluarga paling sedikit sekali dalam sehari.
3. Sistem 12-12
Di  penambangan  minyak  lepas  pantai  dipakai  sistem  12 – 12. Selama 12 jam
shift pagi dan selama 12 jam shift malam. Jadwal antara 07.00 – 19.00 dan 19.00 –
07.00.  satu  minggu  kerja  siang  dan  satu  minggu  kerja  malam.  Setelah  dinas  2 minggu,  biasanya  setelah  shift  malam,  pulang  ke  rumah  dan  tinggal  dengan
keluarga. Dipandang dari sudut kesehatan kerja dan ergonomi kerja menurut cara demikian tidak baik, namun beberapa perkecualian dapat dilakukan, misalnya bila
pekerjaan i ni tidak terlalu berat. Bila pekerjaan shift baik siang atau malam, harus diikuti dengan istirahat 2 hari.
4 Strategi dalam Penyusunan Shift Kerja
Menurut  La  Dou 1994 terdapat  beberapa strategi  dalam  penyusunan kerja  shift, yaitu :
a Zombie Strategy
Metode ini digunakan pada perusahaan yang memiliki model kerja yang tidak dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan perusahaan. Sehingga dalam metode ini tubuh
pekerjalah  yang  harus  mneyesuaikan  diri  dengan  keadaan  yang  ada.  Metode  ini cocok untuk shift yang bersifat permanen, dalam metode ini disarankan agar pekrja
tidur  secara  bergantian  dan  pihak  perusahaan  menyediakan  tempat  untuk  pekerja beristirahat.
b Throught-it-out Strategy
Pada metode ini pekerja yang melaksnakan shift malam akan berotasi dengan cepat. Jam kerja shift malam yaitu sekitar pukul 20.00 sampai pukul 24.00. metode
ini memberikan jeda waktu istirahat sebelum pekerja menjalani shift malam selala tiga hari berturut-turut kemudian diikuti dengan hari libur dan memulai kerja pada
minggu berikutnya.
c Circadian Strategy
Strategi ini berawal dari penyesuaian irama tubuh dan bertujuan memberikan peluang sosialisasi bagi pekerja. Pada strategi ini pekerja melaksanakan pola shift
dimulai  dengan  dua  minggu  pertama  shift  pagi,  dua  minggu  kemudian  shift  sore dan  shift  malam  pada  minggu  keliam.  Dengan  metode  ini  tubuh  bisa  lebih
beradaptasi dengan baik.
Tabel 2.7 Circadian Strategy
Richard M. Coleman
Minggu Hari
Minggu Hari
S S
R K
J S
M S
S R
K J
S M
1 P
P P
P P
- -
2 P
P P
P P
- -
3 S
S S
S S
- -
4 S
S S
S S
- -
5 M
M M
M M
M M
6 M
M M
- -
- -
Sumber: scheduling Shift Work Richard M. Coleman Keterangan :
P : Shift pagi S : Shift sore
M : Shift malam   : Libur
d Anchor Sleep Strategy
Strategi  ini  merupakan  kombinasi  antara  Zombie  strategy  dan  circadian strategy.  Pekerja  dapat  tidur  terlambat  sampai  pukul  03.00  dan  terbangun  pada
pukul  11.00,  hal  ini  disebut  owl  strategy  karena  pekerja  tidur  pada  siang  hari seperti  burung  hantu.  Biasanya  strategi  ini  disukai  oleh  pekerja  yang  tidak
menyukai  sosialisasi  dan  strategi  ini  tidak  disukai  oleh  pekerja  yang  sudah berkeluarga.
Tabel 2.8 Anchor Sleep Strategy
Richard M. Coleman Anchor
Sleep Anchor
Sleep
Minggu ke – 1
Minggu ke – 2
S S
R K
J S
M S
S R
K J
S M
M M
- -
M M
M -
- M
M -
- -
Sumber: scheduling Shift Work Richard M. Coleman Keterangan :
M : Shift malam
 : Libur
: pada hari rabu dan kamis minggu pertama serta hari senin dan selasa minggu kedua, pekerja akan tidur terlambat hingga pukul 03.00 dan terbangun sampai
pukul 11.00.
e Fixed- shift Strategy
Strategi  ini  lebih  diutamakan  pada  jumlah  tim  yang  relatif  kecil  dan  efektif untuk pekerja  yang menjalani shift pagi dan sore namun tidak untuk pekerja  shift
malam.
Dalam  Al’qur’an,  Allah  SWT  juga  telah  menjelaskan  bahwa  Dia  telah menciptakan  waktu  siang  agar  manusia  bekerja  dan  mencari  nafkah  dan  waktu  malam
merupakan  waktu  yang  disediakan  untuk  istirahat.  Sebagaimana  tertuang  dalam  surat Al-Qashash : 73, Ar-Ruum : 23, dan An-
Naba’ : 9-11 Al-Qashash ayat 73
Artinya: “Dan  karena  rahmat-Nya,  Dia  jadikan  untukmu  malam  dan  siang,  supaya
kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia- Nya pada siang hari dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
” Pergantian  siang  dan  malam  dengan  fungsinya  masing-masing  yaitu  siang  yang
digunakan  untuk  berusaha  mencari  rezeki  dan  malam  digunakan  untuk  istirahat melepaskan  lelah,  sehingga  pulih  kembali  tenaga  yang  telah  dipergunakan  pada  siang
harinya,  adalah  suatu  rahmat  besar  dari  Allah  SWT  yang  tak  ternilai  harganya,  yang wajib  di  syukuri.  Sesuatu  nikmat  yang  tak  dapat  disyukuri  akan  hilang  lenyap  dicabut
dan ditarik kembali oleh Allah SWT.
AR Ruum ayat 23
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan
siang  hari  dan  usahamu  mencari  sebagian  dari  karuniaNya.  Sesungguhnya pada  yang  demikian  itu  benar-benar  terdapat  tanda-tanda  bagi  kaum  yang
mendengarkan. ”
Ayat ini masih membicarakan tentang tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah, alam semesta dan hubungannya dengan keadaan manusia. Pergantian siang dan malam,
serta  tidurnya  manusia  di  malam  hari  dan  bangunnya  mencari  rezeki  di  siang  hari. Manusia  tidur  di  malam  hari  agar  badannya  mendapatkan  ketenangan  dan  istirahat,
untuk memulihkan tenaga-tenaga  yang digunakan waktu bangunnya. Tidur dan bangun itu silih berganti dalam kehidupan manusia, seperti silih bergantinya siang dan malam di
alam semesta ini. Dengan keadaan yang silih berganti itu seperti tidur dan bangun bagi manusia. Ia akan mengetahui nikmat Allah serta kebaikan Nya. Di waktu tidur manusia
akan  mendapatkan  makanan  yang  baik  bagi  organ  tubuhnya  begitu  juga  dia  akan mendapatkan di waktu bangun pergerakan anggota tubuhnya dengan leluasa.
Dalam  ayat  ini  tidur  di  dahulukan  dari  bangun,  padahal  kelihatannya  bangun  itu lebih  penting  dari  pada  tidur.  Karena  di  waktu  bangun  itu  orang  bekerja  berusaha  dan
melaksanakan  tugas.  Tugas  dan  kewajibannya  dalam  hidup,  yang  terkandung  dalam perkataan Nya.
“dan usahamu mancari sebagian dari karunia Nya”. Agar nikmat tidur
itu  diperhatikan.  Pada  umumnya  manusia  itu  sedikit  sekali  yang  memperhatikannya. Tidur merupakan pengasingan manusia dan kesibukan-kesibukan hidup, dan terputusnya
hubungan  antara  jiwanya  dengan  Zatnya  sendiri.  Seakan-akan  identitasnya  hilang  di waktu itu. Dari segi inilah kebanyakan manusia memandang tidur itu sebagai suatu hal
yang  tidak  penting.  Ini  adalah  pengertian  yang  sudah  salah  dalam  memahami  nikmat yang besar itu yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia.
Apabila  tidur  dianggap  sebagai  nikmat  nyata,  maka  sesungguhnya  Allah  SWT telah  menyediakan  malam  sebagai  waktu  yang  tepat  untuk  tidur.  Tidur  adalah  nikmat
yang jelas seperti terbaca dalam firman Allah SWT dalam Q.S Al-Qashash ayat 72 :
Artinya: Katakanlah : “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang
itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan  malam  kepadamu  yang  kamu  beristirahat  padanya?  Maka
apakah kamu tidak memperhatikan?”. Malam  itu  tak  ubahnya  sebagai  layar  yang  menutupi  makhluk-makhluk  hidup
termasuk manusia. Lalu Dia mengantarkan mereka kepada ketenangan, kemudian tidur. Sesungguhnya malam  itu merupakan kekuasaan yang memaksakan kehendaknya.
Sebagaimana  siang  yang  juga  merupakan  kekuasaan  yang  memaksakan  kehendaknya kepada  semua  makhluk  hidup.  Yang  terdahulu  untuk  tidur,  dan  yang  terakhir  untuk
bangun. Yang tedahulu adalah mati kecil, karena dalam waktu tidur itu Allah memegang
jiwa manusia kemudian dilepaskannya di wkatu dia bangun di siang hari, agar ia dapat bekerja,  dan  disempurnaknnya  ajalnya  yang  telah  di  tentukan  Nya.  Allah  berfirman
dalam Q.S ayat Al- An’am ayat 60 :
Artinya: “Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa
yang kamu kerjakan pada siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang  hari  untuk  disempurnakan  umurmu  yang  telah  di  tentukan,  kemudian
kepada Allah-lah kamu kembali ”.
An- Naba’ ayat 9-11
Ayat 9:
Artinya: “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,”
Dan  Kami  jadikan  tidurmu  pada  malam  hari  untuk  beristirahat  dari  kesibukan pekerjaan pada siang hari, agar mengahasilkan berbagai-bagai mata pencaharian, supaya
dengan  istirahat  waktu  tidur  itu,  dapat  mengembalikan  daya  dan  kekuatan  untuk melangsungkan  pekerjaanmu  pada  keesokan  harinya.  Seandainya  tidak  diselingi  oleh
istirahat  tidur  tentu  kekuatan  akan  merosot  sehingga  tidak  dapat  melangsungkan  tugas sehari-hari.
Ayat 10:
Artinya : “Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian[1546],”
[1546].  Malam  itu  disebut  sebagai  pakaian  karena  malam  itu  gelap  menutupi jagat sebagai pakaian menutupi tubuh manusia.
Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Maksudnya malam itu gelap menutupi permukaan  bumi  sebagaimana  pakaian  menutup  tubuh  manusia.  Hal  itu  berarti  bahwa
malam  itu berfungsi  sebagai  pakaian bagi  manusia  yang dapat  menutupi  aurat  manusia di  waktu  tidur  dari  pandangan  orang-orang  yang  mungkin  melihatnya.  Demikian  pula
sebagai  pakaian,  maka  gelap  malam  itu  dapat  melindungi  dan  menyembunyikan seseorang yang tidur dari bahaya atau musuh yang sedang mengancam.
Ayat 11:
Artinya: “Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,”
Dan kami jadikan siang untuk berusaha dan mencari rezeki yang diperlukan dalam kehidupan dan untuk hidup bermasyarakat.
Begitulah  Allah  memberikan  umat  islam  nikmat  begitu  luar  biasanya  dan  ajaran islam  yang  sangat  menganjurkan  kepada  manusia  agar  menggunakan  waktu  dengan
tepat dan sesuai dengan kebutuhan. Manusia dianjurkan untuk senantiasa hidup dengan penuh keteraturan dan keseimbangan. Namun tidak semua sektor pekerjaan yang mampu
menerapkan  firman  Allah  SWT  tersebut  dengan  beberapa  alasan,  dan  terkadang  ada sesuatu pekerjaan tertentu yang menuntut pekerjanya untuk bekerja pada waktu malam,
misalnya pekerja-pekerja di Rumah Sakit. Keinginan akan hasil produksi yang maksimal mengharuskan  suatu  perusahaan  atau  instansi  yang  memperkerjakan  tenaga  kerja
melakukan  kerja  bergilir  Shift  Work  pagi,  siang,  dan  malam  yang  mengharuskan karyawan dipekerjakan 24 jam dengan penjadwalan atau rotasi tertentu Astrand, 1986.
Colligan  et  al  1997  menyebutkan  bahwa  efek  yang  ditimbulkan  dari  shift  kerja yaitu efek dalam waktu singkat maupun efek dalam jangka waktu yang lama. Efek kerja
shift  dalam  waktu  singkat  terdiri  dari  perubahan  irama  sirkadian,  terganggunya  pola tidur  dan  gangguan  psikososial.  Sedangkan  efek  untuk  jangka  panjang  yaitu  gangguan
pencernaan  dan  gangguan  jantung.  Kuswadji  1997  dalam  penelitiannya  mengenai pengaturan  kerja  pekerja  shift  dijelaskan  bahwa  terdapat  beberapa  gangguan  kesehatan
yang dirasakan oleh pekerja shift salah satunya adalah 80 akan mengalami kelelahan. Pheasant  1991  menyatakan  bahwa  para  pekerja  di  sektor  industri  pada  negara
berkembang menggunakan shift kerja antara 15 dan 30. Setiap sistem shift memiliki keuntungan  dan  kerugian.  Dari  sistem  tersebut  dapat  menimbulkan  akibat  pada
kenyamanan, kesehatan, kehidupan sosial, dan performance kerja. Pada  penelitian  yang  dilakukan  Yusri  2006,  menunjukkan  bahwa  pekerja  pada
shift    malam  mengalami  kelelahan  tingkat  sedang  yaitu  sebesar  53,3,  sedangkan pekerja  pada  shift  pagi  sebanyak  33,3  mengalami  kelelahan  sedang.  Berdasarkan  uji
statistik  diketahui  bahwa  terdapat  hubungan  yang  bermakna  antara  kerja  shift    dengan kejadian  kelelahan  dengan  p  value  =  0,000.  Penelitian  lain  oleh  Tarigan  2006,
diketahui  bahwa  pekerja  merasa  sangat  lelah  paling  banyak  pada  pekerja  shift    malam yaitu sebesar 50. Pada hasil uji statistik menunjukkan bahwa shift  kerja berpengaruh
terhadap terjadinya kelelahan kerja.
Ketika  bekerja  shift  merupakan  keharusan  dan  tidak  bisa  memilih,  maka  ada beberapa  strategi  yang  dapat  dilakukan  agar  tetap  sehat.  Diantaranya,  usahakan  untuk
cukup  tidur  agar  kualitas  tidur  terjaga.  Olahraga  teratur  juga  sangat  dianjurkan  untuk menjaga daya tahan tubuh. Beberapa teknik relaksasi juga dipercaya akan menurunkan
beban  mental  dan  tingkat  stress.  Pilih  teknik  relaksasi  yang  paling  mudah  seperti mendengarkan  musik  yang  menenangkan,  bersosialisasi  dengan  teman,  atau  menekuni
hobi. Selain itu, tentunya dianjurkan pula untuk mengkonsumsi diet yang sehat.
2.2.8 Keadaan yang Monoton