Kerangka Konsep Hipotesis KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

95

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Agar tujuan penelitian dapat terlaksana, maka diperlukan kerangka konsep sebagai dasar untuk melakukan penelitian dan menjawab permasalahan yang ada. Kerangka konsep ini mengacu kepada kerangka teori Grandjean 1988 dalam Budiono dkk 2003, Suma’mur 1989, Silaban 1998, dan Tarwaka et al 2004. Kerangka konsep yang akan menjadi pengarah dalam penelitian ini yaitu terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Variabel independen terdiri dari umur, jenis kelamin, masa kerja, status gizi, Shift kerja, beban kerja, risiko ergonomi pekerjaan. Sedangkan variabel dependennya adalah kelelahan kerja. Namun dalam penelitian ini variabel status kesehatan tidak di teliti karena homogen seluruh responden memiliki kesehatan yang baik, variabel jam kerja tidak diikutsertakan karena terdapat homogenitas pada responden dimana seluruh responden mengalami kerja selama 8 jam kerja; keadaan yang monoton tidak masuk dalam penelitian karena pekerjaan pada karyawan instalasi gizi bersifat dinamis dan tidak monoton; faktor lingkungan pekerjaan suhu, kebisingan, pencahayaan dan getaran tidak diikutsertakan oleh peneliti karena bersifat homogen dan keterbatasan penelitian. Hubungan antara beberapa variabel tersebut digambarkan dalam bagan 3.1 sebagai berikut : Variabel Independen Variabel Dependen Bagan 3.1 Kerangka Konsep Kelelahan Kerja Karakteristik pekerja :  Umur  Jenis kelamin  Masa kerja  Status gizi Kelelahan Kerja Pada Karyawan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Pasar Rebo Jakarta Tahun 2011 Karakteristik pekerjaan :  Kerja Shift  Beban kerja  Risiko ergonomi pekerjaan 97

3.2 Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Dependen

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Dependen Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Kelelahan Kerja Keadaan menurunnya kapasitas kerja dan ketahanan kerja yang ditandai oleh sensasi lelah dan reaksi motor yang dihasilkan dari pengukuran waktu reaksi pada karyawan di Instalasi Gizi RSUD Pasar Rebo. Reaction Timer Test Pengukuran langsung 0. Kelelahan Kerja Berat KKB : waktu reaksi 580.0 milidetik 1. Kelelahan Kerja Sedang KKS : waktu reaksi 410.0-580.0 milidetik 2. Kelelahan Kerja Ringan KKR : waktu reaksi 240.0-410.0 milidetik 3. Normal N : waktu reaksi 150.0-240.0 milidetik Ordinal

3.2.2 Variabel Independen

Tabel 3.2.2 Definisi Operasional Variabel Independen No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1. Umur Jumlah tahun yang dihitung mulai dari responden lahir hingga saat penelitian berlangsung Sisinta, 2005  Dengan pembulatan 6 bulan masuk ke tahun berikutnya Wawancara Kuesioner Tahun Rasio 2. Jenis Kelamin Perbedaan biologis dan fisologis yang dibawa sejak lahir dan tidak dapat diubah yang terdiri dari perempuan dan laki-laki Putri, 2008 dimana perempuan lebih berisiko terjadinya kelelahan kerja. Wawancara Kuesioner 0. Perempuan 1. Laki-laki Ordinal 3. Masa Kerja Akumulasi waktu dimana pekerja telah menjalani pekerjaan sebagai karyawan di instalasi gizi Malcom, 1998. Wawancara Kuesioner 0. Jika responden bekerja selama 10 tahun di Instalasi Gizi 1. Jika responden bekerja selama 6-10 tahun di Instalasi Gizi 2. Jika responden bekerja selama 6 tahun di Instalasi Gizi Budiono, 2003 Ordinal No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 4. Status Gizi Ukuran tubuh pekerja yang didapatkan dari perbandingan Berat Badan BB dan Tinggi Badan TB dikelompokkan menjadi 3, yaitu Underweight, Normal Over Weight dibandingkan dengan standar yang ditetapkan Depkes RI, 2003. Pengukuran Berat Badan Tinggi Badan, menilai status gizi dengan IMT = Berat badan kg Tinggi badan m x Tinggi badan m Kuesioner Timbangan dan Meteran - Laki-laki 0. Obesitas IMT 27 kgm 2 1. Overweight Gemuk IMT 25-27 kgm 2 2. Normal IMT 18-25 kgm 2 3. Kurus IMT 18 kgm 2 - Perempuan 0. Obesitas IMT 27 kgm 2 1. OverweightGemuk IMT 23-27 kgm 2 2. Normal IMT 17-23 kgm 2 3. Kurus IMT 17 kgm 2 Ordinal 5. Shift Kerja Pergantian kerja yang dilakukan oleh pekerja secara bergilir jadwal shift rotasi dan terdapat jadwal khusus. Kerja bergilir dikatakan kontinyu apabila dikerjakan selama 24 jam setiap hari termasuk hari minggu dan hari libur dengan waktu 3 shift. ILO, 1998 Wawancara Kuesioner 0. Shift 3 shift Malam 22.00 – 06.00 1. Shift 2 shift Siang 14.00 – 22.00 2. Shift 1 shift Pagi 06.00 – 14.00 Ordinal No. Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 6. Beban Kerja Aktivitas responden dalam menerima beban dari luar tubuhnya berupa beban kerja fisik tarwaka, et al, 2004 Observasi, wawancara Menilai aktifitas kerja Tabel Penilaian pekerjaan 0. Beban kerja sangat berat = 520 Kkaljam 1. Beban kerja berat = 300-415 Kkaljam 2. Beban kerja sedang = 180-300 Kkaljam 3. Beban kerja ringan = 180 Kkaljam TLV and BEIs, 2007 Ordinal 7. Risiko Ergonomi Pekerjaan berdasarkan RULA Skor akhir dari hasil mengidentifikasi risiko ergonomi pekerjaan dengan menggunakan metode RULA. 1. Merekam aktivitas kerja dengan menggunakan kamera 2. Menilai postur responden dengan menggunakan metode RULA serta mengukur dengan menggunakan busur. 3. Menghitung lamanya waktu melakukan aktivitas pekerjaan. - Kamera - Busur - Stopwatch - Timbangan 0. Resiko tinggi, skor 7 1. Resiko sedang, skor 5- 6 2. Resiko rendah, skor 3- 4 3. dapat di terima, skor 1- 2 Ordinal Risiko Ergonomi Pekerjaan berdasarkan REBA Skor akhir dari hasil mengidentifikasi risiko ergonomi pekerjaan dengan menggunakan metode REBA. 1. Merekam aktivitas kerja dengan menggunakan kamera 2. Menilai postur responden dengan menggunakan metode REBA serta mengukur dengan menggunakan busur. 3. Menghitung lamanya waktu melakukan aktivitas pekerjaan. - Kamera - Busur - Stopwatch - Timbangan 0. Resiko sangat tinggi, skor 11-15 1. Resiko tinggi, skor 8- 10 2. Resiko sedang, skor 4- 7 3. Resiko rendah, skor 2- 3 4. dapat di abaikan, skor 1 Ordinal

3.2 Hipotesis

1. Ada hubungan antara umur dengan kelelahan kerja pada karyawan di instalasi gizi RSUD Pasar Rebo Jakarta Tahun 2011. 2. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan kelelahan kerja pada karyawan di instalasi gizi RSUD Pasar Rebo Jakarta Tahun 2011. 3. Ada hubungan antara masa kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan di instalasi gizi RSUD Pasar Rebo Jakarta Tahun 2011. 4. Ada hubungan antara status gizi dengan kelelahan kerja pada karyawan di instalasi gizi RSUD Pasar Rebo Jakarta Tahun 2011. 5. Ada hubungan antara Shift kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan di instalasi gizi RSUD Pasar Rebo Jakarta Tahun 2011. 6. Ada hubungan antara beban kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan di instalasi gizi RSUD Pasar Rebo Jakarta Tahun 2011. 7. Ada hubungan antara risiko ergonomi pekerjaan dengan kelelahan kerja pada karyawan di instalasi gizi RSUD Pasar Rebo Jakarta Tahun 2011. 103

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi analitik observasional dengan pendekatan Cross Sectional dimana variabel-variabel independen dan variabel dependen diamati secara bersamaan pada periode waktu yang sama.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan oktober 2010 s.d Maret 2011 dan lokasi penelitian bertempat di Instalasi Gizi RSUD Pasar Rebo Jakarta.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Pasar Rebo Jakarta berjumlah 32 karyawan, yaitu dapat di lihat pada tabel 4.1: