pekerja untuk bekerja tanpa kelelahan dan gangguan fisiologis yang berarti Tarwaka, et al, 2004.
Seorang tenaga kerja memiliki kemampuan tersendiri dalam hubungannya dengan beban kerja. Mungkin diantara mereka lebih cocok untuk beban fisik, mental, atau
sosial. Namun sebagai persamaan yang umum, mereka hanya mampu memikul beban sampai suatu berat tertentu. Bahkan ada beban yang dirasa optimal bagi seseorang.
Inilah maksud penempatan seorang tenaga kerja yang tepat pada pekerjaan yang tepat Depnaker, 1990.
Beban kerja dapat ditentukan dengan merujuk kepada jumlah kalori yang dikeluarkan dalam melakukan pekerjaan per satuan waktu. Beban kerja dihitung dengan
menggunakan rumus estimating metabolic heat production rates by task analysis, seperti yang tertera pada tabel 2.9 :
Tabel 2.9 Penilaian pekerjaan
A. Posisi dan pergerakan badan kcalmin
Sitting 0,3
Standing 0,6
Walking 2,0-3,0
Walking uphill Add 0,8 kcal per meter rise
B. Type of Work Average
kcalmin Range
kcalmin
Hand Work Light
Heavy 0,4
0,9 0,2-1,2
Work, one arm: Light
Heavy 1,0
1,8 0,7-2,5
Work, both arms: Light
Heavy 1,5
2,5 1,0-3,5
Work, whole body Light
Moderate Heavy
Very Heavy 3,5
5,0 7,0
9,0 2,5-9,0
C. Basal Metabolism 1,0
1,0 For a “standard” worker of 70 kg body weight 154 lbs and 1,8 m
2
body surface 19,4 ft
2
. Sumber: Criteria for recommended Standard Occupational Exposure to Hot
Environments. Revised Standard 1986, NIOSH
Tabel 2.10 NAB Iklim Kerja Indeks Suhu Basah dan Bola ISBB Berdasarkan TLV 2007
Pengaturan waktu kerja
Setiap jam Waktu kerja
Ringan Sedang
Berat Sangat Berat
75 - 100 50 - 50
25 - 50 0 - 25
31,0 31,0
32,0 32,5
28,0 29,0
30,0 31,5
27,5 29,0
30,5 27,9
30,0 Sumber: TLV and BEIs Tahun 2007
Catatan: -
Beban kerja ringan membutuhkan kalori 180 Kkaljam -
Beban kerja sedang membutuhkan kalori 180 – 300 Kkaljam -
Beban kerja berat membutuhkan kalori 300 – 415 Kkaljam -
Beban kerja sangat berat membutuhkan kalori 520 Kkaljam
Perkiraan panas metabolik dapat dilakukan dengan menggunakan estimasi panas metabolik berdasarkan TLV 2007. Tabel berikut dibawah ini menunjukkan klasifikasi
tingkat metabolisme tubuh berdasarkan aktivitas.
Tabel 2.11 Tingkat Metabolik Tubuh Berdasarkan TLV 2007
Kategori Tingkat Metabolik
Istirahat 115 Kkaljam
Ringan 180 Kkaljam
Sedang 300 Kkaljam
Berat 415 Kkaljam
Sangat Berat 520 Kkaljam
Penelitian mengenai beban kerja dengan kelelahan kerja yang dilakukan diperoleh hasil bahwa pekerja yang mengalami kelelahan kerja lebih banyak pada pekerja dengan
beban kerja berat yaitu sebanyak 41 orang 60,3. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue 0,042 yang berarti bahwa ada hubungan bermakna antara beban
kerja dengan kelelahan kerja atau semakin berat beban kerja semakin berat tingkat kelelahan kerja. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Farida 2008 pada
pekerja pembuatan tahu, berdasarkan hasil uji statistik yang disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan tingkat kelelahan dengan nilai
pvalue = 0,001. Handayani 2005 dalam penelitiannya didapatkan hasil bahwa rata-rata denyut nadi kerja yaitu 127,98 denyutmenit. Hasil uji statistik menyatakan bahwa ada
hubungan bermakna anatara beban kerja dengan tingkat kelelahan p=0,004.
2.2.10 Risiko Ergonomi Pekerjaan