Upaya Penanggulangan Kelelahan Kerja

2.3 Upaya Penanggulangan Kelelahan Kerja

Timbulnya rasa lelah dalam diri manusia merupakan proses yang terakumulasi dari berbagai penyebab dan mendatangkan ketegangan stress yang dialami tubuh manusia. Untuk menghindari akumulasi kelelahan yang terlalu berlebihan, diperlukan adanya keseimbangan antara sumber datangnya kelelahan faktor penyebab kelelahan dengan proses pemulihan recovery. Proses pemulihan dapat dilakukan dengan cara memberikan waktu istirahat yang cukup dan terjadwal. Mengelola kelelahan kerja bisa dilakukan oleh setiap individu dan atau secara terorganisasi. Tujuannya adalah meningkatkan kinerja individu melalui pemulihan kondisi fisik dan mental. Secara individu bisa dilakukan dengan prakarsa karyawan bersangkutan. Merekalah yang sangat mengetahui jenis dan bobot kelelahan yang dihadapinya mulai dari yang ringan sampai yang berat. Sementara organisasi atau perusahaan dapat melaksanakan program peningkatan kinerja karyawan secara terencana dan reguler dimana di dalamnya ada subprogram mengurangi kelelahan kerja karyawan. Pendekatannya cenderung beragam yang sangat bergantung pada jenis kelelahan dan penyebabnya. Untuk itu diperlukan langkah-langkah sistematis Hiukencana, 2010. Untuk melakukan pemulihan kelelahan kerja secara spesifik maka harus berdasarkan pertimbangan lingkup, frekuensi dan bobot kelelahan kerja. Namun secara umum langkah-langkah yang perlu dilakukan individu karyawan adalah: menelaah penyebab mengapa terjadi kelelahan kerja, kapan saja, dimana, dan ketika mengerjakan apa, jika dirasa terlalu berat perlu melakukan konsultasi dengan orang yang ahli dan berpengalaman, melakukan pemulihan kelelahan dengan cara berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, bersosialisasi, relaksasi, dan bila dianggap perlu berobat ke dokter; dan meminta cuti kerja Hiukencana, 2010. Sementara itu mengatasi kelelahan kerja oleh perusahaan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut: melakukan analisis kinerja karyawan dan organisasi, menelaah hubungan kinerja dengan kelelahan kerja karyawan, menganalisis jenis uraian kerja dan beban kerja hubungannya dengan kinerja, menyusun program peningkatan kinerja khususnya subprogram mengurangi kelelahan kerja termasuk menentukan beban kerja optimum dan membangun lingkungan kerja yang nyaman, melaksanakan program peningkatan kinerja secara teratur, dan mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan program dan kinerja karyawanorganisasi Hiukencana, 2010. Kelelahan dapat dihilangkan dengan berbagai cara yaitu melakukan rotasi sehingga pekerja tidak melakukan pekerjaan yang sama selama berjam-jam, memberi kesempatan pada pekerja untuk berbicara dengan rekannya, meningkatkan kondisi lingkungan kerja seperti memperbaiki lingkungan kerja, memberikan waktu istirahat yang cukup Budiono, 2003. Kelelahan dapat dikurangi dengan berbagai cara yang ditujukan kepada keadaan umum dan lingkungan fisik di tempat kerja, misalnya dengan pengaturan jam kerja, pemberian kesempatan istirahat yang t epat Suma’mur P.K., 1996:192. Penerapan ergonomi sangat membantu, monotoni dan tegangan dapat dikurangi dengan penggunaan warna serta dekorasi pada lingkungan kerja. Demikian pula organisasi proses produksi yang tepat, selanjutnya usaha ditujukan kepada kebisingan, tekanan panas, pengudaraan dan penerangan yang baik Suma’mur P.K., 1996:193. Untuk mencegah dan mengatasi memburuknya kondisi kerja akibat faktor kelelahan pada tenaga kerja disarankan agar A.M. Sugeng Budiono, dkk, 2003:91: 1 Memperkenalkan perubahan pada rancangan produk 2 Merubah metode kerja menjadi lebih efisien dan efektif 3 Menerapkan penggunaan peralatan dan piranti kerja yang memenuhi standar ergonomi 4 Menjadwalkan waktu istirahat yang cukup bagi seorang tenaga kerja 5 Menciptakan suasana lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi tenaga kerja 6 Melakukan pengujian dan evaluasi kinerja tenaga kerja secara periodik 7 Menerapkan sasaran produktivitas kerja berdasarkan pendekatan manusiawi dan fleksibilitas yang tinggi. Pusat Kesehatan Kerja Depkes RI, Berikut merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelelahan: 1 Lingkungan kerja bebas dari zat berbahaya, penerangan memadai sesuai dengan jenis pekerjaan yang dihadapi, pengaturan udara yang adekuat, bebas dari kebisingan, getaran, serta ketidaknyamanan. 2 Waktu kerja diselingi istirahat pendek dan istirahat untuk makan. 3 Kesehatan umum dijaga dan di monitor. 4 Pemberian gizi kerja yang memadai sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerja. 5 Beban kerja berat tidak berlangsung lama. 6 Tempat tinggal diusahakan sedekat mungkin dengan tempat kerja, kalau perlu bagi tenaga kerja dengan tempat tinggal jauh diusahakan transportasi dari perusahaan. 7 Pembinaan mental secara teratur dan berkala dalam rangka stabilitas kerja dan kehidupannya. 8 Disediakan fasilitas rekreasi, waktu reaksi dan istirahat dilaksanakan secara baik. 9 Cuti dan liburan diselenggarakan sebaik-baiknya. 10 Diberikan perhatian khusus pada kelompok tertentu seperti tenaga kerja beda usia, wanita hamil dan menyusui, tenaga kerja dengan kerja gilir di malam hari, tenaga baru pindahan. 11 Mengusahakan tenaga kerja bebas alkohol, narkoba dan obat berbahaya.

2.4 Pelayanan Gizi Rumah Sakit