Metode Pengobatannya. Akidah Akhlak Dalam Perspektif Islam

158 ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yan beriman” QS : Yunus, ayat 57. 2. Tobat adalah menyesali atas segala kesalahan dan meninggalkan kesalahan itu, serta bertekad tidak akan mengulangi lagi untuk selama- lamanya. Orang yang telah tobat ini, menjadi bersihsehat rohaninya kembali. Nabi Muhammad Saw. dalam hal ini bersabda yang artinya. “Orang yang tobat dari dosa sama seperti orang yagn tidak berdosa ” HR. Baihaqi. Bahkan Allah berfirman : هَ َناَكَ اَنَسَح ْمِ ِتاَ يَس هَ دَبي َكِ َل أَف اًحِلاَص ًََ َع َلِ َعَ َنَمآَ َ اَت ْنَم هَِإ اً يِحَر اًروفَغ 19 Artinya: “Kecuali orang-orang yang tobat, dan beriman dan mengerjakan amal sholeh, mereka itu diganti Allah kejahatannya dengan kebaikan, dan Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang” QS : Al-Furqan, ayat 70. Jadi orang-orang yang telah tobat, akan diganti oleh Allah kejahatannya dengan kebaikan. Dengan demikian, kejahatan karena sakit, kebaikan karena sehat. Jadi tobat menyembuhkan penyakit rohani. 3. Mawas diri waspada. Nabi Muhammad Saw. bersabda dalam haditsnya yang berbunyi, “Berbahagialah orang yang sibuk dengan aibnya sendiri, dari pada dengan aib orang lain ” HR. Al Bazar. Mawas diri ialah memandang dalam segala gerak-gerik badan dan batin. Orang yang seperti ini, tidak mungkin akan melakukan perbuatan- perbuatan yang buruk dikarenakan setiap perbuatan buruk itu akan jelas nampak olehnya. Jadi, dengan kewaspadaan penyakit rohani dapat disembuhkan. 4. Sadar. Sadar yaitu mengerti dan menghayati. Di sinilah orang yang sadar tidak akan mau mengerjakan yang buruk disebabkan ia mengerti bahwa itu buruk dan ia mampu menghayati keburukannya. Dengan demikian untuk penyembuhan penyakit rohani, pengertian harus diperhalusdiperdalam, dan penghayatan kepada yang baik diperbanyak. Allah berfirman: نورصْبم ْمه اذإف اورَكذت ناطْيَشلا نم ٌفئاط ْم َسم اذإ ا ْوقَتا نيذَلا َنإ 102 159 Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu, apabila mereka dibayangi gangguan syetan, mereka ingat kepada Allah dan mereka sadar akan kesalahannya ” QS: Al-A’raf, ayat 201. Oleh karena itulah mereka tidak bisa dihinggapi penyakit rohani. Hal ini disebabkan, begitu penyebabnya mengenai mereka, maka mereka cepat ingat dan sadar. َنيِ اَغْلا َنِم َكَعَبهتا ِنَم هَِإ ناَطْلس ْمِ ْيَلَع َكَل َسْيَل ِداَبِع هنِإ 11 Artinya: “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku taqwa tidak ada kekuasaan bagimu syetan atas mereka” QS : Al Hijr, ayat 42. 5. Ibadat. Terutama sholat, zikir, dan do’a. ولقْلا ُنِ َ ْطَت ِ هَ ِرْكِ ِب َََأ ِ هَ ِرْكِ ِب ْم بولق ُنِ َ ْطَتَ اونَمآ َنيِ هلا 18 Artinya : “Yang beriman dan tenteram hati mereka dengan ingat kepada Allah. Ketahuilah dengan ingat kepada Allah, bisa tentram hati manusia” QS : Ar Ra’du, ayat 28. Hati yang tentram adalah tanda sehat. Untuk mengingat Allah itu yang utama adalah sholat. ِرْكِ ِل َ ََهصلا ِمِقَأَ يِنْدبْعاَف اَنَأ هَِإ َهَلِإ ََ هَ اَنَأ يِنهنِإ 91 Artinya: “Sungguh Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku” QS: Thoha, ayat 14. Sedang do’a adalah jantung ibadah. Nabi Muhammad Saw. bersabda dalam hadits yang artinya: “Do’a itu adalah jantung ibadah” HR. Turmudzi. Jadi, dengan ibadah terutama sholat, zikir dan do’a akan membuat rohani sehat. 6. Amal-amal sholeh yang lain. Allah berfirman : ِ ولقْلا َوْقَت ْنِم اَ هنِإَف ِ هَ َرِئاَعَش ْم ظَعي ْنَمَ َكِلَ 51 160 Artinya: “Demikianlah, barang siapa yang membesarkan syi’ar agama Allah, sesungguhnya itu adalah bukti daripada rohani yang sehat” QS: Al-Hajj, ayat 32. Itulah antara lain, metode pengobatan penyakit rohani itu. Karena itu marilah beragama dengan baik, beribadat, berdo’a, berzikir dan beramal sholeh yang banyak, agar rohani kita selalu sehat. Rohani yang diterima Allah: Seperti yang telah diuraikan di atas, rohani itu asalnya sehat. tetapi setelah datang ke dunia ini, karena beberapa sebab ia menjadi sakit. Kemudian Allah menurunkan agamanya, sebagai obatnya, karena Allah menghendaki agar ia tetap sehat, sebab Ia baru mau menerima kembali, kalau dalam keadaan sehat. Firman Allah : ا ميِلَس بْلَقِب َ هَ ىَتَأ ْنَم هَ 81 Artinya : “Kecuali orang yang datang kepada Allah dengan rohani yang sehat “ QS : Asy-Syuara’, ayat 89. Kalau datang dalam keadaan sakit harus diobati dulu di dalam neraka. Setelah sehat, baru boleh datang menghadap. Sedang untuk menghadap di dunia ini saja dengan sholat harus suci dari najis dan hadats. Karena itu marilah kita pelihata kesehatan rohani kita dengan mengamalkan semua perintah Allah dan menghentikan semua larangan- Nya. Bayangkan kalau semua orang bersedia kembali kepada diri sendiri dahulu, sebelum berkeinginan untuk melihat, mengoreksi dan menilai orang lain, bayangkan bila semua orang demikian, dan mendasarkan seluruh aktifitasnya pada hati yang bersih dan tak disertai kedengkian, kesombongan, maka akan terwujud masyarakat yang damai dengan hati sejuk. 161 161

BAB XII ETIKA IDEAL

A. Pengertian Etika.

Secara etimologi ilmu asal usul bahasa etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak kesusilaan atau adat Achmad Charris Zubair, 1980 : 13. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonsia, etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak moral. W.J.S Poerwadarminta, 1991 : 276. Dari pengertian kebahasaan ini terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku manusia. Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput, kandang, habitat; kebiasaan, adat, akhlak, perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak ta etha artinya adalah : adat kebiasaan. Dan arti terakhir inilah yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya istilah “etika” yang oleh Filsuf Yunani besar Aristoteles 384-322 SM sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Jadi, jika kita membatasi diri pada asal usul kata ini, maka “etika” berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Dengan memakai istilah modern, dapat dikatakan juga bahwa etika membahas “konfensi-konfensi sos ial” yang ditentukan dalam masyarakat. Definisi tentang Etika dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis definisi, yaitu sebagai berikut : 1. Etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang nilai baik dan buruk dari prilaku manusia. 2. Etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya prilaku manusia dalam kehidupan bersama. 3. Etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normative, dan evaluative yang hanya memberikan nilai baik dan buruknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Etika adalah : ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban 162 moral. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat. Etika terbagi atas dua, yaitu : 1 Etika Umum, ialah etika yang membahas tentang kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia itu secara etis. Etika inilah yang dijadikan dasar dan pegangan manusia untuk bertindak dan digunakan sebagai tolak ukur penilaian baik buruknya suatu tindakan. 2. Etika Khusus, ialah penerapan moral dasar dalam bidang pendidikan yang khusus, misalnya olahraga, bisnis, atau profesi tertentu. Dari sinilah nanti akan ada etika bisnis dan etika profesi K. Bertens, 2015: 3. Macam-macam Etika: Ada dua macam etika yang harus dipahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia : 1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika Deskriptif ini memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau dambil. 2. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan. Etika secara umum dapat dibagi menjadi: 1. Etika umum, yaitu etka yang berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana nmanusia bertindak secara etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolok ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogikan dengan ilmu dan pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori- teori. 2. Etika khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus, penerapan ini bisa berwujud: bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penetapan itu dapat juga berwujud bagaimana saya menilai prilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatar belakangi