102
هَ كل ك اق ٌ شب ينْسسْ ي ْمل ٌ ل يل ن كي ىه أ ْ لاق اً ْمأ ىضق ا إ ءاشي ام قلْخي
ن كيف ْنك هل قي ا ه إف
47 Artinya:
Dia Maryam berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang
menyen tuhku?” Dia Allah berfirman,”demikian Allah menciptakan apa
yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata
kepadanya,”jadilah” maka jadilah sesuatu itu” Q.S. Ali Imran, Ayat 47.
أ ناك لْبق ْنم اْ لخ ني هلا يف هَ ةهنس هل هَ ض ف ا يف ج ح ْنم يبهنلا ىلع ناك ام ْم
اً ْقم اً ق هَ
38 Artinya: “dan ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku”
Q.S. Al-Ahzab, ayat 38.
نْي ْجهنلا انْي ه
10 Artinya:
”dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan jalan kebajikan dan jalan kejahatan
” Q.S.AL-Balad, ayat 10.
B. Tingkatan Qadha’ dan Qadar
Menurut Ahlussunnah Wal Jamaah, qadha dan qadar mempunyai empat tingkatan :
1. Pertama : Al-„Ilm pengetahuan.
Artinya mengimani dan meyakini bahwa Allah Swt. Maha Mengetahui atas segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Dia
mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, secara umum maupun terperinci, baik itu termasuk perbuatan-Nya sendiri atau perbuatan
makhluk-Nya. Tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi-Nya.
2. Kedua : Al-Kitabah penulisan.
Artinya, mengimani bahwa Allah Swt. telah menuliskan ketetapa segala sesuatu di dalam Lauh Mahfuzh.
Kedua tingkatan ini sama-sama dijelaskan oleh Allah Swt. dalam Firman-Nya:
سي هَ ىلع كل هنإ اتك يف كل هنإ ضْ ْْا ءا هسلا يف ام ملْعي هَ هنأ ْملْعت ْملأ ٌ ي
70
103
Artinya: “Apakah kamu tidak mengetahu bahwa sesungguhnya Allah
mengetahu i apa saja yang ada di langit dan di bumi; bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kita LauhMahfuzh. Sesungguhnya
yang demikian itu amat mudah bagi Allah” QS: Al-Hajj, ayat70.
Dalam ayat ini disebutkan lebih dahulu bahwa Allah Swt. mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi, kemudian dikatakan bahwa yang
demikian itu tertulis dalam sebuah kitab Lauh Mahfuzh.
3. Ketiga: Al-Masyiah kehendak.
Artinya: Bahwa segala sesuatu, yang terjadi atau tidak terjadi, di langit dan di bumi, adalah dengan kehendak Allah Swt. Hal ini dinyatakan dengan
jelas dalam Al- Qur’an Al-Karim. Dan Allah Swt. telah menetapkan bahwa
apa yang diperbuat-Nya, serta apa yang diperbuat para hamba-Nya juga dengan kehendak-Nya. Firman Allah:
ميقتْسي ْنأ ْمكْنم ءاش ْن ل
28
ني لاعْلا ُ هَ ءاشي ْنأ هَإ ن ءاشت ام
29 Artinya:
“yaitu bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapa tmenghendaki menempuh jalan itu
kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam” QS: At-Takwir,
ayat 28-29. 4.
Keempat: Al–Khalq penciptaan Artinya mengimani bahwa Allah Swt. pencipta segala sesuatu. Apa
yang ada di langit dan di bumi penciptanya tiada lain kecuali Allah Swt. Sampai
“kematian” lawan dari kehidupan itupun diciptakan Allah.
فغْلا زيزعْلا ه ًَ ع نسْحأ ْمكُيأ ْمك لْبيل ايحْلا تْ ْلا قلخ هلا
2 Artinya:
“Yang menjadikan hidup dan mati, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya” QS: Al-Mulk, ayat 2.
C. Kajian Takdir dan macam-macamnya.
1. At-
Taqdiirul „Aam takdir yang bersifat umum At-
Taqdiirul „Aam adalah takdir Rabb untuk seluruh alam, dalam arti Dia mengetahuinya dengan ilmu-Nya, mencatatnya, menghendaki
dan juga menciptakannya.