14
terhadap  sesuatu.  Adapun  makna  Akidah  secara  Syara’  adalah  iman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, hari
akhir,  serta  kepada  qadar  baik  dan  qadar  buruk.  Akidah  yang  benar adalah  fundament  bagi  bangunan  Agama  serta  merupakan  syarat
sahnya amal. Hal ini sebagaimana Firman Allah :.
هب  ءاقل  جْ ي ناك  ْن ف  ٌ حا  ٌهلإ  ْمك لإ ا ه أ  هيلإ ىح ي  ْمكلْثم  ٌ شب ا أ ا ه إ  ْلق هب   دابعب ْ ْشي َ  اًحلاص  ًَ ع ْل ْعيْلف
اً حأ
110
”Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: “Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu
adalah  Tuhan  Y ang  Esa.”  Barangsiapa  mengharap  perjumpaan
dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang salih dan  janganlah  ia  mempersekutukan  seorangpun  dalam  beribadat
kepada Tuhannya ” QS : Al-Kahfi, ayat 110.
Ilmu  Kalam  juga  disebut  Ilmu  Aqidah  dikarenakan  pokok pembicaraannya  ialah  pokok-pokok  kepercayaan  agama  yang  menjadi
dasar agama Islam. Jadi, Aqidah Ilmu Kalam ialah ilmu yang mempelajari ikatankeyakinan
seseorang tentang
masalah ketuhanan
dengan menggunakan  dalil-dalil  fikiran  disertai  dalil  naqli.  Dengan  demikian,
aqidah  adalah  ikatan  dari  suatu  sistem  keyakinan  yang  diyakini kebenarannya,  yang  tertanam  dalam  hati,  diucapkan  dengan  lisan  dan
diamalkan  dengan  perbuatan.  Ikatan  dalam  akidah  merupakan  perjanjian luhur antara makhluk dan Penciptanya.
3. Kalam  atau  Ilmu  Kalam, menurut  bahasa  berarti  dua  kata,  Ilmu  dan
kalam:  Ilmu  adalah  pembahasan  sesuatu  obyek  kajian  tertentu,  dan kalam  adalah  perkataan  atau  sabdafirman  Allah  dari  segi  perdebatan
ulama’ kalam atau mutakalimin yang berkaitan dengan Tuhan dari segi aspek  keberadaan,  sifat-sifat,  perbuatan  dan  hal  lain  yang  berkaitan
dengan Tuhan. Ibnu Khaldun mengatakan, ilmu kalam adalah ilmu yang mengandung
argument-argumen  rasional  untuk  mebela  akidah-akidah  imaniah  dan
mengandung penolakan terhadap golongan bid’ah dalam bidang akidah menyimpang,  dari  mazhab  salaf  dan  madzahab  ahlis  Sunnah  Gholib,
Achmad, 2005 : 7. Muhammad Abduh berpendapat, tauhid aadalah ilmu yang melakukan
bahasan tentang Allah, sifat-sifat yang wajib dan yang boleh ditetapkan bagi-Nya,  serta  yang  wajib  dinafikan  dinegasikan  dari-Nya,  tentang
para rasul untuk menetapkan apa yang wajib apa yang boleh, dan yang terlarang dinisbahkan kepadanya
Ibid, h 8.
15
Ahmad Fua al-Ahwani, Ilmu Kalam adalah memperkuat akidah-akidah agama  dengan  argument-argument  rasional  Gholib,  Achmad,  2005:
8.
Oleh karena itu,  Ilmu Kalam adalah tidak lain dari usaha pemahaman yang  dilakukan  oleh  para  ulama  kalam  mutakallimin  tentang  akidah
Islam yang terkandung dalam dalil naqli Al- Qur’an dan hadist untuk
menetapkan,  menjelaskan  atau  membela  akidah  Islam  serta  menolak akidah yang salah atau bertentangan dengan akidah Islam.
Dari  uraian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  persamaan  ilmu  tauhid, akidah  dan  kalam  adalah  illmu  yang  menjadi  pokok  kajian  dan
bahasannya  sama-sama  Tuhan  Allah  Swt,  keberadaan-Nya,  sifat-Nya, perbuatan-Nya. Allah maha esa tiada sekutu bagi-Nya dan tiada tuhan
selain  Allah  la  ilaha  illa  Allah,  sifatnya  yang  maha  kuasa,  maha mengetahui,  maha  mendengar,  maha  melihat  dan  sifat-sifat  yang
lainnya.
Perbuatan Allah
af‟‟al  Allah  tiada  yang  dapat menandinginya,  tetapi  Allah  tidak  semena-mena,  penuh  dengan
keadilan dan bertanggung jawab terhadap makhluk ciptaan-Nya. Sedangkan perbedaan antara ilmu tauhid, akidah dan kalam adalah ;
a.
Tauhid,  lebih  spesifik,  yaitu  menegaskan  bahwa  Allah  meliputi seluruh  pengesaan  dalam  arti  mempersatukan  segenap  kekuatan
tauhidul quwwah, dimana hanya Allahlah satu-satunya Tuhan la ilaha  illa  Allah  dan  hanya  Allah  yang  patut  disembah  tauhid
uluhiyyah dan hanya  Allah sang pencipta, pemelihara jagad raya, pemberi  rizki  kepada  makhluk-Nya  tauhid  rububiyyah,  serta
Allah yang memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang maha agung, maha bijaksana, maha melihat mendengar dll  tauhid asma wa al-
sifat.
b. Aqidah,  lebih  khusus,  yaitu  mmembicarakan  suatu  ikatan
keyakinan akidah antara seoarang yang meyakini atau mengimani dengan  yang  diimani,  yang  merupakan  perjanjian  luhur  antara
seorang hamba dengan tuhan-Nya, tertanam dalam hati tashdiq al- qalb,  dan  diucapkan  dengan  lisan  tasmiyatun  bil  lisan,  serta
mengamalkan dengan perbuatan amalun bil-arkan.
c. Kalam. adalah kata-kata atau firman Allah  yang menjadi bahasan
dengan  perdebatan-perdebatan  logika  yang  rasional  serta  diikuti dengan  argementasi  dan  methodologi  yang  masuk  akal  oleh  para
ahli  kalam  mutakallimin,  untuk  menyelesaikan  masalah ketuhanan dengan segala aspeknya.