Pengertian Etika. Akidah Akhlak Dalam Perspektif Islam

162 moral. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat. Etika terbagi atas dua, yaitu : 1 Etika Umum, ialah etika yang membahas tentang kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia itu secara etis. Etika inilah yang dijadikan dasar dan pegangan manusia untuk bertindak dan digunakan sebagai tolak ukur penilaian baik buruknya suatu tindakan. 2. Etika Khusus, ialah penerapan moral dasar dalam bidang pendidikan yang khusus, misalnya olahraga, bisnis, atau profesi tertentu. Dari sinilah nanti akan ada etika bisnis dan etika profesi K. Bertens, 2015: 3. Macam-macam Etika: Ada dua macam etika yang harus dipahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia : 1. Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika Deskriptif ini memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau dambil. 2. Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan. Etika secara umum dapat dibagi menjadi: 1. Etika umum, yaitu etka yang berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana nmanusia bertindak secara etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolok ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogikan dengan ilmu dan pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori- teori. 2. Etika khusus, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus, penerapan ini bisa berwujud: bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penetapan itu dapat juga berwujud bagaimana saya menilai prilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatar belakangi 163 oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tindakan, dari teori serta prinsip moral dasar yang ada di baliknya. Etika khusus dibagi lagi menjadi dua bagian : a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dari sikap manusia terhadap diri sendiri. b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola prilaku manusia. Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun secara kelembagaan keluarga, masyarakaat, negara, sikap kritis terhadap pandangan-pandangan dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggunga jawab umat manusia terhadap lingkungan hidup.

B. Unsur-unsur Pokok dalam Etika.

Wacana etika melibatkan pelaku dan sistem nilai etis yang dipunyai setiap orang individu ataupun kolektif masyarakat. Oleh sebab itu, wacana etika mempunyai beberapa unsur pokok. Unsur-unsur pokok tersebut adalah: 1. Kebebasan. Kebebasan adalah unsur pokok utama dalam wacana etika. Etika menjadi besifat rasional karena etika selalu mengandalkan kebebasan. Dapat dikatakan kebebasan adalah unsur hakiki etika. Dalam filsafat, pengertian kebebasan adalah manusia untuk menentukan dirinya sendiri. Kebebasan lebih bermakna positif, dan ia ada sebagai konsekuwensi dan adanya potensi manusia untuk dapat berpikir dan berkehendak. 2. Tanggung Jawab adalah kemampuan manusia atau individu yang menyadari bahwa seluruh tindakannya mempunyai konsekuensi. Artinya, seorang manusia itu harus memiliki kemampuan dalam menjawab segala pertanyaan yang akan timbul dari tindakan-tindakan yang akan diperbuatnya. Tanggung jawab berarti bahwa orang merasa tidak bisa mengelak, bila diminta penjelasan atas tindakannya. Orang harus bertanggung jawab atas segala sesuatu yang disebabkan olehnya, 164 tanggung jawab merupakan pembatasan dari kebebasan yang dimiliki oleh setiap manusia. Dengan adanya rasa tanggung jawab, maka kebebasan yang diberikan kepada setiap individu tidak akan terjadi kekacauan atau hal-hal yang tidak diinginkan oleh masyarakat. 3. Hati Nurani, adalah penghayatan tentang nilai baik atau buruk suatu perbuatan yang dihasilkan oleh manusia. Hati nuranilah yang memerintahkan atau melarang tindakan itu baik atau buruk menurut situasi, waktu dan kondisi tertentu. Dengan demikian, hati nurani sangat berhubungan dengan kesadaran. Kesadaran adalah ke- sanggupan manusia dalam mengenal diri sendiri. Pada dasarnya hati nurani merupakan ungkapan dan norma yang bersifat subyektif.

4. Prinsip-prinsip moral dasar, adalah beberapa tatanan yang perlu

diketahui yang bertujuan memotifasikan tindakan individu dalam kerangka nilai moral tertentu. Etika selalu memuat unsur hakiki bagi seluruh program tindakan moral. Prinsip tindakan moral mengandalkan pemahaman menyeluruh setiap individu atas seluruh tindakannya yang dilakukan sebagai manusia. Setidaknya ada tiga prinsip dasar kesadaran moral. Prinsip-prinsip itu ialah : Prinsip bersikap baik, prinsip memiliki rasa keadilan, dan prinsip memilki rasa hormat. C. Analisis tentang Konsep Etika para Filosof Muslim. Beberapa konsep etika filosof muslim mencerminkan pengaruh aliran- aliran filsafat Yunani. Karya-karya tentang moral yang mula-mula ditulis Al-Kindi sebagai filosof muslim pertama, sangat dipengaruhi oleh Socrates. Pengaruh klasik lainnya bisa juga dilihat dalam karya-filosof beraliran platonic seperti Abu Bakar Al-Razi, yang mengikuti pembagian Plato tentang pembagian-pembagian jiwa, dan kalangan Neoplatonisme seperti Al-Farabi, yang mendiskusikan tentang kejahatan. Di dalam karya etika Ibn Maskawih kelihatan adanya pengaruh aliran platonic dan dimensi politik yang sebelumnya tak ada, maka pada saat itu mulai tampak. Di dalam karya etika Maskawih, ia mencabangkan tiga macam kebajikan menjadi kebijaksanaan, keberanian dan kesederhanaan. Dimensi politik muncul secara penuh dalam tulisan-tulisan Nasir al-Din al-Tusi yang menggambarkan jauh lebih baik mengenai kesatuan organis antara politik dan etika dari pendahulunya.