57
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional karena pengambilan data variabel independen dan variabel
dependen dilakukan dalam waktu bersamaan. Desain ini digunakan karena rancangan penelitian ini mudah dilaksanakan, sederhana, ekonomis dalam hal
waktu, dan hasilnya dapat diperoleh dengan cepat Notoatmodjo, 2005. Desain dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui dan mempelajari hubungan
antara variabel independen yaitu umur ibu, pendidikan ibu, tingkat pengetahuan ibu, sikap ibu, status bekerja ibu, pendapatan keluarga, jarak tempuh dari rumah
ke posyandu, kepemilikan KMS, perilaku kader, perilaku petugas kesehatan dan perilaku tokoh masyarakat dengan variabel dependen yaitu partisipasi ibu balita
ke Posyandu.
4.2 Lokasi dan waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April - November tahun 2010 di Kelurahan Rempoa Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan.
4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari unit didalam pengamatan yang akan dilakukan Sabri, 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
ibu yang memiliki anak balita usia 12-59 bulan yang tinggal di Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan
yang berjumlah 1653 anak balita.
4.3.2 Sampel
Sebagian dari populasi yang nilaikarakteristiknya diukur dan yang nantinya dipakai untuk menduga karakteristik dari populasi Sabri, 2008.
Sampel pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak balita yang bertempat tinggal di Kelurahan Rempoa dan pernah datang ke Posyandu
yang berjumlah 222 ibu balita. Jumlah sampel pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi
Ariawan, 1998, yaitu:
2 2
1 2
2 2
1 1
1 2
1
1 1
1 2
P P
P P
P P
z P
P z
n
Keterangan : n = Jumlah sampel yang dibutuhkan
2 1
= Nilai Z pada derajat kepercayaan 1-
α2 atau derajat kepercayaan α pada uji dua sisi two tail, yaitu sebesar 10 = 1,64.
1
= Nilai Z pada kekuatan uji 1- β, yaitu 80 = 0,84
P = Proporsi rata-rata = P1+ P22 = 41,8
1
P = Proporsi partisipasi kurang ke Posyandu berdasarkan pendidikan
ibu yang rendah yaitu 50.
2
P = Proporsi partisipasi kurang ke Posyandu berdasarkan pendidikan
ibu yang tinggi yaitu 33,6 Nilai P1 dan P2 diperoleh dari penelitian Sambas, 2002.
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh jumlah sampel sebanyak 111 sampel yang kemudian dikalikan dua menjadi 222 orang.
Cara pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode simple random sampling sampel acak sederhana, dengan
langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menyusun frame sampling kerangka sampel yang berisi daftar nama
seluruh ibu dari keluarga balita berusia 12-59 bulan yang terdaftar di buku format 3 Posyandu di Kelurahan Rempoa.
2. Melakukan pengambilan secara acak pengundian sampel terhadap beberapa ibu dari keluarga balita sebagaimana terdaftar dalam
kerangka sampel sampai terambil 222 ibu balita. Nama-nama ibu balita yang terambil merupakan sampel dalam penelitian ini. Apabila
ada ibu yang mempunyai 2 balita, maka yang dijadikan sampel adalah balita yang usianya lebih muda.
4.4 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data
Notoadmodjo, 2005. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi tentang umur ibu, pendidikan
ibu anak balita, tingkat pengetahuan, sikap, status bekerja, pendapatan keluarga, jarak tempuh dari rumah ke posyandu, kepemilikan KMS, perilaku kader,
perilaku petugas kesehatan dan perilaku tokoh masyarakat untuk mengetahui partisipasi ibu balita ke Posyandu. Berikut kuesioner yang akan dipakai dalam
penelitian ini:
a. Partisipasi ibu balita ke Posyandu
Untuk mengetahui partisipasi ibu balita ke Posyandu, peneliti menggunakan pertanyaan bagian I yang terdapat pada kuesioner. Variabel ini
diukur melalui satu pertanyaan tentang partisipasi ibu balita ke Posyandu dalam 6 bulan terakhir, variabel ini di kategorikan menjadi dua berdasarkan
Depkes RI 2007 yai tu “tidak aktif” jika responden berpartisipasi ke
Posyandu 4 kali berturut-turut dan “aktif” jika responden berpartisipasi ke
Posyandu 4 kali berturut-turut.
b. Umur