6.3 Umur  Ibu  dan  Hubungannya  dengan  Partisipasi  ke  Posyandu  di
Kelurahan Rempoa
Umur  berpengaruh  terhadap  terbentuknya  kemampuan,  karena kemampuan  yang  dimiliki  dapat  diperoleh  melalui  pengalaman  sehari-hari  di
luar  faktor  pendidikannya  Sedioetama,  2006.  Menurut  Kresno  1997  dalam Dharmawati  2010  umur  adalah  salah  satu  aspek  sosial  yang  berpengaruh
terhadap perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu balita di Kelurahan Rempoa
lebih  banyak  pada  kelompok  umur  20  atau  29  tahun.  Berdasarkan  hasil penelitian  juga  diketahui  bahwa  persentase  ibu  balita  yang  berpartisipasi  tidak
aktif  ke  Posyandu  lebih  banyak  pada  ibu  balita  yang  berumur  20  atau  29 tahun dibanding dengan  ibu  yang berumur 20-29 tahun. Hal  ini sesuai dengan
pernyataan  Hurlock  dalam  Gabriel  2008  bahwa  faktor  usia  muda  cenderung menjadikan ibu untuk mendahulukan kepentingan sendiri daripada kepentingan
anaknya.  Begitu  juga  Sunyoto  dalam  Arinta  2010  mengatakan  adanya pengalaman bahwa seseorang yang sudah lanjut usia maka penerimaan terhadap
hal  baru  semakin  rendah  dikarenakan  mereka  memiliki  kecenderungan  selalu bertahan  dengan  nilai-nilai  lama  sehingga  diperkirakan  sulit  menerima  hal-hal
yang sifatnya baru.  Dengan demikian,  ibu  yang  memiliki kedua umur tersebut cenderung  akan  mempengaruhi  perilaku  mereka  yaitu  dengan  berpartisipasi
tidak aktif ke Posyandu.
Berdasarkan  hasil  uji  statistik  juga  menunjukkan  tidak  terdapat hubungan  yang  signifikan  antara  umur  ibu  balita  dengan  partisipasi  ke
Posyandu  dengan  nilai  p=  0,441  p  0,1.  Hasil  penelitian  ini  tidak  sejalan dengan penelitian Susenas 1986 dalam Alibbirwin 2001 yang menyebutkan
bahwa terdapat hubungan antara umur ibu dengan status gizi balita. Dimana ibu yang  berumur  antara  20-29  tahun  memiliki  kecenderungan  untuk  memiliki
balita  dengan  status  gizi  baik  yang  salah  satu  faktor  mendukungnya  adalah berpartisipasi aktif ke Posyandu.
Tidak  adanya  hubungan  antara  umur  ibu  dengan  partisipasi  ibu  ke Posyandu kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain, seperti pengetahuan yang
dimiliki  ibu  balita.  Berdasarkan  hasil  uji  interaksi  antara  umur  ibu  dengan pengetahuan ibu diketahui bahwa ibu balita yang memiliki umur berisiko 20
atau  29  tahun  cenderung  memiliki  pengetahuan  yang  kurang  dibanding dengan  ibu  balita  yang  berumur  tidak  berisiko  20-29  tahun.  Dengan
pengetahuan  kurang  yang  dimiliki  ibu  balita  mengenai  Posyandu,  maka  ada kecenderungan berpengaruh terhadap terbentuknya perilakunya yaitu ibu balita
tidak  berpartisipasi  aktif  ke  Posyandu.  Sebagaimana  Notoatmodjo  2003 mengatakan bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya  perilaku  seseorang,  karena  dengan  perilaku  yang  tidak  didasari pengetahuan akan sulit dipertahankan kelanggengannya.
6.4 Pendidikan  Ibu  dan  Hubungannya  dengan  Partisipasi  ke  Posyandu  di