Agar dapat diperoleh kesimpulan yang tepat, ada atau tidaknya otokolerasi. Dalam membandingkan hasil penghitungan statistik DW dengan
tabel DW, sehingga DW kemudian mempermudah pemahaman dengan penjelasan melalui tabel berikut :
Gambar 3.1 Gambar Durbin-Waston
8
H. Analisis Regresi
Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang datanya digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua variable atau lebih.
9
Analisis regresi ini berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Dan memastikan agar koefisien slop tidak sama
dengan nol, karena apabila nol maka dapat dikatakan bahwa variabel independen tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Berkaitan dengan hal tersebut
maka semua koefisien regresi harus di uji, terdapat dua jenis uji yaitu uji F dan uji t.
8
Nachrowi, Nachrowi D, Hardiua Usman, Pendek atan Populer dan Prak tis Ek onometrika Untuk Analisis Ek onomi dan Keuangan, Jakarta, LP FEUI, 2006, h.191
9
Ali Mauludi, Statistik a I, Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006, h.81.
d
1
4 d
U
4-d
U
4-d
L
Tidak tahu
Tidak tahu
Kolerasi positif Tidak ada
positif Kolerasi negatif
Analisa dilakukan terhadap hipotesis yang telah penulis kemukakan, dalam pengujian ini akan digunakan uji statistika, yang meliputi uji t, uji F, dan
dilihat juga koefisien determinan R
2
. Pengujian terhadap data-data dilakukan dengan menggunakan alat SPSS 16.
1. Uji Simultan Uji F
Uji F diperuntukkan guna melakuakan uji hipotesis koefisien slope secara bersamaan. Hipotesisnya dapat ditulis sebagai berikut:
Hipotesis : Ho :
β =
β
1
= β
2
= 0 independen variable secara bersama-sama tidak mempengaruhi dependen variable
Ho : β
≠ β
1
≠ β
2
≠ 0 independen variable secara bersama-sama mempengaruhi dependen variable
f
tabel
= df N-k ; k-1, α tertentu 0,05 df = n-k
keterangan : df
: degree of freedom n
: jumlah observasi k
: independen variable