Variabel Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS

lapangan pada kenyataannya pengaruh dari Jakarta Islamic Index JII dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS terhadap Nilai Aktiva Bersih NAB produk unit link campuran hanya sebesar 97.9, berarti terjadi penurunan nilai koefisien determinasi sebesar 0.7 98 - 97.9 = 0.1.

E. Pengujian persamaan Regresi

Berdasarkan hasil output SPSS di atas, maka dapat diperoleh sebuah persamaan regresi yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Persamaan dari hubungan antara variabel Jakarta Islamic Indeks JII dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah dengan Nilai Aktiva Bersih NAB produk unit link campuran adalah sebagai berikut: Y = 0.654 + 1.040 JII + 0.19 SBIS Dari model regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Nilai konstanta sebesar 0.654, menyatakan bahwa jika variabel

independen bernilai nol atau tidak ada pengaruh dari variabel independen, maka besarnya Y Nilai Aktiva Bersih NAB produk unit link campuran adalah sebesar 0.654. 2. Nilai koefisien regresi X 1 JII sebesar +1.040, berarti setiap penambahan 1 point dari variabel JII X 1 maka akan menaikkan Nilai Aktiva Bersih NAB produk unit link campuran sebesar 1.040 point, dengan asumsi variabel lain diabaikan dan konstan. 3. Nilai koefisien regresi X 2 SBIS sebesar +0.19, berarti setiap penambahan 1 point dari variabel SBIS X 2 maka nilai Nilai Aktiva Bersih NAB produk unit link campuran sebesar 0,19 point, dengan asumsi variabel lain diabaikan dan konstan.

F. Interpretasi Hasil Regresi

a. Varibel Independen

Berdasarkan analisis yang penulis lakukan menunjukkan bahwa nilai F hitung lebih besar dari F tabel 662.335 3.385 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari α 0,05 atau 0,000 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama Jakarta Islamic Indeks atau JII X1 dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah atau SBIS X2 secara bersama- sama mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap Nilai Aktiva Bersih NAB Produk unit link campuran Y. Dengan melihat hasil uji F dimana variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, hal ini bisa terlihat dari data-data histori masing-masing variabel independen yaitu variabel JII dan SBIS sejak periode Januari 2008 – Juni 2010. Untuk variabel JII pada tabel 4.1 selama periode Januari 2008 – Juni 2010 menunjukkan nilai JII tertinggi terjadi pada bulan Febuari 2008 dengan nilai Rp 508,945 dan nilai JII terendah terjadi pada bulan Oktober 2008 yaitu dengan nilai Rp 193,683.