Proses Investasi Teori Investasi

2. Analisis fundamental Analisis fundamental digunakan untuk menghitung nilai intrinsik suatu saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. 10 Berupaya mengidentifikasikan prospek perusahaan lewat analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya untuk bisa memperkirakan harga saham di masa yang akan datang, dengan cara: 11 a. Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang. b. Menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Tahapan melakukan analisis fundamental secara umum yaitu analisis ekonomi, analisis industri, siklus kehidupan produk, analisis perusahaan yang mengeluarkan saham, dan rasio-rasio keuangan untuk memperhatikan seperti kebijaksanaan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan penjualan perusahaan, pertumbuhan laba, perkembangan tingkat bunga, dan sebagainya yang mungkin mempengaruhi harga saham kondisi pasar. 10 Djoko Susanto Dan Agus Sabardi, Analisis Tek nik al Di Bursa Efek , Cet.1, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2010, h.21 11 Suad Husnan, Dasar – Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas, cet.II, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2001, h.315. c. Pembentukkan portofolio Portofolio berarti sekumpulan investasi tahap ini menyangkut indentifikasi sekuritas – sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan diinvestasikan pada masing – masing sekuritas tersebut. d. Melakukan revisi portofolio Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya, dengan maksud bahwa portofolio yang sekarang dimiliki tidak lagi optimal, atau tidak sesuai dengan preferensi risiko pemodal, maka pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas – sekuritas yang membentuk portofolio tersebut. e. Evaluasi kinerja portofolio Dalam tahap ini pemodal melakukan penilaian terhadap kinerja Performance portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang di peroleh maupun risiko yang di tanggung.

4. Tujuan Investasi

Setiap tahun, bahkan setiap bulan, harga bahan baku makanan dan barang serta jasa mengalami kenaikan. Kenaikkan itu dipicu oleh berbagai sebab, antara lain tingginya permintaan dan menurunnya penawaran. Untuk itu ada beberapa alasan mengapa seseorang atau suatu perusahaan melakukan investasi antara lain adalah: 12 a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa yang akan datang. b. Mengurangi tekanan inflasi. Dengan melakukan investasi, seseorang atau perusahaan dapat menghindarkan kekayaannya tidak merosot nilainya dikarenakan inflasi. c. Dorongan untuk menghemat pajak. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan investasi salah satunya yaitu fasilitas pajak yang diberikan kepada seseorang atau suatu perusahaan yang melakukan investasi.

B. Ruang Lingkup Asuransi Syariah

1. Pengertian Asuransi Syariah

Secara umum asuransi syariah dapat diartikan dengan asuransi yang prinsip operasionalnya didasarkan pada syari’at islam dengan mengacu kepada al- Qur’an dan al-Sunnah. 13 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI memformulasikan asuransi syariah Ta’min, Takaful atau Tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan 12 William F. Sharpe, dkk, Investasi Jilid 1. Penerjemah Henry Njooliangtik dan Agustino Jakarta: Prenhallindo 1999, h.47. 13 Yadi Janwari, Asuransi Syari’a,. Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2005, h.5. atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan syariah. 14 Allah berfirman: 15                     Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok akhirat; dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

2. Konsep Dasar Asuransi Syariah:

Fondasi berdirinya asuransi syariah takaful adalah upaya saling bertanggung jawab, saling membantu, saling melindungi di antara sesama peserta asuransi sehingga diperlukan pengelola yang amanah perusahaan asuransi demi terdistribusinya dana tolong-menolong bagi mereka yang 14 M. Amin Suma, Asuransi Syariah Asuransi Konvensional: Teori, Sistem, Aplik asi Pemasaran, Jakarta: Kholam Publishing, 2006, h.41. 15 Agus Edi Sumanto, dkk. Solusi Berasuransi: Lebih Indah Dengan Syariah, Bandung: PT Karya Kita, 2009, h.26-27.