Tidak memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan makanan dan Bukan usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan menyediakan barang

6. Tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Dalam hal penetapan jumlah atau tingkat imbalan yang akan diberikan Bank Indonesia kepada pemilik SBIS pada saat jatuh tempo akan dijelaskan pada bagian mekanisme SBIS. Mekanisme penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS melalui lelang yang melibatkan: 1. Bank Umum Syariah BUS atau Unit Usaha Syariah UUS atau pialang yang bertindak untuk dan atas nama BUS atau UUS, dan 2. BUS atau UUS, baik sebagai peserta langsung maupun peserta tidak langsung, wajib memenuhi persyaratan Financing to Deposit Ratio FDR yang ditetapkan Bank Indonesia. Kemudian BI juga menetapkan bahwa SBIS dapat di-repo-kan. Repo atau Repurcahse Agreement berarti transaksi jual beli surat –surat berharga ini telah disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat – surat berharga yang dijual; tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu. Dalam aturan BI dan berdasarkan fatwa DSN-MUI, SBIS yang di-repo-kan kepada BI menggunakan akad qard yang kemudian dilanjutkan dengan akad rahn, dan dalam hal ini BI membebankan biaya administrasi dengan perhitungan yang telah ditentukan sendiri.

2. Tujuan Strategis SBIS

Adapun bahan pertimbangan yang dapat dijadikan landasan alasan dikeluarkannya PBI adalah: a. Dalam rangka memenuhi tujuan Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. b. Dalam rangka mendukung tugas dalam menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, Bank Indonesia dapat melakukan pengendalian moneter berdasarkan prinsip syariah melalui operasi pasar terbuka. c. Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan pengendalian moneter berdasarkan prinsip syariah melalui operasi pasar terbuka diperlukan penyempurnaan instrumen dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia berdasarkan prinsip syariah.