Gambar 2.1 Proses Seleksi Emiten Saham Syariah. Seleksi Syariah
1. Emiten tidak menjalankan usaha perjudian permainan yang tergolong judi, dan
perdagangan yang dilarang.
2. Bukan merupakan lembaga keuangan konvensional.
3. Tidak memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan makanan dan
minuman haram.
4. Bukan usaha yang memproduksi, mendistribusikan dan menyediakan barang
jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
Seleksi Kapitalisasi
1. Proses ini menyaring 60 saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi di BEJ.
Seleksi Nilai Volume Transaksi
1.
Proses ini menyaring 30 saham dengan nilai transaksi rata – rata tertinggi di harian
BEJ.
Proses Evaluasi Emiten Setiap 6 Bulan Sekali
D. Ruang Lingkup Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS
1. Pengertian dan Karakteristik Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS
Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS merupakan perubahan nama dari Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI, berdasarkan Peraturan Bank
Indonesia No. 1011PBI2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS
35
, SBIS adalah surat berharga berdasarkan prinsip syariah berjangka waktu pendek dalam bentuk mata uang rupiah yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia
36
. Adapun beberapa hal yang menjadi karakteristik dari instrumen ini
adalah:
37
1. Menggunakan akad ju’alah
2. Satuan unit sebesar Rp 1.000.000,00 Satu juta rupiah; 3. Berjangka waktu paling kurang 1 satu bulan dan paling lama 12 dua
belas bulan; 4. Diterbitkan tanpa warkat scripless yaitu SBI diterbitkan tanpa adanya
fisik SBI itu sendiri dan bukti kepemilikan bagi pemegang hanya berupa pencatatan elektronis;
5. Dapat diagunkan kepada Bank Indonesia; dan
35
Bank Indonesia, “Catatan atas Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2009” h.13
36
PBI No. 1011PBI2008 Tanggal 31 Maret 2008 tentang Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS. SE BI No. 1017DPM Tanggal 31 Maret 2008 tentang Tata Cara Transaksi Repo SBIS
dengan Bank Indonesia. SE BI No. 1040DPM Tanggal 17 November 2008 Perihal Perub ahan Atas SE BI No. 1016DPM Tanggal 31 Maret 2008 Perihal Tata Cara Penerbitan Sertifikat Bank Indonesia
Syariah SBIS melalui Lelang.
37
Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis dan Prak tis Jakarta: Kencana, 2010, h.127.
6. Tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Dalam hal penetapan jumlah atau tingkat imbalan yang akan diberikan
Bank Indonesia kepada pemilik SBIS pada saat jatuh tempo akan dijelaskan pada bagian mekanisme SBIS.
Mekanisme penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS melalui lelang yang melibatkan:
1. Bank Umum Syariah BUS atau Unit Usaha Syariah UUS atau pialang yang bertindak untuk dan atas nama BUS atau UUS, dan
2. BUS atau UUS, baik sebagai peserta langsung maupun peserta tidak langsung, wajib memenuhi persyaratan Financing to Deposit Ratio
FDR yang ditetapkan Bank Indonesia. Kemudian BI juga menetapkan bahwa SBIS dapat di-repo-kan. Repo
atau Repurcahse Agreement berarti transaksi jual beli surat –surat berharga ini
telah disertai dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat –
surat berharga yang dijual; tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu. Dalam aturan BI dan berdasarkan fatwa DSN-MUI,
SBIS yang di-repo-kan kepada BI menggunakan akad qard yang kemudian dilanjutkan dengan akad rahn, dan dalam hal ini BI membebankan biaya
administrasi dengan perhitungan yang telah ditentukan sendiri.