kegiatan belajar yang aktif. Pembelajar dapat berpikir kritis dan menyusun makna dari sesuatu yang dipelajari untuk merefleksikan
secara kritis pula dalam kehidupannya. f.
Penyusunan bahan dilakukan guru sesuai dengan minat dan keperluan pembelajar
Dalam konteks belajar mengajar, guru merupakan sosok penting yang turut serta menentukan ketercapaian tujuan belajar. Guru adalah kreator
yang harus mampu menangkap dan memahami kebutuhan pembelajar. Aktivitas yang dilakukan guru dalam proses belajar mengajar harus
didasarkan pada analisis kebutuhan pembelajar. Bahan-bahan yang diberikan dalam pembelajatran harus benar-benar didasarkan pada
kebutuhan dan minat pembelajar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengaitkan antar pengembangan dan pengetahuan pembelajar.
31
4. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan sosial dan intelektual peserta didik dan merupakan penunjang dalam mempelajari
semua pelajaran. Pembelajaran bahasa dapat diharapakan membantu peserta didik mengenal diri budayanya, dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, menemukan dan menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang
ada dalam dirinya.
31
Ma’mur Saadie, dkk, Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, h. 7.3.
Pembelajaran bahasa
Indonesia diarahkan
pada peningkatan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, secara lisan dan tulis, serta menumbuhkan apresiasi
terhadap hasil karya sastra. Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi,
kedudukan, dan fungsi bahasa pelajaran bahasa Indonesia Pendidikan Menengah Umum PMU ke dalam tiga kelompok mata pelajaran yaitu:
a. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian bertujuan :
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaaan dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan atau
kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni, dan budaya.
b. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan:
mengembangkan logika, kemampuan berfikir, dan analisis peserta didik. Tujuan ini dicapai melalui muatan atau kegiatan bahasa,
matematika, ilmu pengetahuan alam IPA, ilmu pengetahuan sosial IPS, keterampilan atau kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi
TIK, serta muatan lokal yang relevan c.
Kelompok mata pelajaran estetika bertujuan: membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman
budaya. Tujuan ini dicapai melalui muatan atau kegiatan bahasa, seni, dan budaya, keterampilan, dan mutan lokal yang relevan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk membakali PMU dengan kemampuan minimal dalam hal:
penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Secara spesifik, tujuan pembelajaran bahasa
Indonesia tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut. 1.
Berkomunikasi secara efektif dan efesien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan.
2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa Persatuan dan bahasa Negara 3.
Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial. 5.
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa 6.
Mengahargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
32
5. Fungsi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Sebagai mata pelajaran yang wajib dipelajari pada jenjang pendidikan, bahasa Indonesia memiliki beraneka ragam fungsi. Secara umum, fungsi
32
M. Umar muslim, KTSP dan Pembelejaran Bahasa Indonesia, http:www.scribd.com
. Kamis, 28 Juli 2011.
pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu fungsi intrinsik dan fungsi instrumentatif.
Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi secara intrinsik, yaitu pembelajaran difungsikan sebagai proses pembinaan dan pengembangan
bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk berbagai keperluan. Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi sebagai sebuah proses untuk
membina dan mengembangkan bahasa Indonesia agar tercapai kondisi kebahasaan yang bersifat mantap, dinamis, dan terbuka.
Pembelajaran bahasa Indonesia berfungsi secara instrumentatif, yaitu bahwa pembelajaran bahasa digunakan sebagai instrumen untuk
mengembangkan sistem nilai ilmu pengetahuan dan sistem nilai norma kedewasaan yang berlaku di masyarakat. Pembelajaran bahasa Indonesia
dijadikan sebagai sebuah sarana untuk mentransfer segala bentuk pengetahuan dan nilai-nilai positif yang berlaku di masyarakat. Fungsi
instrumentatif bermakna juga bahwa bahasa Indonesia adalah sarana untuk menumbuh kembangkan sikap toleransi, saling menghargai, dan sikap
tanggung jawab.
33
33
Ma’mur saadie, dkk, Startegi Pembalajaran Bahasa indonesia, Opcit. h. 7.6.